Verry Guru(*)

Melki–Johni Jaga Peradaban dengan Merawat Ingatan Lewat Buku !

Oleh: Verry Guru

(ASN Pemprov NTT)

 

Alas Kata

Jika tak ada aral melintang, pada Jumat, 30 Mei 2025 pukul 18.00 wita bertempat di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT di Jalan El Tari Kupang, dilaunching dua buku yang berjudul: Gerak Langkah Pemimpin di Bumi Flobamorata (100 Hari Kerja Melki-Johni) di Provinsi NTT dan Menjahit Asa Pemimpin di Bumi Flobamorata Menuju NTT Centris (Aneka Peristiwa Kunjungan Kerja Melki-Johni di 22 Kabupaten/Kota Se – NTT).

Kedua buku ini sesungguhnya menjadi satu kesatuan dengan Buku Melipat Jarak Kupang – Jakarta Percepat Pembangunan NTT – Sentris Untuk Flobamorata (Catatan Jurnalistik Roadshow Gubernur NTT dan Para Bupati/Walikota ke Sejumlah Kementerian/Lembaga) karya Agustinus Tetiro, wartawan yang berkarya di Jakarta. Buku ini diberi Kata Sambutan oleh Bahlil Lahadalia, Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang juga Menteri ESDM RI; Prolognya ditulis dengan apik oleh Gubernur Melki Laka Lena dan Epilognya ditulis oleh Herman Musakabe (Gubernur NTT periode 1993-1998).

“Kami yakin, NTT bisa maju lebih cepat di tangan Gubernur Melki Laka Lena. Pengaruh politik Gubernur Melki di kancah nasional, relasinya yang sangat luas dan gaya komunikasinya yang luwes serta simpatik adalah modal besar bagi NTT untuk bisa menatap masa depan yang lebih baik,” tandas Bahlil, dalam sambutannya.

Sedangkan Gubernur Melki mengatakan, salah satu hal utama yang ingin dibangun di masa kepemimpinannya adalah bekerja secara kolaboratif dan sinergis. “Kami menamakannya sebagai pembangunan berperspektif “NTT – Sentris: Pluricentris-Pluriformis. Saya dan Wakil Gubernur NTT, Bapak Johny Asadoma mengajak semua Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota se-NTT untuk bergerak bersama sebagai NTT membangun sejumlah pasar dan episentrum pembangunan dengan melibatkan seluruh bentuk potensi dan komponen yang ada,” kata Gubernur Melki Laka Lena.

Sementara itu, Herman Musakabe menegaskan, pemimpin dan kepemimpinannya menentukan maju atau mundurnya suatu organisasi, daerah, bangsa, serta negara. Rakyat menaruh harapan besar kepada pemimpin mereka yakni Gubernur dan Wakil Gubernur; Melki-Johni serta para Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota untuk lima tahun ke depan. Program-program kerja yang sudah diluncurkan harus didukung dan dikawal bersama, agar bisa memberi manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

Para kepala daerah yang dipilih oleh rakyat, lanjut Herman Musakabe, menerima mandat kekuasaan dari rakyat dan tidak boleh menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Gubernur memimpin pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. Selain itu, Gubernur juga bertindak sebagai wakil atau perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah. “Wakil Gubernur membantu tugas-tugas Gubernur dan menjalankan tugas sehari-hari bila Gubernur berhalangan,” tandas Herman Musakabe.

Harus Tulis Buku

Dalam beberapa kesempatan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menginginkan dan meminta agar di masa kepemimpinan bersama Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma (dapat) ditulis dan didokumentasikan di dalam buku. Mengapa harus buku ? Karena buku adalah jendela dunia. Artinya, dengan membaca buku kita dapat mengetahui dunia dan mengetahui apa saja yang dikerjakan oleh para pemimpin kita.

Dalam nada serupa, buku adalah jendela menuju pemahaman yang tak terbatas. Setiap halaman yang dibuka adalah langkah kecil menuju dunia yang lebih luas dari yang bisa dijangkau oleh kaki. Karena itu, membaca (buku) bukan sekadar menyerap informasi, melainkan meresapi perspektif, membongkar asumsi, dan menata ulang cara pandang kita. Dalam keheningan huruf-huruf itu, terbentang percakapan panjang antara pikiran yang haus dan pengetahuan yang sabar menanti untuk ditemukan.

Membaca (buku) bukan hanya perjalanan ke luar tapi juga perjalanan ke dalam; menggugat kesombongan, kepongahan, dan melunakkan penghakiman. Artinya, ada proses dan latihan bathin untuk mengasah kedalaman berpikir dan mengenal diri. Di balik setiap kalimat yang kita renungkan, ada gema dari pertanyaan-pertanyaan lama tentang hidup, makna, dan arah. Membaca memberi jeda dari kebisingan dunia luar untuk mendengarkan dunia dalam. Dan dari jeda itulah muncul benih-benih refleksi dan komtemplasi, yang menjadikan manusia tidak sekadar hidup tetapi memahami mengapa ia hidup dan berbeda dengan mahkluk ciptaan Tuhan lainnya.

Itulah urgensi dan alasannya, mengapa di momentum 100 Hari Kerja Melki-Johni; Tim Tulis Buku merampungkan dua buku seperti yang telah disebutkan di atas. Mari kita bedah satu per satu. Pertama, buku Gerak Langkah Pemimpin di Bumi Flobamorata (100 Hari Kerja Melki-Johni) di Provinsi NTT diterbitkan oleh : CV Sejahtera Mandiri Teknik Indonesia yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan ISBN : 978-623-7412-25-0. Prolog buku ini ditulis oleh Asc. Prof. Gregor Neonbasu SVD, Ph.D., seorang Antropolog Unwira Kupang dengan judul : Perpektif Pembangunan dalam Lintas Waktu (Sebuah Refleksi Antropologis).

Di dalam buku ini ada 21 artikel yang terdiri dari: tiga naskah berbahasa Inggris dan 18 naskah berbahasa Indonesia. Tema yang dibidik atau yang menjadi optik analisis adalah meliputi enam (6) program Quick Wins yakni: Pertama, upaya memperkuat  Posyandu  untuk  menekan angka stunting di Provinsi NTT yang berbasis kepulauan; Kedua, One Village One Product  (OVOP), yang adalah pendekatan pengembangan potensi daerah dengan menghasilkan satu produk lokal yang unik dan berkualitas global; Ketiga, Gerakan Beli NTT. Artinya, dalam setiap kegiatan pemerintahan dan masyarakat di daerah-daerah pedesaan, harus tercipta kondisi yang kondusif untuk membeli dan menggunakan produk  lokal yang ada  di  bumi  Provinsi  NTT; Keempat, persiapan siswa NTT ke sekolah kedinasan dan kampus  unggulan.  Point  ini  berkenaan  dengan  usaha  tuntas untuk membantu  kondisi dunia pendidikan NTT ke hari esok; Kelima, optimalisasi PAD dengan pemanfaatan aset daerah, sumber-sumber PAD dengan memperbaiki sistem pajak, retribusi serta pemanfaatan aset daerah; dan Keenam, reformasi birokrasi dan pengisian jabatan strategis untuk memastikan efektivitas pemerintahan. Sepanjang ada pergantian  kekuasaan selalu ada dinamika  sekitar urusan birokrasi.

Selain enam program quick wins ditambah empat (4) topik yang unik dan strategis tentang: Sekretariat Bersama (Sekber) Ayo Bangun  NTT; Meja Rakyat, yang difungsikan untuk menerima dan meneruskan aspirasi dari  masyarakat; pendirian Koperasi Merah Putih serta pencegahan aksi kekerasan terhadap anak dan perempuan di Provinsi NTT.

Sedangkan kedua, buku yang berjudul: Menjahit Asa Pemimpin di Bumi Flobamorata Menuju NTT Centris (Aneka Peristiwa Kunker Melki-Johni di 22 Kabupaten/Kota Se – NTT) dengan ISBN : 978-623-7412-26-7. Prolog buku ini ditulis Prof. Dr. Umbu Rauta, S.H., M.Hum., Guru Besar Hukum Tata Negara dan Hukum Pemerintahan Daerah Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Prolognya berjudul : Merangkai Karya Kreatif Birokrat NTT Berbasis Rasa dan Pengalaman 100 Hari Kerja Melki – Johni. Di dalam buku ini ada 17 artikel yang terdiri dari: satu naskah berbahasa Inggris dan 16 naskah berbahasa Indonesia.

