Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba saat memberikan sambutan.(Ist)

Oelamasi, swaratimor.co.id – Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba bersama Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Teldy Sanam, Kepala Dinas Pertanian Amin Juariah, Kepala Dinas Peternakan Pandapotan Siallagan, Camat Taebenu Melkisedek Neno, dan pengelola Bendungan Oeltua, Senin (9/12/2024) melakukan kegiatan konservasi sumber daya air yang ditandai dengan penanaman pohon Mahoni.

Dalam sambutannya Pj. Bupati Kupang Alexon Lumba mengatakan kegiatan penanaman anakan yang dilakukan adalah salah satu langkah nyata untuk menjaga kelestarian sumber mata air di desa ini. “Dengan menanam pohon, kita tidak hanya menjaga ketersediaan air tetapi juga mencegah erosi tanah, memperbaiki kualitas udara dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat,” kata Alexon.

Dia mengapresiasi inisiatif dari Dinas Lingkungan Hidup serta masyarakat desa Oeltua yang telah menunjukkan kepedulian besar terhadap lingkungan. Baginya, semangat gotong royong dan kepedulian seperti inilah yang harus terus dikembangkan diberbagai desa di Kabupaten Kupang.

TANAM – Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba menanam anakan Mahoni sebagai symbol kegiatan konservasi sumber daya air.(Ist)  

“Desa Oeltua dengan potensi alam yang dimiliki, dapat menjadi model percontohan dalam pengelolaan konservasi sumber mata air yang berbasis komunitas. Mari kita jadikan desa Oeltua sebagai contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Kupang dalam melindungi dan melestarikan sumber daya alam demi keberlanjutan kehidupan generasi mendatang,”ungkapnya.

Sementara Camat Taebenu dalam sekapur sirihnya menyampaikan kegiatan konservasi sumber daya air adalah sesuatu yang baik manakala kita bisa mempertahankan debit air. “Kiranya apa yang sudah ditanam saat ini, harus dapat kita jaga. Dan ini menjadi tanggungjawab bersama dalam memelihara dan merawat pohon yang ditanam bisa bertumbuh besar dan memberikan banyak manfaat,”kata camat Taebenu.

Bendungan Oeltua disampaikan Melki Neno awalnya ramai di kunjungi, namun makin kesini sepi pengunjung. Salah satu penyebab adalah akses ke lokasi ini jalannya rusak berat. Ia berharap semoga kedepan, infrastruktur disini dapat diperbaharui, karena tempat ini salah satu tujuan wisata yang bisa membantu pendapatan asli daerah. Ia juga katakan saat ini Bendungan Raknamo masih di kelola Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II – Unit Pengelola Bendungan Oeltua. Belum diserahkan ke Pemkab Kupang.(epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: