Kupang, swaratimor.co.id – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof. Brian Yuliarto, Ph.D melakukan kunjungan kerja perdananya di Provinsi NTT, Rabu (16/4/2025) pagi.
Kunjungan ini menjadi yang pertama kali dilakukan Mendiktisaintek ke luar Pulau Jawa, sekaligus menandai komitmennya untuk memahami lebih dalam kondisi serta tantangan perguruan tinggi di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Mendiktisaintek serta rombongan tiba di Bandara El Tari Kupang yang kebetulan bersamaan dengan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena yang sebelumnya melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali dan melanjutkan perjalanan lewat Jakarta untuk menuju Kupang dengan pesawat Citilink.
Kedatangan Mendiktisaintek disambut langsung oleh Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, jajaran Forkopimda Provinsi NTT, Bupati Kupang, Yosef Lede, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof Dr Adrianus Amheka, serta seluruh Rektor/Direktur Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Kupang.
Kunjungan ini merupakan upaya merumuskan kebijakan pendidikan tinggi yang lebih partisipatif dan responsif terhadap kebutuhan nasional serta memperkuat sinergi dalam pengembangan pendidikan tinggi, riset, dan inovasi di wilayah timur Indonesia, khususnya di NTT. Beberapa agenda Mendiktisaintek di NTT meliputi, Rapat Koordinasi bersama Pemerintah Provinsi NTT dan jajaran pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Kupang, kunjungan ke Politeknik Negeri Kupang, kunjungan ke Universitas Timor, serta kunjungan ke Universitas Nusa Cendana.
Dalam audiensi dengan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena beserta jajaran serta pimpinan perguruan tinggi setempat di VIP Pemda Bandara El Tari Kupang, Rabu (16/4), Mendiktisaintek menyampaikan bahwa daerah seperti NTT memiliki peran strategis dalam menciptakan kemajuan wilayah sekaligus mendukung pencapaian target pembangunan nasional.
“Kami yakin banyak hal yang perlu dikembangkan dari kampus-kampus daerah. Justru kampus di daerah memegang peranan penting untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat sekitar,” ungkap Menteri Brian seperti dilansir Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT kepada media.
Mendiktisaintek menekankan bahwa mulai 2 Mei mendatang, Kemdiktisaintek berencana akan meluncurkan tagline “Diktisaintek Berdampak”, sebuah semangat baru untuk memastikan bahwa seluruh insan pendidikan tinggi dapat memberikan kontribusi langsung, termasuk kampus di daerah terhadap kemajuan wilayah sekitarnya.
Sebagai bagian dari strategi tersebut, Mendiktisaintek mengajak pemerintah daerah untuk bekerja sama dalam pelaksanaan program magang mahasiswa.
“Kami ingin mahasiswa terjun langsung mempelajari permasalahan daerah, berinteraksi dengan pembuat kebijakan, bahkan mendampingi Kepala Daerah agar mendapatkan wawasan baru yang relevan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi,” jelas Menteri Brian.
Menurutnya, kebijakan pendidikan tinggi harus menumbuhkan paradigma baru bahwa kampus tidak hanya sebagai pusat ilmu, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi daerah yang mempunyai dampak jelas.
“Di negara maju, universitas dinilai dari seberapa besar dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Kampus adalah aset luar biasa dengan sumber daya manusia unggul yang harus dioptimalkan,” tutur Menteri Brian.
Mendiktisaintek juga menyampaikan bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk menjadi negara maju adalah 8%. “Ini bukan hal kecil, tetapi kita harus memiliki ambisi, motivasi, dan penguasaan teknologi agar daya saing nasional meningkat. Tanpa sains dan teknologi, sulit untuk tumbuh cepat dan sejajar dengan negara maju,” harap Menteri Brian.
Mendiktisaintek juga mengapresiasi antusiasme masyarakat terhadap program-program Kemdiktisaintek, seperti KIP Kuliah. “Ini investasi masa depan yang lebih berkelanjutan. Kami senang jika daerah juga mulai mengalokasikan KIP-K Daerah. Dukungan seperti ini sangat berarti,” katanya.
Gubernur NTT, Melki Laka Lena pada kesempatan tersebut menyambut baik kunjungan Mendiktisaintek melalui kebijakan-kebijakan baru yang membuka ruang kolaborasi antara kampus dan pemerintah daerah.
“Jumlah mahasiswa di NTT hampir mencapai 100.000 orang. Dengan kekuatan ini, kami yakin tugas-tugas pemerintah, terutama dalam pengembangan sektor pangan, tambang, dan pertanian dapat dibantu oleh SDM kampus,” ucap Gubernur Melki.
Gubernur NTT juga menekankan pentingnya penguatan dialog antara kampus dan pemerintah daerah untuk menjawab tantangan pembangunan. “Kami menyambut baik forum aspirasi seperti ini, karena menjadi sarana strategis untuk menyatukan visi pembangunan berbasis ilmu pengetahuan,” tambah Gubernur NTT.
Gubernur Melki Laka Lena juga menerangkan bahwa Pemprov NTT tengah mendorong keterlibatan para mahasiswa perguruan tinggi serta para siswa/i SMA/SMK/SLB untuk terjun langsung di lapangan guna memahami berbagai potensi daerah.
“Dunia pendidikan sekarang tidak bisa hanya dijalani secara formal di kelas saja. Untuk itu, dalam rangka menjawab tantangan global, kami juga ingin agar para mahasiswa juga siswa/i dapat terjun langsung ke lapangan untuk melihat, memahami, membantu mencari jalan keluar dan bisa terlibat langsung dalam pengembangan sektor-sektor unggulan di NTT seperti sektor pertanian, perikanan, kelautan, perkebunan, pariwisata, peternakan, juga sektor industri. Hal ini kami yakini akan memiliki dampak besar bagi kontribusi mereka terhadap kemajuan daerah NTT”. Jelas Gubernur Melki Laka Lena.
Usai pelaksanaan rapat koordinasi bersama jajaran Pemerintah Provinsi NTT, Mendiktisaintek didampingi Wakil Gubernur NTT kemudian menuju ke Politeknik Negeri Kupang untuk melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya.
Kunjungi Politeknik Negeri Kupang
Setibanya di Politeknik Negeri Kupang, Mendiktisaintek dan rombongan serta Wakil Gubernur NTT disambut langsung oleh Direktur Politeknik Negeri Kupang, Frans Mangngi beserta civitas akademika Politeknik Negeri Kupang. Tampak hadir pula Anggota Komisi X DPR RI asal NTT, Anita Jacoba Gah, Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Adrianus Amheka, Rektor Universitas Nusa Cendana, Maxs U. E. Sanam.
Mendiktisaintek didampingi Wagub NTT, kemudian meninjau beberapa ruangan Laboratorium program studi seperti teknik sipil, mesin dan juga elektro untuk melihat langsung berbagai fasilitas penunjang kegiatan mahasiswa.
Pada kegiatan tatap muka bersama civitas akademika Politeknik Negeri Kupang tersebut, Mendiktisaintek mengapresiasi semangat mahasiswa dan komitmen kampus dalam membangun pendidikan tinggi yang berdampak.
“Semoga semangat para mahasiswa terus berlanjut. Ambisi-ambisi besar dan mimpi-mimpi besar silakan terus dikembangkan, karena itu adalah modal yang sangat berharga,” ujar Mendiktisaintek.
Menteri Brian menekankan pentingnya pendidikan tinggi, sains, dan teknologi yang tidak hanya menghasilkan lulusan unggul, tetapi juga membawa dampak nyata bagi masyarakat sekitar.
“Kita ingin mengukur seberapa besar kontribusi kampus terhadap lingkungan sekitar, khususnya Kota Kupang dan Provinsi NTT. Inilah yang ingin kami bangun,” harap Menteri Brian.
Mendiktisaintek juga menyampaikan bahwa Kemendiktisaintek tengah membangun sistem mentorship antarkampus, di mana kampus-kampus besar, seperti di Jawa dapat bermitra dengan kampus di daerah untuk mengembangkan teknologi dan menyelesaikan permasalahan lokal.
Program seperti KIP Kuliah juga terus Ia dorong agar mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu tetap bisa mengakses pendidikan tinggi
“Tingginya kebutuhan akses, saya juga mendorong agar dibuat juga KIP Kuliah Daerah (KIP-KD) yang bisa didukung oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten. Hal ini, tentu akan memperluas jangkauan pendidikan tinggi ke seluruh lapisan masyarakat.
“Saya rasa Politeknik Negeri Kupang ini adalah contoh nyata semangat vokasi yang berdampak,” ujar Menteri Brian.
Mendiktisaintek mengapresiasi kepemimpinan Direktur PNK, dukungan legislatif, dan sinergi lintas sektor dari pemerintah daerah. Menteri Brian juga mengajak mahasiswa untuk tetap mengingat peran dosen dalam perjalanan mereka.
“Kampus juga merupakan ibu kandung kalian. Kalau sudah sukses, jangan lupa datang lagi ke kampus. Sapa Bapak Ibu Dosen yang telah membuat kalian berhasil. Sapa juga adik-adik di kampus agar turut berhasil seperti kalian nanti,” pesan Menteri Brian kepada ribuan mahasiswa/i yang hadir pada kesempatan tersebut.
Usai pelaksanaan Rapat Koordinasi bersama jajaran Pemerintah Provinsi NTT dan kunjungan ke Politeknik Negeri Kupang yang didampingi oleh Wakil Gubernur NTT, Mendiktisaintek kemudian take off dari Kupang menuju Atambua untuk melanjutkan kunjungan melalui jalan darat dari Atambua ke Kabupaten TTU untuk mengunjungi Universitas Timor. Dan pada Kamis (17/4) Mendiktisaintek melaksanakan kunjungan ke Universitas Nusa Cendana sebelum siangnya take off kembali ke Jakarta. Melalui kunjungan ini diharapkan dapat menjadi momentum strategis untuk menyerap aspirasi secara langsung dari kampus di daerah, memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta merumuskan kebijakan pendidikan tinggi yang lebih partisipatif, responsif, dan berdampak nyata bagi masyarakat di wilayah 3T.(lex)