Jakarta – Libur Imlek 2022 akan jatuh pada 1 Februari 2022 sesuai dengan ketetapan pemerintah. Untuk menyambut hari besar tersebut, ada baiknya menyimak fakta-fakta seputar angpau atau amplop merah yang menjadi ciri khas perayaan Tahun Baru China ini.

Keputusan libur Imlek 2022 tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021 dan Nomor 4 Tahun 2021. Keputusan ini membahas tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022, termasuk Tahun Baru Imlek 2573.

Setiap tahunnya, Tahun Baru Imlek memiliki tradisi pemberian hadiah kepada kerabat berupa angpau. Melansir laman resmi Pemerintahan Singapura Singapore Infopedia, kata angpau sendiri merupakan serapan dari bahasa Mandarin hóngbāo yang bermakna hadiah uang yang dikemas dalam paket merah.

Untuk informasi lebih lanjut, simak fakta-fakta seputar amplop merah ini mulai dari asal usul hingga makna warnanya seperti dikutip dari detik.com.
6 Fakta Angpau atau Amplop Merah Tradisi Imlek 2022
1. Asal usulnya dari legenda
Pemberian angpau ini berasal dari sebuah legenda iblis dan anak-anaknya, seperti yang dikutip dari laman resmi Perusahaan China Highlights. Alkisah, iblis yang bernama Sui kerap meneror anak-anak saat mereka tidur di malam Tahun Baru China.

Hal ini membuat para orang tua terjaga sepanjang malam untuk melindungi mereka. Bahkan ada yang membuat lilin.

Salah seorang anak kemudian diberi 8 koin dengan amplop merah untuk dimainkan hingga membuatnya tidur kelelahan. Orang tuanya pun lalu menyimpan koin dengan amplop merah tersebut di bawah bantal sang anak.

Hingga saat Sui muncul dan mencoba menyentuh kepala sang anak, 8 koin tersebut memancarkan cahaya yang kuat dan menakuti iblis itu. Diketahui, ternyata 8 koin tersebut adalah 8 peri.

Sejak saat itulah, pemberian amplop merah menjadi cara untuk menjaga keselamatan anak dan membawa keberuntungan.
2. Jumlah uang dalam amplop

Jumlah uang di dalam angpao pun tidak boleh mengandung angka 4, seperti, 4, 40, atau 400. Pasalnya, ada anggapan bahwa angka 4 menurut bahasa Mandarin terdengar seperti kematian.

Sebaliknya, jumlah uang di dalam amplop harus mengandung angka 8. Angka tersebut melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan.
3. Warna merah dalam Angpau

Sebetulnya, makna dari angpau sendiri bukanlah terlihat dari jumlah uang di dalamnya. Melainkan, angpau cenderung diasosiakan dengan doa dan keberuntungan untuk tahun berikutnya karena berwarna merah, sebagaimana dikutip dari laman Google Arts & Culture.

Warna merah kental dengan budaya China karena merah dimaknai sebagai simbol energi, kebahagiaan, dan keberuntungan. Mengirim angpau merah juga merupakan cara untuk mengirim harapan baik dan keberuntungan berupa uang.
4. Koin dalam Angpau harus bersih

Ada aturan dan kebiasaan untuk memberi amplop merah. Salah satunya, hanya koin yang bersih yang harus dimasukkan ke dalam angpao.

Sebab itulah, tidak mengherankan bila sering terjadi antrean panjang di bank tiap menjelang Imlek. Sebab, orang-orang mencoba menukarkan uang lama mereka.

5. Diberikan secara online

Pada abad 21 ini, banyak orang memberikan amplop merahnya secara online seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini juga dapat dilakukan mengingat kondisi pandemi yang belum berkesudahan hingga sekarang.

“Banyak orang beralih ke angpau digital dibandingkan angpau kertas tradisional. Angpau digital dapat ditransfer langsung ke smartphone teman dan keluarga. Bahkan mereka juga dapat mengirim angpau digital ke selebriti favorit mereka,” tulis Google Arts & Culture.
6. Terima Angpau dengan berlutut

Ada aturan tentang cara menerima amplop dengan benar. Anak-anak akan berlutut untuk menerima angpau mereka dari anggota keluarga yang lebih tua. Hal ini masih dipraktikkan di beberapa daerah di China.

Angpau juga selalu diberikan dan diterima dengan kedua tangan, dan tidak boleh dibuka di hadapan pemberi amplop.

Nah itulah fakta-fakta mengenai angpau yang menjadi tradisi dalam Tahun Baru Imlek. (*/enq)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: