Kupang, swaratimor.co.id – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kupang untuk menyalurkan bonus kepada atlet, pelatih, ofisial, dan manajer cabang olahraga asal Kota Kupang yang meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh–Sumatra Utara, meskipun pemerintah daerah tengah menghadapi keterbatasan dan efisiensi anggaran.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Kupang dalam acara Penyerahan Bonus bagi Pelatih, Official/Manager, dan Atlet Peraih Medali PON XXI Tahun 2024, yang berlangsung di Ruang Rapat Garuda Lantai 2 Kantor Wali Kota Kupang, Rabu (17/12). Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ketua Harian KONI Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, S.E., M.Si., Wakil Ketua II KONI Kota Kupang, Drs. Ambo, M.Si., Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Kupang, Dra. Debora Panie, M.M., beserta seluruh jajaran, para pelatih, official/manager, atlet, serta para kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Kupang.
Dalam sambutannya, dr. Christian Widodo menjelaskan bahwa anggaran bonus tersebut merupakan hasil perencanaan dan pengesahan APBD Tahun 2024, yang ditetapkan sebelum dirinya menjabat sebagai Wali Kota Kupang. Pada saat anggaran diketuk, pelaksanaan PON masih berlangsung dan belum diketahui secara pasti perolehan medali maupun kepemimpinan daerah yang baru. “Anggaran ini diketuk satu tahun sebelumnya, saat saya belum menjabat. Ketika kami masuk, anggaran sudah final dan ruang untuk pergeseran sangat terbatas,” jelas Wali Kota Kupang.
Ia menambahkan bahwa pada tahun berjalan, pemerintah pusat hingga daerah menghadapi kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada seluruh tingkatan pemerintahan, termasuk Pemerintah Kota Kupang. Kondisi tersebut menuntut pemerintah daerah untuk melakukan penghematan pada berbagai pos belanja. “Kami mendapat instruksi efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Provinsi, kabupaten, dan kota semuanya harus melakukan pemotongan,” ujarnya.
Dalam situasi keterbatasan tersebut, Pemerintah Kota Kupang memilih melakukan penghematan pada belanja operasional pemerintahan, seperti alat tulis kantor, perjalanan dinas, serta pengadaan kendaraan dinas. Bahkan, Wali Kota Kupang dan Wakil Wali Kota memutuskan untuk tidak mengganti kendaraan dinas baru sebagai bentuk penghematan.
“Yang harus dipotong itu pemerintah, bukan atlet. Saya tidak mau tahu caranya bagaimana, bonus ini tidak boleh dikurangi. Pemerintah yang harus berkorban,” tegasnya.
Wali Kota Kupang menegaskan bahwa bonus yang diberikan kepada atlet dan seluruh unsur pendukung merupakan bentuk penghargaan dan rasa hormat pemerintah atas prestasi yang telah mengharumkan nama Kota Kupang dan Provinsi NTT di tingkat nasional. Namun demikian, ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila nominal bonus dinilai belum maksimal akibat keterbatasan fiskal daerah. “Mohon maaf jika nilainya belum terlalu besar. Di tengah keterbatasan dan efisiensi ini, kami tetap berusaha agar bonus ini bisa disalurkan tanpa dikurangi,” katanya.
Ia memastikan bahwa seluruh bonus akan diterima sesuai dengan nominal perencanaan dan hanya dikenakan potongan pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Proses penyaluran pun diminta dilakukan secara transparan dan terbuka.
Selain penyerahan bonus, Wali Kota Kupang juga memberikan motivasi kepada para atlet untuk menjaga konsistensi dan performa menjelang Pra-PON 2027 dan PON 2028. Ia menekankan bahwa disiplin dan konsistensi dalam latihan merupakan kunci utama untuk mempertahankan prestasi.
Usai sambutan Wali Kota Kupang, panitia melalui perwakilan KONI Kota Kupang menyampaikan laporan singkat terkait partisipasi dan dukungan terhadap kontingen Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh–Sumatra Utara. Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa KONI Kota Kupang secara aktif mengikutsertakan dan menyokong seluruh atlet asal Kota Kupang yang memperkuat kontingen NTT, sebagai bentuk komitmen pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga daerah.
Pada PON XXI Tahun 2024, KONI Kota Kupang mengirimkan perwakilan sebanyak 89 atlet, didampingi oleh 45 pelatih dan 20 manajer, yang bertanding pada 9 cabang olahraga, yakni pencak silat, taekwondo, kriket, gateball, wushu, sepak takraw, kickboxing, triathlon, dan tinju. Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 33 atlet asal Kota Kupang berhasil menyumbangkan medali bagi kontingen Provinsi NTT, sekaligus menunjukkan bahwa dominasi prestasi olahraga NTT pada ajang PON XXI berasal dari atlet-atlet Kota Kupang.
Lebih lanjut disampaikan bahwa penyerahan bonus kepada atlet, pelatih, dan ofisial memang mengalami keterlambatan dan baru dapat direalisasikan pada kesempatan ini. Adapun total anggaran bonus yang disediakan untuk atlet sebesar Rp250.000.000, sementara untuk pelatih dan ofisial sebesar Rp210.000.000, sehingga total keseluruhan anggaran bonus yang disalurkan mencapai Rp460.000.000. Panitia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Kupang atas dukungan dan perhatian yang diberikan, serta memohon arahan dan sambutan lanjutan dari Wali Kota Kupang kepada para atlet dan pelatih sebagai motivasi bagi para jawara Kota Kupang yang telah mengharumkan nama Provinsi NTT di tingkat nasional.(*/chris dethan)
