Oelamasi, swaratimor.co.id – Jumlah pengangguran terbuka atau mereka yang sedang tidak bekerja saat ini di Kabupaten Kupang tercatat mendekati 11 ribu. Jumlah penangguran terbuka ini jika ditambah mereka yang baru tamat SMA dan perguruan tinggi serta yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat Covid-19 maka tiap desa di Kabupaten Kupang saat ini punya 50 lebih penganggur.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kupang, Kristian Koro dalam sambutannya sebelum menutup kegiatan pelatihan Barber Shop atau pangkas rambut, Senin (25/7/2022).

Dalam catatan Pemerintah sesuai data yang dikeluarkan Statistik Kabupaten Kupang, pengangguran terbuka atau mereka yang tidak sedang bekerja jumlahnya kurang lebih mendekati 11 ribu. Tahun 2019 itu mendekati 9 ribu. Lalu ditambah angkatan kerja yang tamat SMA, Perguruan tinggi tambah yang terkena PHK akibat Covid-19 maka rata-rata di Kabupaten Kupang itu setiap desa memiliki 50 lebih yang menganggur,” kata Kris Koro di Aula Hotel Grenia Kupang.

Menurut Chris, jika persoalan pengangguran ini tidak segera diatasi maka akan berdampak pada masalah sosial.

“Kita ikuti perkembangan di media, angka kriminalitas di Kabupaten Kupang meningkat terutama pencurian dengan kekerasan akibat dari pengangguran. Orang tidak tahu mau kerja apa. Apalagi kalau ada pengangguran yang sudah berkeluarga, itu berbahaya sekali,” ungkap Kris.

POSE BERSAMA – Kadis Nakertrans Kabupaten Kupang, Kris Koro bersama jajarannya pose bersama peserta pelatihan Barber Shop. (*)

Menyikapi kondisi seperti ini, lanjut Kris, Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan berbagai terobosan atau upaya guna meminimalisir masalah kemiskinan melalui pelatihan bagi angkatan kerja yang menganggur. Dan kalau hari ini ada 20 orang yang berhasil menyelesaikan pelatihan Barber Shop, itu diartikan sebagai angka pengangguran di Kabupaten Kupang sudah berkurang 20 orang.

“Jadi hari ini kita ingin memerdekakan diri, mendeklarasikan diri sebagai tenaga kerja mandiri untuk kemudian mendorong Pemerintah untuk menuntaskan masalah pengangguran. Sedikit-sedikit tapi kita maju sesuai visi Pemerintah Kabupaten Kupang, mewujudkan masyarakat maju, mandiri dan sejahtera,” tambah Kris lagi.

Ketua panita pelatihan Barber Shop, Merintje A.S. Nenabu dalam laporannya, mengatakan hasil yang diharapkan dari pelatihan ini antara lain, menghasilkan kemampuan kerja dari setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, dan atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas yang dibutuhkan dalam dunia usaha saat ini. Kemudian dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan calon tenaga kerja melalui ketrampilan dan keahlian dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia untuk berwirausaha.

Materi yang disajikan dalam pelatihan ini, kata ketua panitia yang akrab disapa Melly ini, antara lain pengetahuan alat (Basic Cliper), teknik penggunaan cliper, teknik menggunakan rambut razor, teknik overcomb atau rambut diatas sisir, teknik menggunting rambut model fade/taper dan finishing, merapikan dan menghaluskan guntingan.

Melly mengaku, dalam pelatihan yang dilakukan selama 7 hari terhitung dari 19 – 25 Juli 2022 ini peserta pelatihan berhasil mempraktekkan ilmu yang didapat dengan memangkas rambut pelanggan sebanyak 51 orang terdiri dari 49 rambut orang dewasa dan 2 anak-anak.

20 peserta pelatihan yang berasal dari 11 Kecamatan ini, tambah Melly, diberikan perlengkapan mencukur guna melanjutkan usaha mereka ditempat masing-masing.

“Hingga pelatihan berakhir, semua peserta dinyatakan lulus dan peserta yang memiliki ketrampilan terbaik berasal dari Kecamatan Kupang Tengah atas nama Janward Y. Kapa,” tutup Melly.

Kegiatan penutupan pelatihan Barber Shop ini ditandai dengan demonstrasi memotong rambut Marthen Fony kontributor TVRI Kupang. Usai dicukur kontributor TVRI yang akrab disapa Max sang Kepsek ini mengaku cukup puas dengan hasil cukurnya Janward Kapa. (epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: