Kupang, swaratimor.co.id – Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, mendorong agar semangat solidaritas dan kepedulian sosial terus dihidupkan, terutama di kalangan anak muda.
Dorongan ini disampaikan Serena dalam sambutannya saat membuka kegiatan Komunitas Katong Baku Bagi yang digelar di Taman Nostalgia, Sabtu (26/7/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh sekelompok anak muda ini mengusung tema “Mengenali Emosi dan Stress Release” dan dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan generasi muda.
“Ketika kita hadir untuk sesama, kita sebenarnya sedang menguatkan diri kita sendiri,” kata Serena.
Dalam sambutannya, Serena juga mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini. Ia menilai, tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi psikososial anak muda masa kini yang kerap berhadapan dengan tekanan akademik, ekspektasi sosial, dan paparan media sosial yang intens.
“Banyak dari mereka memikul beban dalam diam. Kegiatan seperti ini menghadirkan ruang yang aman, hangat, dan inklusif untuk saling mendengar dan saling peduli,” kata Serena.
Serena menegaskan bahwa pembangunan kota tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga menyentuh aspek kesejahteraan batin dan karakter warganya.
Menutup sambutannya, Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menyalakan semangat Katong Basodara dalam kehidupan sehari-hari, di rumah, sekolah, tempat kerja, dan lingkungan komunitas. “Karena ketika kita bergerak bersama dalam cinta dan kepedulian, Kota Kupang akan tumbuh sebagai rumah yang aman dan sehat bagi semua,” pungkasnya.
Ketua sekaligus Founder Komunitas Katong Baku Bagi, Kevin Koroh, dalam sambutannya menjelaskan bahwa komunitas ini hadir untuk menjadi ruang yang hangat dan aman bagi anak muda, tempat mereka bisa saling mengenal, berbagi, dan hadir sepenuhnya baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Ia menyebutkan, kegiatan ini bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi momen sederhana yang sarat makna.
“Tujuannya adalah agar generasi muda bisa lebih dekat dengan perasaannya, belajar mengekspresikan diri tanpa rasa takut, serta merasa didukung dalam proses menjadi pribadi yang utuh,’ kata Kevin.
Selain diskusi dan refleksi, kegiatan ini juga diisi dengan aksi sosial bertajuk #BerbuatBaik, di mana para relawan membagikan cokelat dan kartu motivasi kepada masyarakat umum. Aksi sederhana ini diyakini dapat memberi dampak positif dan membangun koneksi emosional dengan sesama, terutama bagi mereka yang tengah menghadapi pergumulan hidup.
Program Katong Baku Bagi dinilai sebagai contoh baik kolaborasi antara pemerintah dan komunitas dalam menciptakan ruang yang sehat secara mental dan sosial.(ras)