Kupang, swaratimor.co.id – Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc, menghadiri kegiatan Pekan Literasi Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh SMP Stella Gracia School Kupang, pada Kamis (11/9). Kehadiran beliau disambut hangat oleh Kepala Sekolah Mr. Andries H. Tamonob, para guru, dan siswa-siswi Stella Gracia dalam sebuah acara inspiratif dan edukatif.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota yang akrab disapa Ibu Serena menyampaikan bahwa kehadirannya mewakili Pemerintah Kota Kupang untuk mendukung pengembangan literasi generasi muda. “Hari ini saya datang sebagai perwakilan dari Pemerintah Kota Kupang di Indonesia, dan saya berharap adik-adik semua bisa menangkap pesan penting dari apa yang saya sampaikan,” ujarnya membuka pidato dengan antusias.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Serena membagikan kisah perjalanan pendidikannya. Beliau mengemban pendidikan dasar di SD dan SMP Santo Francisco, sempat bersekolah di TK Hosana, kemudian melanjutkan S1 di Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional dan lulus cumlaude pada tahun 2021. Beliau kemudian meraih gelar Magister di University of Birmingham, Inggris dalam bidang International Development, dan lulus tahun 2024.
Tak hanya di bidang akademik, pengalaman profesional Ibu Serena juga menginspirasi para siswa. Ia pernah menjabat sebagai CEO klub sepak bola di Atambua, menjadi manajer di Nekamisi Group, hingga menjadi pimpinan redaksi di perusahaan media PT Carpion News Indonesia. Ia juga aktif dalam organisasi kepemudaan dan menjadi founder Timot Belajar—sebuah inisiatif pendidikan dan lingkungan untuk anak-anak di NTT.
Mengangkat tema pentingnya literasi di era digital, Ibu Serena menjelaskan bahwa kemampuan memahami dan menganalisis informasi menjadi kunci dalam menghadapi arus informasi yang masif. Ia menekankan bahwa literasi bukan hanya soal membaca buku, tetapi juga mencakup pemahaman terhadap informasi digital serta kemampuan berpikir kritis.
“Literasi digital sangat penting untuk membentuk karakter dan pola pikir generasi muda, apalagi di era di mana semua informasi bisa diakses dengan cepat. Tapi kita harus bisa memilah mana informasi yang benar, dan mana yang hoaks,” ujar Ibu Serena.

Ia juga mengajak siswa untuk bijak dalam menggunakan teknologi, termasuk penggunaan kecerdasan buatan seperti ChatGPT. “AI itu baik, tapi jangan sampai kita menjadi bergantung dan kehilangan kemampuan berpikir sendiri,” pesannya tegas.
Lebih dari sekadar intelektual, Ibu Serena menggarisbawahi pentingnya karakter dalam mencapai kesuksesan. “Pengetahuan tanpa karakter itu rapuh. Maka, jujur, rendah hati, disiplin, dan santun dalam berinteraksi—terutama di media sosial—adalah fondasi yang harus dimiliki generasi muda,” katanya.
Ia juga membacakan ayat inspiratif dari 1 Timotius 4:12 sebagai pesan penting kepada para siswa:
“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu, tingkah lakumu, kasihmu, kesetiaanmu, dan kesucianmu.”
Acara menjadi semakin hidup ketika Ibu Serena membuka sesi tanya jawab. Siswa-siswi bertanya tentang hubungan literasi dengan kesuksesan, isu SARA dan radikalisme, hingga tips meningkatkan minat baca.
Menjawab pertanyaan tentang kesuksesannya sebagai Wakil Wali Kota, Ibu Serena menekankan bahwa kemampuan mengakses, mengolah, dan menyampaikan informasi yang valid menjadi kekuatan saat mengikuti debat publik dalam proses pencalonan. “Literasi memberi saya kekuatan untuk berdiri percaya diri dengan data yang akurat,” jawabnya.
Ibu Serena mengajak para siswa untuk aktif berorganisasi dan percaya bahwa setiap anak muda bisa menjadi pemimpin masa depan. “Jangan tunggu jadi dewasa dulu baru memimpin. Mulailah sekarang dari hal kecil, OSIS, MPK, ekskul. Jadilah pemimpin yang melayani,” tutupnya dengan semangat.
Kepala Sekolah SMP Stella Gracia School, Andries H. Tamonob, dalam sambutan singkatnya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kupang atas perhatian terhadap dunia pendidikan, khususnya melalui kehadiran Wakil Wali Kota di tengah-tengah siswa.
“Kami percaya bahwa literasi bukan hanya soal kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga bagaimana siswa dapat berpikir kritis, beretika, dan membangun karakter. Kehadiran Ibu Serena hari ini menjadi inspirasi nyata bagi anak-anak kami bahwa usia muda bukan penghalang untuk memimpin dan berdampak,” ungkap Mr. Tamonob.
Ia juga menambahkan bahwa Pekan Literasi 2025 ini dirancang sebagai wadah untuk menumbuhkan budaya membaca dan belajar yang berkelanjutan di kalangan pelajar, serta mendorong pemanfaatan teknologi secara bijak di era digital.
Acara ditutup dengan tepuk tangan meriah dari para siswa yang terinspirasi oleh semangat, dedikasi, dan pengalaman Wakil Wali Kota muda mereka. Kepala Sekolah, Mr. Andries H. Tamonob, kembali menyampaikan rasa terima kasih atas motivasi dan inspirasi yang diberikan.(*/enjel)