Acara buka Puasa bersama di Sikumana Kota Kupang.(Ist)

Kupang, swaratimor.co.id – Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay mengajak umat muslim di Kota Kupang menjadikan Ramadhan 1445 Hijriah sebagai momen untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama ke arah yang lebih baik, dengan menempatkan kerukunan hidup beragama sebagai landasan dalam melakukan interaksi sosial kemasyarakatan.

Ajakan Fahren ini disampaikan saat acara buka puasa bersama umat muslim di Masjid Darusalam Sikumana, Kamis (21/3/2024). Buka puasa bersama merupakan agenda rutin Pemkot Kupang setiap tahun yang difasilitasi oleh Bagian Kesra Setda Kota Kupang.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua MUI Kota Kupang, Ketua FKUB Kota Kupang, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, perwakilan Forkopimda Kota Kupang, para Asisten Sekda Kota Kupang, pimpinan perangkat daerah lingkup Kota Kupang, para camat dan lurah, Imam Masjid Darusalam Sikumana bersama jamaah serta ASN Kota Kupang yang beragama muslim.

“Jadikanlah Ramadhan 1445 Hijriah sebagai momen untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama ke arah yang lebih baik, dengan menempatkan kerukunan hidup beragama sebagai landasan dalam melakukan interaksi sosial kemasyarakatan,” kata Fahren.

Secara khusus Fahrensy minta kepada seluruh warga non muslim di Kota Kupang, untuk menunjukkan sikap toleransi bagi saudara-saudara yang sementara menjalankan puasa.

Dia juga mengajak seluruh umat muslim di Kota Kupang untuk senantiasa berpartisipasi secara aktif dalam menyukseskan program pembangunan Kota Kupang yang sementara dan akan dilaksanakan bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

“Mari kita tempatkan hakikat dan makna yang terkandung dalam berpuasa di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini, bukan hanya pada saat momentum Ramadhan, tetapi pada segala tempat dan waktu,” pesan Fahren.

Ketua MUI Kota Kupang, H. Muhammad MS dalam renungan singkat sebelum berbuka, menyampaikan puasa selain menuntun orang menuju ketakwaan juga  membawa hikmah sosial berupa kesadaran tentang bagaimana masyarakat tidak mampu merasa lapar tanpa puasa. Menurutnya syarat puasa adalah jujur dan memiliki kepedulian sosial termasuk menjaga ketertiban lingkungan. (*/ras)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: