Kefamenanu, swaratimor.co.id – Perhelatan Tour De EnTeTe memasuki etape kedua, Kamis (11/9/2025). Start etape kedua ini dilakukan di halaman Kantor Bupati Timor Tengah Utara (TTU), para pebalap Tour De EnTeTe melaju kencang menuju Atambua Square di Kabupeten Belu.
Sejumlah video beredar diberbagai grup WhatsApp memperlihatkan sejumlah pebalap yang mengikuti etape kedua sedang terjatuh. Bahkan di grup Humas Provinsi NTT beredar video seorang pebalap yang jatuh kedalam jurang. Beruntung pebalap tersebut selamat setelah ditolong panitia dan masyarakat sekitar yang menonton jalannya balapan. Video lain memperlihatkan para pebalap bertabrakan saat berada di Tanjung Bastian. Sayangnya hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab kecelakaan yang terjadi dan juga nama pebalap dan Negara asal dari pebalap yang mengalami kecelakaan tersebut.
Sementara dalam rilis yang dibagikan Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT kepada media disebutkan, di etape kedua ini peserta tour seperti, akan melintasi dua Pos Lintas Batas Negara yakni PLBN Wini dan PLBN Mota’ain.
Etape ini menawarkan panorama yang beragam dan luar biasa indahnya, mulai dari jalur hutan menuju Wini, hingga bukit-bukit berbatu di sepanjang garis pantai utara pulau Timor.
Total jarak tempuh untuk etape ini sendiri adalah 144,7 km. Selain jarak tempuh yang jauh, di etape ini para pembalap akan dihadapkan dengan tanjakan kategori sedang di daerah Silawan dengan ketinggian titik puncak 389 MASL (Meters Above Sea Level) untuk memperebutkan gelar King of the Mountain.
Di Kefamenanu, rombongan Tour De EnTeTe dilepas secara resmi oleh Wakil Bupati TTU, Kamilus Elu tepat pukul 09.00 WITA pagi.
Dalam sambutannya, Kamilus menegaskan arti penting perhelatan balap sepeda internasional ini bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.
“Hari ini kita berdiri di persimpangan sejarah dimana roda sepeda bukan sekedar berputar di atas aspal, tetapi juga menorehkan jejak persaudaraan di bumi Flobamorata,” ujarnya.

Tour De EnTeTe menurut Kamilus bukan semata kompetisi olahraga melainkan perayaan akan hidup, ketekunan dan semangat manusia yang menolak menyerah pada keterbatasan. Menurut Wakil Bupati TTU ini, Tour de NTT adalah perjalanan filosofis yang mengajarkan bahwa jalan panjang, terjal dan penuh tantangan selalu memberi ruang bagi jiwa yang berani.
“Setiap kayuhan adalah doa dalam diam, setiap keringat adalah kesaksian akan daya tahan, dan setiap garis finish adalah cermin kemenangan atas diri sendiri,” tambahnya.
Kamilus berharap agar event ini tidak hanya mengangkat parwisata dan sport tourism NTT, tetapi juga mengikat jiwa dalam simpul persaudaraan tanpa batas negara dan bahasa.
Atas nama pemerintah daerah dan seluruh masyarakat TTU, Kamilus menyampaikan apresiasi tulus kepada para pembalap dan team yang telah hadir menjejakkan kaki di tanah NTT ini.
“Kehadiran Anda adalah sebuah penghormatan bahwa dibalik panas matahari, angin pesisir, dan tanjakan perbukitan, tersimpan undangan persahabatan yang tulus dari kami,” jelas Kamilus.
Sementara itu, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena juga memberikan dukungan penuh kepada seluruh pembalap dan team yang terlibat di event balap sepeda bertaraf internasional ini.
“Syukur kepada Tuhan etape pertama sudah selesai dengan baik dengan berbagai catatan dan hari ini kita memasuki etape kedua.Semua panitia terus saling koordinasi dengan baik untuk suksesnya acara ini,” ujar Melki.
Gubernur Melki berharap agar event ini dapat berkontribusi nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat dan UMKM di daerah. “Hadiah bagi para juara sekalian dikasih juga dengan produk UMKM sebagai tambahan untuk memutar roda ekonomi di daerah,” tambahnya.
Perhelatan Tour De EnTeTe ini menurut Gubernur Melki menjadi ajang promosi NTT di panggung dunia, tidak hanya lintasan alamnya yang menawan tapi juga kreatifitas dan kekayaan budaya daerah yang unik di setiap daerah di provinsi ini.(*/ras)