Oelamasi, swaratimor.co.id – Indeks ketimpangan gender di Kabupaten Kupang Provinsi NTT menunjukkan adanya perbaikan dari tahun ke tahun. Kendati demikian, masih juga terdapat sejumlah tantangan seperti dari sisi kesehatan reproduksi, tercatat kematian Ibu masih tinggi dan kelahiran ditingkat remaja yang terus meningkat. Kemudian dibidang pemberdayaan politik yang mana presentase keterwakilan perempuan di parlemen masih rendah, da dari sisi partisipasi ekonomi dimana tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan cenderung menurun.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Mateldius Sanam, mengatakan hal ini dalam sambutannya, Kamis (2/10/2025) saat membuka kegiatan Penguatan Kapasitas Pengelolaan Pokja Pengarusutamaan Gender (PUG) Tingkat Kabupaten Kupang Tahun 2025.
PUG sendiri adalah strategi nasional untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam seluruh aspek pembangunan. Dan melalui PUG, dipastikan bahwa kebutuhan, pengalaman, dan aspirasi, baik itu laki – laki maupun perempuan diintegrasikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan dalam program pembangunan.
“Kondisi yang terjadi menunjukkan bahwa kita masih perlu berjuang lebih keras lagi untuk mengurangi kesenjangan gender di Kabupaten Kupang. Karena itu keberadaan Pokja PUG menjadi sangat penting, bukan saja hanya sebagai wadah koordinasi, tetapi juga sebagai motor penggerak dan pengawal pelaksanaan PUG di daerah,” kata Mateldius Sanam di Aula Kantor Bupati Kupang di Oelamasi.
Menurut Sanam, kegiatan yang dilaksanakan ini memiliki tujuan strategis, yaitu meningkatkan pemahaman, kesadaran serta kapasitas semua yang terlibat mengelola Pokja PUG dengan harapan dapat terbentuk vocal point gender disetiap perangkat daerah. Selain itu, adanya perencanaan dan penganggaran yang responsif gender serta terwujudnya trasparansi, partisipasi, serta akuntabilitas dalam setiap program pembangunan.
“Saya tegaskan bahwa kesetaraan gender bukanlah isu perempuan, melainkan isu pembangunan. Pembangunan akan berkualitas jika mampu memberikan manfaat setara bagi seluruh masyrakat, baik itu laki – laki maupun perempuan,” tegas Sanam mengakhiri sambutannya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kupang, Tjokorda Swastika, Perencana Ahli Muda pada Badan Pendapatan Daerah Provinsi NTT, Widia Sipayung, Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan pada DP2KBP3A Provinsi NTT, Theresia Rabo, serta Direktur Ume Daya Nusantara, salah satu LSM pegiat gender di Kabupaten Kupang, Damaris Tnunay.(epo)