Scripta Manent

Spirit dan inspirasi yang selalu dan senantiasa didengungkan Gubernur Melki Laka Lena untuk menulis apa yang telah dikerjakan, sedang dikerjakan dan yang akan dikerjakan di dalam buku; sesungguhnya sedang mengimplementasikan atau mewujudnyatakan apa yang dikatakan pepatah Latin yakni Verba volant Scripta Manent yang artinya apa yang terucap akan menguap sedangkan yang tertulis akan tertinggal abadi selamnya. Dalam seruan yang lain, Gubernur Melki ingin menegaskan bahwa dengan menulis semuanya itu di dalam buku kita sesungguhnya sedang menjadi penjaga peradaban. Siapa yang menjaga dan mengawal peradaban dengan baik maka peradaban itu juga akan menjaga dan mengawalnya. 

Karena itu, tatkala mengikuti rapat bersama Gubernur Melki di ruang rapat Gubernur pada Jumat sore, 9 Mei 2025 lalu dengan tegas dan lugas, Gubernur Melki mengatakan, “Tulislah apa yang sudah, sedang, dan akan dilakukan. Lakukan apa yang sudah ucapkan dan tuliskan. Saya pasti ingat itu.”

Di tikungan ini, hemat penulis, sidang pembaca yang budiman berkenan mendapatkan dan membaca ketiga buku yang telah disebutkan judulnya di atas. Setelah membacanya dengan seksama, publik tentu memperoleh informasi dan pengetahuan yang komprehensif dan paripurna tentang 100 hari kerja Melki – Johni.

Akhirnya… Setelah membaca buku ini, kita semua diajak untuk sama-sama belajar dari berlian dan garam. Kita tidak perlu menjadi seperti berlian, untuk disukai banyak orang. Tetapi jadilah seperti garam, yang dibutuhkan banyak orang. Walau berlian itu indah, tapi hanya dipuji dari kejauhan. Sedangkan garam; meski sederhana, selalu hadir dalam setiap hidangan; memberi rasa dan makna; seperti kehadiran kita semua yang tulus tanpa basa basi.

Dalam irama yang lain, kita tidak perlu membuktikan kebaikan diri kita kepada orang lain; karena sejatinya menjadi baik, bukan tentang seberapa besar dikenal. Tetapi tentang seberapa banyak manfaat yang dapat kita berikan; bahkan jika itu tidak terlihat. Kebaikan sejati adalah saat kita tulus membantu. Tanpa berharap adanya pengakuan. Ketika apa yang kita lakukan, memberikan efek positif meski tanpa sorotan. Karena itu, fokuslah memberi manfaat. Pada akhirnya tindakan baiklah yang berbicara lebih kuat dari sekadar pengakuan.

Menjadi penulis (buku) yang cerdas bukan hanya menulis tapi juga mengelola. Menyiapkan masa depan. Mengarsipkan karya. Mewariskan hak cipta kepada para pembaca sekalian. Penulis adalah penjaga peradaban. Tanpa mereka (penulis) bangsa ini tak akan punya ingatan. Tak akan ada yang menulis sejarah, mencatat kesalahan dan menyuarakan kebenaran. Para penulis adalah juga pekerja kebudayaan; dan kebudayaan adalah jiwa bangsa.

Karena itu, sebagai penulis tak boleh ada kata untuk menyerah. Teruslah menulis, teruslah mencipta, dan teruslah untuk beradaptasi. Dan jika kamu bukan penulis, tapi pembaca maka ketahuilah satu hal – setiap buku yang kamu baca, adalah detik-detik hidup seseorang yang tak pernah kamu mengenalnya tapi senantiasa mencintaimu lewat kata dan aksara. Selamat membaca !(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: