Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Endah T.D. Retnoastuti saat memberikan keterangan pers di Kupang.(*)

Kupang, swaratimor.co.id – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menurut rencana akan membuka Indonesia Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025 di Kupang, Selasa (11/11/2025). IPACS adalah ajang budaya berskala internasional yang mempertemukan Indonesia dengan 16 negara Pasifik serta negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Endah T.D. Retnoastuti mengungkapkan hal ini kepada wartawan dalam jumpa pers di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Senin (10/11/2025).

“Besok jam 1 siang Pak Menteri Kebudayaan didampingi Pak Gubernur akan membuka pameran yang diikuti beberapa Provinsi dan juga Balai Kebudayaan, workshop dan panggung-panggung hiburan,” kata Retnoastuti.

Retnoastuti mengatakan, IPACS dijadwalkan berlangsung tanggal 11–13 November 2025 di Kota Kupang dengan serangkaian acara berupa ministerial meeting, pameran, pertunjukan seni dan budaya, hingga dialog lintas negara. Kegiatan ini juga akan diwarnai dengan penampilan para pelajar Kota Kupang yang akan bernyanyi dan menari.

Sebelum IPACS, terlebih dahulu dilaksanakan Residensi Budaya tanggal 3–10 November 2025, dimana para pelaku budaya dari 13 negara menunjukkan kebolehan mereka dalam bermain music tradisional, bamboo craft dan tarian tradisional.

“Para peserta akan berkolaborasi, berlatih, dan menampilkan karya mereka di hadapan publik,” terang Retnoastuti.

Retnoastuti mengungkapkan, NTT dipilih sebagai tuan rumah IPACS 2025 karena ada kesamaan budaya dengan negara-negara Pasifik.

“Mengapa kita memilih Kota Kupang, selama ini Indonesia belum banyak melakukan kerja sama dengan negara-negara Pasifik. Kesamaan budaya dan pengelolaan sumber daya serta seni pertunjukan, tradisi, dan lain-lain. Acara ini meluaskan pengaruh Indonesia ke negara Pasifik,” ungkap Retnoastuti lagi.

Menjawab pertanyaan wartawan tentang output dari kegiatan ini, Retnoastuti mengatakan, IPACS 2025 diKupang diharapkan menghasilkan sejumlah rekomendasi penting tentang aksi menyikapi perubahan iklim dan isu-isu lingkungan lainnya serta bagaimana menjaga warisan budaya lainnya.

BERI KETERANGAN – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena saat memberikan keterangan pers.(Foto:Eras Poke)

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam kesempatan ini mengungkapkan, ditunjuknya NTT sebagai tuan rumah IPACS 2025 saat dirinya bertemu Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon.   

Sebagai tuan rumah, kata Gubernur Melki, NTT akan mempersiapkan segala sesuatunya sesuai arahan Kementerian Kebudayaan RI. Dan IPACS 2025 menjadi pintu masuk NTT ke negara-negara Pasifik.

“Kita selama ini diskusi bagaimana NTT masuk ke Pasifik. Ini didepan mata kita, besok ini 16 negara Pasifik kumpul disini sehingga kita harus memanfaatkan momentum besar ini dengan menunjukkan potensi kita, potensi apa saja tapi budaya tentunya,” terang Gubernur Melki.

Sementara disinggung soal keamanan dari peserta IPACS, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma yang diminta Gubernur Melki untuk menjawab pertanyaan wartawan, menegaskan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi NTT dibantu Polri dan TNI akan memberikan pengamanan maksimal bagi seluruh delegasi internasional.

“Kami memastikan keamanan dari Bandara, Hotel, hingga lokasi kegiatan. Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat NTT dapat menyambut acara ini dengan ramah dan ikut menjaga keamanan serta ketertiban, agar citra positif NTT dan Indonesia tetap baik di mata dunia,” ungkap Johni.(epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: