Waingapu, swaratimor.co.id – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena melaksanakan kunjungan kerja ke Pulau Sumba selama tiga hari mulai dari Sabtu (5/4) hingga Senin (7/4). Kabupaten Sumba Timur menjadi yang pertama dikunjungi oleh Gubernur NTT.
Enam lokasi yang dikunjungi Gubernur NTT di Kabupaten Sumba Timur meliputi, 1). Memantau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Kawangu, 2). Kunjungan ke PT. Muria Sumba Manis, 3). Meresmikan MCC (Maritime Command Center) Port Waingapu di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Waingapu, 4). Meninjau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kelurahan Hambala, 5). Tatap Muka Bersama Bupati serta Jajaran, Kepala SMA/SMK dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Sumba Timur, dan 6). Meninjau Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kristen Sumba di Lewa.
Turut mendampingi Gubernur NTT pada kunjungan kerja tersebut, Kadis Kelautan dan Perikanan NTT, Sulastri Rasyid, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambros Kodo, Plt. Kadis PUPR NTT, Benyamin Nahak, dan Plt. Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joaz Oemboe Wanda.
Tiba di Bandara Umbu Mehang Kunda, pada Sabtu (5/4) sore sekitar pukul 16.15, Gubernur NTT beserta rombongan disambut langsung oleh Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali bersama Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur, Unsur Forkopimda Sumba Timur, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Timur, serta Para Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Sumba Timur. Turut hadir pula Anggota DPR RI komisi XIII, Umbu Kabunang Rudiyanto Hunga.
Gubernur NTT,Emanuel Melkiades Laka Lena kemudian didampingi Bupati serta jajaran langsung menuju ke Puskesmas Kawangu, untuk memantau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Dihadapan para tenaga kesehatan, Gubernur NTT menerangkan CKG merupakan program inisiatif unggulan Presiden melalui Menteri Kesehatan, yang memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi setiap warga masyarakat yang berulang tahun. Oleh karenanya Ia menghimbau agar keterlibatan para Kepala Wilayah seperti Camat, Lurah, Kepala Desa, RT/RW dalam menginventarisir data para warganya akan meningkatkan persentase keberhasilan pelaksanaan program CKG ini.
“Di setiap Puskesmas yang telah saya kunjungi, saya selalu menjelaskana bahwa program CKG ini merupakan hadiah dari Presiden kepada masyarakat Indonesia. Ini hak setiap warga, jadi harus dimanfaatkan dengan baik, karena ini merupakan pembangunan kesehatan di daerah dan negara kita. Jadi masyarakat harus memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya, agar kesehatan masyarakat terpantau jelas,” kata Melki seperti dilansir Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT kepada media.
“Pak Bupati tolong untuk instruksikan agar Puskesmas harus bersama-sama dengan Camat, Lurah, Kepala Desa, RT/RW untuk mendata warganya yang berulang tahun sesuai dengan bulannya agar program ini bisa berjalan lancar.” jelas Melki.
- Muria Sumba Manis (MSM)
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama rombongan juga berkesempatan meninjau langsung serta berdialog dengan manajemen PT. Muria Sumba Manis (MSM), perusahaan perkebunan tebu dan pengolahan gula terkemuka di Sumba Timur. Kunjungan kerja serta peninjauan perkebunan dan pabrik gula ini bertujuan untuk memantau perkembangan sektor industri gula, sekaligus memastikan keberlanjutan dan kualitas produk yang dihasilkan MSM.
Dalam sambutannya Gubernur NTT, Melki Laka Lena menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi MSM dalam pengembangan ekonomi lokal dan menjadi motor penggerak ekonomi di dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumba Timur. la menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Kami berharap MSM terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas produksinya agar dapat memberi dampak nyata bagi perekonomian daerah serta menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumba Timur dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) NTT, membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sumba Timur,” ungkap Melki.
Melki juga menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang tidak hanya menguntungkan perusahaan, namun juga membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
“Kami mendukung penuh MSM untuk berhasil menjadi salah satu pabrik gula terbesar di Indonesia dan berkelas dunia, bukan untuk menjadi kebanggaan Sumba Timur NTT saja tetapi menjadi kebanggaan Indonesia” ungkapnya.
Mewakili Manajemen MSM, Syahgraha, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan dan dukungan yang diberikan Gubernur NTT, Bupati Sumba Timur dan Wakil Bupati Sumba Timur serta anggota DPR RI dan Forkompimda Sumba Timur.
“Kunjungan ini menjadi semangat baru bagi kami untuk terus menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat melalui kegiatan usaha yang berkelanjutan. Kami percaya, pertumbuhan industri dapat berjalan selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” ucapnya.
la menjelaskan, MSM terus memperkuat investasinya di sektor perkebunan tebu dan pengolahan gula di Sumba Timur sebagai bagian dari kontribusi terhadap swasembada gula nasional. Saat ini, MSM telah mengembangkan kebun tebu seluas kurang lebih 4.400 hektar dan mengoperasikan pabrik gula berkapasitas produksi 600 ton gula per hari.
Lebih dari 3.500 lapangan pekerjaan telah tercipta, dengan lebih dari 90% tenaga kerja berasal dari Sumba Timur. Hal ini sejalan dengan visi MSM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara dan memberdayakan masyarakat setempat. Tak hanya fokus pada sisi produksi, MSM juga menjalankan inisiatif lingkungan bertajuk Program Hijau Manise sebagai wujud nyata dari komitmen kebijakan ramah lingkungan MSM, yang hingga saat ini telah menanam lebih dari 20.396 pohon teduhan dan produktif di atas laha seluas 155 hektar.
Program ini dijalankan secara kolaboratif dengan berbagai pihak dan diharapkan dapat memberikan manfaat ekologis sekaligus nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Kami percaya keberlanjutan tidak bisa dicapai sendiri. Kolaborasi dengan para semua pemangku kepentingan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, sosial yang harmonis, dan ekonomi yang lestari. Dukungan dari pemerintah, TNI-Polri dan jajaran, serta masyarakat setempat menjadi fondasi penting bagi keberhasilan bersama,” jelas Syahgraha.
Sebagai hasil yang terasa sangat manis adalah saat MSM turut berkontribusi mendukung Kabupaten Sumba Timur untuk berhasil keluar dari kategori daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) berdasarkan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 490 Tahun 2024.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan pemerintah yang memungkinkan terciptanya iklim yang kondusif bagi pembangunan dan investasi berkelanjutan di Sumba Timur selama ini. Komitmen MSM adalah untuk terus tumbuh bersama masyarakat, menciptakan manfaat jangka panjang, dan membangun Sumba Timur yang lebih maju,” tutup Syahgaraha.(lex)