Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo saat menerima audiensi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) NTT untuk berdiskusi penanganan masalah sampah.(Foto:Prokopim Kota Kupang)

Kupang, swaratimor.co.id – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menerima audiensi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) NTT untuk berdiskusi tentang penanganan masalah sampah di Kota Kupang, Selasa (25/3) di Kantor Wali Kota Kupang. Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Kupang untuk menanggulangi masalah sampah yang terus menjadi perhatian utama. Turut hadir, Ketua FPK NTT, Theodorus Widodo beserta para pengurus serta Ketua Satgas Peduli Lingkungan FPK Provinsi NTT, Theo da Cunha.

 Chris menyampaikan komitmennya untuk mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan membantu Pemerintah Kota dalam mengatasi masalah sampah.

“Kami sudah memiliki roadmap penanganan sampah, dan ini menjadi salah satu fokus utama program kami sejak sebelum terpilih. Kami ingin memastikan setiap RT di Kota Kupang memiliki fasilitas tong sampah yang memadai,” ungkap dr. Christian Widodo.

Pemerintah Kota Kupang menyiapkan langkah konkret untuk mengatasi masalah sampah, termasuk penyediaan tong sampah di setiap RT. Setiap RT, yang jumlahnya sekitar 1.300, akan menerima satu tong sampah plastik berwarna hijau atau kuning. Hal ini bertujuan untuk mempermudah warga dalam membuang sampah secara terorganisir.

Sampah yang dikumpulkan akan diangkut menggunakan motor listrik ke kelurahan, di mana setiap kelurahan akan memiliki kontainer sampah besar. Selain itu, di setiap kecamatan, akan dibangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), yang akan mengolah sampah secara terstruktur. Sampah organik akan diolah menjadi pupuk atau maggot, sementara sampah anorganik akan diolah menjadi produk seperti batu bata, arang, atau bahan bakar alternatif.

Chris menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

“Masyarakat akan diatur untuk membuang sampah ke tempat yang telah disediakan di RT masing-masing, dan sampah tersebut akan diproses lebih lanjut di TPST,” tambah Chris Widodo.

Edukasi kepada warga mengenai pemilahan sampah di rumah juga menjadi bagian penting dari program ini. Warga diminta untuk memilah sampah menjadi tiga kategori: sampah basah, sampah plastik dan kaca, serta sampah kertas dan tisu.

Wali Kota Kupang, Chris Widodo juga mengajak FPK untuk berkolaborasi dalam mendukung program ini, terutama dalam penyediaan tong sampah dan pengolahan sampah di tingkat kecamatan.

“Kami senang sekali jika FPK bisa membantu Pemkot dalam penanganan sampah ini. Kami sedang menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk bank yang siap membantu dalam penyediaan kontainer besi di 51 kelurahan serta bantuan dari CSR untuk pembangunan TPST di tingkat kecamatan,” ujar Chris Widodo.

Ketua FPK, Theodorus Widodo, menyatakan bahwa aksi ini bukan hanya tentang membersihkan sampah, tetapi juga tentang pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam menciptakan kota yang bersih dan nyaman.

“Kami berharap aksi ini bisa menjadi contoh nyata kerjasama yang baik dalam mengelola sampah dan bisa terus berlanjut di masa depan,” tambah Theo.

Sebagai langkah awal, lebih dari seribu orang diperkirakan akan ambil bagian dalam aksi “Gebyar Bersih Sampah” pada 12 April 2025. Program ini akan melibatkan berbagai komunitas, termasuk karang taruna, kios-kios sepanjang jalan, serta masyarakat sekitar. Dalam aksi ini, akan disumbangkan 40 tong sampah plastik yang akan ditempatkan di titik-titik strategis di Kota Kupang. Setiap tong sampah akan dipasangi merek dengan nama penyumbang, baik individu maupun paguyuban.

Program ini juga melibatkan kerjasama dengan pihak kelurahan, RT, RW, karang taruna, serta toko-toko di sepanjang jalan. Pengawasan terhadap kebersihan juga akan dilakukan dengan menambahkan rantai pada tong sampah baru yang ditempatkan untuk memastikan kebersihan tetap terjaga.

Ketua Satgas Peduli Lingkungan FPK Provinsi NTT, Theo da Cunha bersama sejumlah perwakilan paguyuban juga memberikan masukan terkait pengelolaan sampah, salah satunya adalah penentuan jadwal pembuangan sampah yang jelas di setiap kelurahan, untuk menghindari sampah yang berserakan di tempat umum.

“Ini adalah langkah yang sangat baik untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kami mendukung penuh program kebersihan ini dan akan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan masyarakat terlibat dalam menjaga kebersihan,” ujar Theo da Cunha.(chr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: