Kupang, swaratimor.co.id – Pemerintah Provinsi NTT dibawah kepemimpinan Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai Gubernur dan Josef A. Nae Soi sebagai Wakil Gubernur telah menyiapkan strategi untuk menghadapi krisis pangan jika sewaktu-waktu terjadi di bumi Pertiwi termasuk bumi Flobamorata.

“Pak Gubernur telah menginstruksikan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Dinas terkait lainnya agar fokus pada pengembangan 4 komoditas utama dalam menghadapi krisis pangan dunia. Empat komoditas utama itu yakni jagung melalui program TJPS Kemitraan, Sorgum, Kelor dan Ayam KUB,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli dalam konferensi Pers bersama awak media di Kantor Gubernur NTT, Selasa (27/9/2022).

Didampingi Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT, Prisilia Parera, lebih jauh Lecky menjelaskan, untuk pengembangan Sorgum Pemprov NTT tahun ini akan menanam sebanyak  3.500 hektar (ha) dan tahun depan targetnya  34 ribu ha.

“Benih Sorgum  sudah ada sekitar 11 ton yang berasal dari  kabupaten Flores Timur  dan  kita sudah salurkan ke kabupaten-kabupaten yang dapat alokasi. Terkait Kelor, kita lakukan kerjasama dengan TNI. Kita sedang siapkan 1 juta anakan yang kemudian akan  difasiltasi oleh TNI untuk didistribusikan ke  masyarakat agar mereka berproduksi dan hasilnya  akan dibeli oleh offtaker yang memang sudah dipersiapkan. Pola pengembangan 3 komoditas ini akan menggunakan pola Kemitraan yang sudah dilaksanakan dalam program TJPS sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk jaminan pasarnya,” terang Lecky lagi.

Sebelumnya Lecky mengungkapkan, sesuai hasil koordinasi dengan BMKG, musim hujan di NTT diperkirakan akan terjadi di dasarian tiga atau di minggu terakhir bulan Oktober. Pihak sudah melakukan persiapan dengan memprioritaskan lokasi-lokasi yang curah hujannya mendahului seperti daerah Flores bagian barat. Kemudian kabupaten-kabupaten lain yang curah hujannya di dasarian pertama bulan November 2022. (ras)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: