Bupati Kupang, Yosef Lede (Pegang Bendera) melepas 11 mobil kontener yang membawa 265 ton garam beryodium dalam kemasan berangkat ke DKI Jakarta.(Foto:Prokopim Kabupaten Kupang)

Oelamasi, swaratimor.co.id – Sebanyak 11 mobil kontener yang membawa 265 ton garam beryodium dalam kemasan berangkat ke DKI Jakarta.

Kepastian adanya ratusan ribu ton Garam Beryodium dengan nama produk Saltera Teluk Koepang asal Kabupaten Kupang ini dikirim ke Jakarta setelah, Rabu (17/9/2025) Bupati Kupang, Yosef Lede melepas keberangkatan 11 mobil kontener tersebut ke Jakarta dari tempat PT.Garam Cahaya Indonesia di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Saat acara pelepasan Bupati Kupang, Yosef Lede mengatakan, Kabupaten Kupang memiliki potensi tambak garam yang dari segi kualitas sangat baik untuk kebutuhan industri dan untuk di konsumsi.

Pada kesempatan itu Bupati Yosef Lede tidak sebatas memberikan apresiasi kepada PT. Garam Cahaya Indonesia dalam memproduksi garam di Kabupaten Kupang menjadi garam beryodium dalam kemasan, tetapi juga memberikan dukungan dalam konteks banyak hal, baik itu untuk pembangunan maupun payung hukum.

Menurut Yos Lede, potensi yang ada bukan hanya untuk perusahaan saja, tapi juga berpengaruh pada pendapatan daerah dalam bentuk produk.

“Kemarin garam yang ada bersifat konsumtif biasa-biasa saja, tapi hari ini menunjukkan ada peningkatan dari sebelumnya bahan baku yang standar, tapi sudah di produksi menjadi kemasan, yang dari segi ekonomi memiliki nilai jual yang baik dan bisa menjadi brand lokal Kabupaten Kupang,”jelas Yosef Lede. 

Garam Beryodium Saltera Teluk Koepang asal Kabupaten Kupang.(Ist)

Ia ingin adanya kolobarasi yang tetap terjalin antara Pemkab Kupang dan Asosiasi Industri Garam NTT, juga bekerjasama dengan Pemerintah Daerah di seluruh NTT ataupun luar NTT. Dengan begitu, produk lokal Kabupaten Kupang garam beryodium dalam kemasan bisa menjadi salah satu brand yang pendapatannya besar.

Pemkab Kupang, kata Yos Lede, memberikan ruang seluas-luasnya kepada Asosiasi Industri Garam NTT untuk memproduksi garam ini lebih banyak lagi, biar dapat menjawab kebutuhan masyarakat di NTT dan di luar NTT, dan tentunya mengutamakan kualitas.

Sementara Ketua Asosiasi Industri Garam NTT, Daniel Cherlin dalam laporannya, menyebutkan pihaknya membutuhkan dukungan moril dari Bupati Kupang agar keberlangsungan produksi Saltera Garam Beryodium dalam kemasan tetap terjamin dan makin maju. \

“Yang kami butuhkan dukungan moril dari bapak Bupati saja. Kami tidak butuh materi. Intinya produksi garam di Kabupaten Kupang terus meningkat, agar dapat di produksi di pabrik menjadi garam yodium dalam kemasan. Kalau iklim baik diperkirakan bisa 150.000 ton per tahun, dan dapat memberikan kontribusi besar buat daerah dan nasional,” jelas Daniel.

Asosiasi Industri Garam NTT, menurut Daniel Cherlin sudah terbentuk sejak 2018 melalui Peraturan Gubernur. Selain itu, Daniel juga menceritakan bahwa ada pertanyaan penuh keraguan yang ia terima

“Biasanya garam dikirim dari jawa ke Kupang NTT, tapi ini kok dari Timor dikirim ke Jawa, tidak keliru kah?”, Ia pun menanggapi bahwa semuanya itu sangat bisa, berkat dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang.

“Melihat semangat Bupati Yosef Lede yang luar biasa, saya terpacu untuk mendongkrak PAD. Kalau kita jual bahan baku saja PAD rendah, makanya saya jual barang jadi dalam kemasan supaya nilainya tinggi. Itulah yang mendorong dan meyakinkan kami untuk membawa produk ini ke Jakarta,” ucapnya.

Hadir dalam acara ini, Plt.Kepala Badan Pendapatan Daerah Oktovianus Tahik bersama Sekretaris Nano Ganggas, Direktur PT.Garam Cahaya Indonesia Stanley Jayapranata, bersama komisaris Aristo cherlin, Kepala Desa Oebelo Marthen Halla, Kabag Prokopim Benidiktus Selan.(epo)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: