Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menerima audiensi Koordinator Satuan Pelayanan BPVP Kupang Kementerian Ketenagakerjaan, Wilfrianus Sabon Tawa bersama jajaran instruktur.(Foto:Tonny/Prokopim Kota Kupang for media)

Kupang, swaratimor.co.id – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menerima audiensi Koordinator Satuan Pelayanan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kupang Kementerian Ketenagakerjaan, Wilfrianus Sabon Tawa, bersama jajaran instruktur, Rabu (2/10). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Wali Kota tersebut bertujuan memperkuat kerja sama dalam menyiapkan tenaga kerja terampil sekaligus membuka peluang magang bagi lulusan pelatihan vokasi.

Turut hadir dalam pertemuan itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kupang, Thomas D. Dagang, S.Sos., M.Si., serta perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kupang.

Dalam arahannya, Chris Widodo menyampaikan apresiasi sekaligus membuka ruang kerja sama yang lebih konkret. Ia menekankan pentingnya menciptakan kesempatan magang bagi lulusan pelatihan vokasi, bahkan mendorong agar setiap perangkat daerah di lingkup Pemkot dapat menampung minimal dua lulusan terbaik sesuai bidangnya.

“Kalau anak-anak ini sudah mendapat pelatihan, tugas kita adalah memberi jalan. Dua lulusan terbaik dari tiap sektor harus punya tempat magang di Pemkot. Ini juga akan menjadi motivasi bagi peserta lain untuk berkompetisi,” tegas Chris Widodo seperti dilansir Bagian Prokopim Setda Kota Kupang kepada media. 

Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo (Menghadap Kamera) saat menerima Koordinator Satuan Pelayanan BPVP Kupang Kementerian Ketenagakerjaan, Wilfrianus Sabon Tawa bersama jajaran instruktur. (Foto:Tonny/Prokopim Kota Kupang for media)

Lebih jauh, Chris Widodo menyinggung perlunya langkah strategis agar Kota Kupang dapat memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) sendiri. Menurutnya, aset daerah yang ada bisa dioptimalkan sebagai lokasi BLK, sehingga pemerintah tidak harus membangun dari nol, melainkan memfungsikan gedung yang sudah tersedia.

“BLK ini penting untuk menyiapkan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan dunia kerja. Kita bisa mulai proses dari sekarang, menyiapkan tempat, instruktur, hingga regulasinya. Nanti dukungan peralatan bisa diusulkan ke pusat,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, Chris Widodo meminta Dinas Nakertrans bersama Bappeda untuk mengkaji kemungkinan kerja sama resmi serta melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja terampil di Kota Kupang. Ia menegaskan, Pemkot selalu terbuka bagi setiap pihak yang mau memberi kontribusi nyata untuk pengembangan SDM.

“Tumbuh itu dimulai ketika kita mau mendengar,” tambahnya.

Sementara itu Koordinator BPVP Kupang, Wilfrianus Sabon Tawa, memperkenalkan program-program pelatihan vokasi yang sedang berjalan. Tahun 2025, BPVP Kupang menyelenggarakan 26 program pelatihan di berbagai sektor keahlian, mulai dari otomotif, bisnis dan manajemen, mebel, hingga program berbasis digital seperti konten kreator dan pemasaran digital. Setiap program menghasilkan 16 lulusan terampil siap kerja.

“Kami berharap ada kolaborasi dengan Pemerintah Kota Kupang untuk membuka akses magang maupun penempatan kerja bagi para lulusan terbaik. Dengan dukungan pemerintah daerah, mereka bisa lebih cepat terserap di dunia kerja maupun UMKM,” ungkapnya.(ansel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: