Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 yang menggunakan Kapal Perang KRI Diponegoro 365.(ist)

Kupang, swaratimor.co.id – Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan sinergi antara TNI Angkatan Laut dengan Bank Indonesia yang telah dijalin sejak tahun 2012 lalu. Ekspedisi Rupiah Berdaulat dilakukan melalui kegiatan pelayanan kas keliling ke pulau-pulau yang termasuk dalam kategori 3T, yakni Terluar, Terdepan dan Terpencil yang sulit dijangkau transportasi umum di seluruh wilayah NKRI.

Dalam rilis Bank Indonesia Perwakilan NTT yang dibagikan ke media disebutkan, hingga tahun 2025, tercatat kerjasama ini telah dilaksanakan sebanyak 127 kali dengan 655 pulau 3T telah dikunjungi.

Pada tahun 2025, Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut bersepakat untuk memperluas jangkauan layanan kas keliling, yakni melaksanakan kegiatan kas keliling 3T sebanyak 18 kali di 18 Provinsi dengan target 90 pulau yang dikunjungi.

Provinsi Nusa Tenggara limur menjadi lokasi ke – 6 kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) di tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 13 hingga 19 Juni 2025 dengan tujuan 5 (lima) lokasi 3T, yaitu: Pulau Pamana, Riung (Pulau Flores), Pulau Palue, Waiwerang (Pulau Adonara), dan Lamalera (Pulau Lembata). Kegiatan dilaksanakan menggunakan Kapal Perang KRI Diponegoro 365 dengan membawa modal kerja penukaran sebesar Rp5 miliar untuk ditukarkan ke masyarakat, serta pemberian bantuan sosial dan edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.

Foto bersama saat acara pelepasan kegiatan  Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025.(Ist)

Pada Jumat, 13 Juni 2025, bertempat di Mako Lantamal VII Kupang, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur yang diwakili Asisten III, Samuel Halundaka didampingi Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Harry Widodo, Komandan Lantamal VII Kupang Laksamana Pertama TNI, lrwan S. P Siagian, Walikota Kupang, dr Christian Widodo, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, secara resmi melepas Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) tahun 2025 di Wilayah Nusa Tenggara Timur.

Turut hadir jajaran Forkopimda Provinsi NTT dan para Pemimpin cabang 23 Perbankan di Kota Kupang menyaksikan kegiatan tersebut.

Asisten Ill Setda Provinsi NTT, Samuel Halundaka mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh TNI Angkatan Laut dan Bank Indonesia ini. Halundaka mengharapkan sinergi ini bisa terus berlanjut dan diperluas agar berdampak positif lebih besar terhadap masyarakat NTT pada khususnya.

Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Harry Widodo turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Lantamal VII Kupang sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik.

Dalam sambutannya Harry, menyampaikan bahwa pengedaran uang Rupiah bukanlah tugas yang mudah, karena Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia yang tersebar di 17.499 pulau dan wilayah perbatasan yang sangat luas dengan 11 negara tetangga. Sehingga dengan berbagai tantangan tersebut sinergi mitra kerja pada umumnya dan TNI Angkatan Laut pada khususnya menjadi sangat strategis untuk menjalankan tugas Bank indonesia dalam mengedarkan uang kepada masyarakat di wilayah 3T.

“Ke depan Bank Indonesia senantiasa bekerjasama dengan seluruh mitra kerja untuk memastikan ketersediaan uang dalam jumlah yang cukup, kualitas yang layak edar, serta sesuai kebutuhan masyarakat. Bank Indonesia juga akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai Cinta, Bangga dan Paham Rupiah,” kata Harry.(ras)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: