Oelamasi, swaratimor.co.id – Bupati Kupang, Korinus Masneno saat menghadiri persidangan Majelis Klasis Fatuleu Barat ke-13 tahun 2023 mengingatkan tentang, pentingnya kerjasama antar gereja dan pemerintah. Pemerintah diharapkan dapat terlibat dalam program yang dicanangkan pihak Gereja. Selain itu gereja dan pemerintah juga harus tanggap menyikapi situasi dan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat. “Dalam hidup ini memiliki ekonomi yang baik saja tidak cukup, lebih dari itu ialah memiliki mental dan spiritual yang baik. Sebab dengan mental dan spiritual yang baik menjadi landasan untuk membangun kehidupan jasmani,” tandas Masneno di Gedung Gereja GMIT Simbosodak Oelkuku Desa Kuimasi Kecamatan Fatuleu, Senin (30/1/2023).
Masneno dalam kesempatan ini meminta hendaknya persidangan Majelis Klasis Fatuleu Barat ke-13 tahun 2023 dilaksanakan dengan penuh kasih.
“Kasih jadi dasar bagi kita untuk laksanakan sidang dan dari hasil sidang akan berbuah kasih, ” ucap mantan Wakil Bupati Kupang periode 2014-2019 ini mengutip khotbah Pendeta Roinance.

Persidangan ini diawali dengan ibadah yang dipimpin Pendeta Roinanci Lola, M.Th dan dibuka Ketua Majelis Klasis Fatuleu Barat, Pendeta Meritz Nenoliu, S.Th melalui akta pembukaan sidang.
Dalam khotbahnya, Pendeta Roinanci Lola mengatakan agar program-program pelayanan berpihak kepada kepentingan Jemaat dan jangan memprogramkan yang tidak dijalankan dan menjalankan yang tidak diprogramkan.
Hal senada juga disampaikan KMK Fatuleu Barat, Pendeta Meritz Nenoliu saat dirinya secara resmi membuka sidang majelis klasis ini. “Program-program pelayanan bukan sekadar rutinitas melainkan lebih kepada kebutuhan jemaat. Hindari dendam hati, dendam pikiran, peserta sidang sama-sama saling menghargai, jaga nama baik dan jabatan,” kata Pdt. Meritz.
Persidangan ini turut dihadiri Sekretaris Badan Keuangan Provinsi NTT Okto Tabelak, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang Saturlino Correia, Kabag Kesra Kabupaten Kupang Beny Markus, Kabag Prokopim Benidiktus Selan, Kepala LPPL-RSKK Maria Sa’u, dan diikuti oleh 47 pendeta se-Klasis Fatuleu Barat.(epo)