Kupang, swaratimor.co.id – Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (Stikum) Profesor Dr. Yohanes Usfunan, S.H.,M.H Kupang terus melakukan berbagai terobosan guna meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tinggi hukum pertama di bumi Flobamorata ini. Setelah menggelar seminar nasional belum lama ini, terbaru Stikum melakukan kerjasama dengan Universitas Udayana Bali.
Kepastian adanya kerjasama Stikum dan Udayana ini diperoleh setelah Direktur Stikum, Profesor Dr. Drs. Yohanes Usfunan, S.H., M.H., menandatangani nota kerjasama/MoU dengan Rektor Universitas Udayana Bali, Profesor Dr. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,M.T.,Ph.D.,IPU di kampus Stikum, Jalan Pendidikan Nasipanaf Kabupaten Kupang, Selasa (20/8/2024).
Ikut menyaksikan penandatanganan ini Pembantu Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi Universitas Udayana Bali, Profesor Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika,M.Kes.
Direktur Stikum, Profesor Dr. Drs. Yohanes Usfunan, S.H., M.H., dalam sambutannya menjelaskan tentang awal mula dirinya terpanggil mendirikan Stikum di Kupang Provinsi NTT.
“Kampus Stikum baru berdiri tahun 2018 dengan segala keterbtasannya. Kalau mau diingat-ingat, ini kampus model Unud tahun 70-an. Tapi mengapa saya lakukan hal ini. Ada pertimbangan dari Yayasan kami, Yayasan Ayu Sarana Cerdas. Yayasan Ayu Sarana Cerdas ini berkedudukan di Denpasar. Dan minta maaf bukan nepotisme tapi ini keluarga yang membangun ini. Ayu artinya Anis Yudit istriku Usfunan. Jadi kami gabungkan dua nama ini. Maka kami punya SMA Dharma Ayu di Kefamenanu dan disitu banyak murid-murid dari Bali karena mereka bilang ini dari Bali,” kisah Profesor Usfunan.
Profesor Usfunan mengatakan, dirinya termotivasi mendirikan Stikum saat dia ditugaskan selama 6 bulan di universitas Maastricht tahun 2008 silam. Saat berada di negara kincir angin tersebut, Profesor Usfunan mengaku mulai berpikir tentang sumbangsih buat kampung halamannya.
“Sebetulnya saya termotivasi pada saat dapat tugas di Belanda di universitas Maastricht tahun 2008. Waktu itu kami studi 6 bulan. Lalu saya berpikir-pikir, saya ini Profesor Udayana dan orang merasa hebat sekali saya ini tetapi apa yang sudah kubuat untuk kampungku? Aku merasa terpanggil untuk membangun. Mulailah dari SMA Dharma Ayu di Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara yang jauhnya dari sini 200 Km sebelah timur. Itu sudah berbatasan dengan distrik Oekusi Timor Leste,” lanjut Profesor Usfunan.
Selanjutnya Profesor Usfunan dalam sambutannya juga mengungkapkan tentang sumber dana yang dimiliki ketika mendirikan Stikum yang saat ini sudah memiliki 523 mahasiswa tersebut.
“Darimana dana ini? Waktu itu PR II Unud bilang kau termasuk hemat ya. Waktu itu saya beruntung pulang dari Maastricht University lalu saya mendapat kepercayaan di Timor Leste untuk membantu untuk menyusun undang-undang, itulah yang bisa menolong saya mengumpulkan satu dua rupiah. Itulah yang membuat saya perlahan-lahan membangun kampus ini. Lalu dari Yayasan kami yang juga bekerja untuk merancang Peraturan Daerah (Perda) dan Undang-undang. Sehingga setiap kali kami bisa menangani naskah akademik Perda atau undang-undang. Itulah yang mendorong kami untuk mendirikan kampus ini,” ungkap Profesor Usfunan.
Dia mengatakan, saat ini Stikum yang didirikan sejak 2018 ini telah memiliki jurusan Hukum Tata Negara, bidang hukum Tata Pemerintahan, Hukum Pidana, Hukum Perdata. Hukum Perdata ada hubungan dengan Pariwisata dan kajian budaya. Kemudian strata 2 (S2) hukum Pemerintahan dan S2 Kajian Budaya bekerjasama dengan universitas dari Bali juga. Karena itu, Profesor Usfunan mengaku kehadiran Rektor Udayana Bali di kampus Stikum membuatnya bertambah semangat walaupun usianya sudah tidak muda lagi.
Sementara Rektor Universitas udaya Bali, Profesor Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,M.T.,Ph.D.,IPU kepada wartawan usai penandatanganan MoU mengatakan, universitas Udayana Bali siap bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Stikum Profesor Dr. Yohanes Usfunan,S.H.,M.H., dengan tujuan meningkatkan disegala bidang.
“Ini kita melakukan penandatanganan MoU antara Universitas Udayana dengan Stikum Profesor Dr. Yohanes Usfunan, S.H., M.H tentu kita memiliki tujuan yang sama bagaimana kita bisa meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, tidak saja dengan perguruan tinggi Swasta, Negeri maupun institusi Pemerintah, non pemerintah, luar negeri maupun dalam negeri. Jadi semua instansi pun kita siap untuk bekerjasama dengan siapapun. Tujuannya saling meningkatkan disegala bidang. Barangkali Universitas Udayana ada yang kurang, disini ada kurangnya kita saling mengisi. Kita ada lebihnya, kita bisa memberikan. Itu tujuan pokoknya,” jelas Profesor Suardana.
Menurutnya, hidup di era atau zaman ini harus bisa berkolaborasi membuat jaringan kerja dan tidak boleh sendirian.
“Bagaimana kita bisa berkolaborasi. Kita sekarang di era sekarang ini tidak bisa hidup sendiri. Jadi harus saling berkolaborasi, membuat networking yang bagus sehingga semuanya bisa berjalan. Ini untuk kepentingan negara. Kalau kita maju semua maka negara akan maju jadi kita ndak bisa maju sendiri,” jelas Profesor Suardana.
Profesor Suardana berharap kerjasama ini bisa terus berlanjut dan Stikum terus berkembang dikemudian hari.
“Jadi Kerjasama ini kita berharap bisa berlanjut, apakah nanti mahasiswa dari Stikum bisa pertukarangan pelajar ke Universitas Udayana, dari Udayana juga kesini, begitu juga pertukaran dosen dan sebagainya. Pengabdian Bersama, riset Bersama jadi tri dharma perguruan tinggi bisa kita sama-sama laksanakan,” kata Profesor Suardana lagi.
“Harapan kita, mudah-mudahan Stikum bisa semakin berkembang, semakin banyak sebenarnya bidang-bidang studi yang bisa dibuat. Tadi saya dengar ada beberapa bidang studi yang saya dengar barangkali nanti ditambahkan Hukum Adat NTT. Lokal genius itu yang barangkali perlu dikembangkan, ditingkatkan menjadi keunggulan Stikum. Karena kalua hukum pidana, hukum perdata saya kira sama semuanya. Keunggulan itu yang perlu ditonjolkan. Mudah-mudahan Stikum bisa lebih maju, banyak menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang lebih. Kami sangat siap untuk bekerjasama misalkan nanti S2 Kenotariatan, kemudian S3 dan sebagainya. Kita sangat siap untuk itu, apalagi Prof Yohanes adalah senior saya dan beliau juga membesarkan Universitas Udayana,” sambungnya.(epo)