Atambua, swaratimor.co.id – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Belu, Selasa (4/7/2023) menanam secara simbolis tanaman hortikultura dengan sistem irigasi tetes.

Penananam simbolis tanaman hortikultura jenis Cabai dan Tomat melalui  sistem irigasi tetes tersebut dilakukan di kebun percontohan Pemerintah Kabupaten Belu yang terletak di Kelurahan Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan.

Hadir mendampingi Gubernur NTT, Bupati Belu dr. Agustinus Taolin, Wakil Bupati Belu Aloysius Haleserens, Unsur Forkopimda, Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho, Kepala Bapenda NTT Alexon Lumba, Kepala Badan Keuangan Daerah NTT Zakarias Moruk, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Lecky Koli, Kadis LHK NTT Ondi Siagian, Staf Ahli Gubernur Bidang Kesra Mese Ataupah, Kepala Biro. Adm. Pimpinan NTT, Prisila Parera.

Hadir pula pada acara tersebut para Kepala Perbankan, Para Camat, Lurah, Kepala Desa, Para Tokoh Agama, Kepala Puskesmas,Para Kepala SMA/SMK, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pendamping Desa, Para Kelompok Tani, dan juga mahasiswa Politeknik Ben Mboi Unhan Belu.

Gubernur VBL menyempatkan diri untuk menyusuri lahan pertanian tersebut dan memantau secara langsung perkembangan tanaman hortikultura sebelum mendengarkan secara langsung pemaparan dari pihak Penyuluh Pertanian, kemudian melaksanakan tanam Simbolis bersama Bupati Belu dan kelompok tani lainnya.

Gubernur Laiskodat menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Belu beserta jajarannya bersama berbagai pihak terkait yang telah bekerja keras melaksanakan  pengembangan potensi tanaman hortikultura sebagai salah satu sumber daya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.

“Terima kasih kepada Bupati Belu dan jajarannya serta pihak-pihak yang terlibat karena sudah berkontribusi buat tempat ini menjadi berguna. Kalian jadikan tempat ini Surga yang mana memberikan kebaikan bagi banyak orang,” ucap Gubernur Laiskodat dikutip dari Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT.

“Ini wujud nyata dari kerja cerdas, kerja keras dan kerja-kerja kolaborasi yang membuahkan hasil. Jaman sekarang manusia tidak cukup dengan satu pengetahuan saja, tapi harus berpengetahuan jamak agar bisa berguna bagi masyarakat banyak. Bupati Belu Walaupun dia seorang Dokter, tapi dia punya semangat belajar dalam bidang-bidang lainnya juga seperti pengembangan pertanian, dan ini hasil luar biasa yang kita dapatkan,” tambah Viktor.

Ia mendukung penuh apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Belu dan berharap pola-pola kerja seperti ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan tanpa terpengaruh pemimpin daerahnya berganti, demi keberlanjutan desain pembangunan perekonomian masyarakat.

“Ini harus dipertahankan dan kita kembangkan jadi lebih baik lagi. Meskipun kelak Gubernur atau Bupatinya berganti, tapi pola kerja seperti ini harus tetap dipertahankan demi masa depan Petani, masyarakat dan anak-anak kita kedepannya,” tegas Gubernur Viktor.

Gubernur VBL pun menegaskan agar kedepannya bahan-bahan hasil pertanian hortikultura seperti Cabai dan Tomat dapat diolah dan diproduksi secara industri menjadi saos yang dapat memberikan nilai jual tinggi, serta menurunkan ketergantungan terhadap produk-produk olahan dari luar NTT.

“Bahan mentah hasil pertanian ini kedepan harus bisa kita olah jadi saos sambal dan saos tomat. Kembangkan mindset kita untuk tidak lagi datangkan produk dari luar, sedangkan sebenarnya produk tersebut bisa kita hasilkan sendiri, karena kita memiliki potensi tersebut, hanya belum kita kuasai dengan baik saja.” tegas Gubernur.

“Dengan punya produk sendiri seperti itu, justru akan mendatangkan keuntungan dan akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara luar biasa,” tambahnya.

Sementara itu Bupati Belu, Agus Taolin dalam laporannya, menjelaskan terkait pengelolaan lahan pertanian tersebut yang awalnya kurang  difungsikan secara optimal hingga dapat menghasilkan hasil yang menjanjikan.

“Lahan pertanian ini luasnya 2Ha lebih, dan sebagian merupakan milik Pemerintah Provinsi NTT dan juga Pemkab Belu. Awalnya lahan hanya untuk pembibitan saja. Namun bersama dengan PPL, Para Kelompok Tani, Ilmuan dari Unhan, pihak Gereja dan juga dukungan dari Bapak Gubernur serta bantuan pinjaman dari Bank NTT kami sepakat untuk kelola lahan ini bersama-sama. Dan kami buktikan bahwa pengembangan pertanian Hortikultura dengan sistim irigasi tetes ini membuahkan hasil yang memuaskan, khususnya bagi para kelompok tani di sini,” terang Taolin.

“Kebun percontohan ini kedepan akan terus kami kembangkan, dan siapapun yang ingin belajar pertanian, silahkan datang ke sini. Siapapun bisa belajar disini. Baik masyarakat Belu, maupun dari luar Belu,” tambah Taolin.

Bupati Agus Taolin juga secara khusus mengapresiasi kontribusi pemikiran-pemikiran Gubernur NTT dalam kontribusi pembangunan di Nusa Tenggara Timur.

“Secara khusus, saya menyampaikan terima kasih kepada Tuhan, atas kebersamaan dalam pertemuan dengan Bapak Gubernur. Terima kasih karena Pak Gubernur selalu menyemangati, memotovasi melalui gagasan-gagasan serta pemikiran-pemikiran besar untuk pembangunan daerah kita. Tentu tugas kita untuk lanjutkan semangat kerja kolaboratif dari Bapak Gubernur ini,” kata Taolin lagi.

Pada moment tersebut dirangkaikan juga dengan pemberian bantuan sosial beras 7.200 kg oleh Pemprov NTT kepada Pemkab Belu untuk penanganan kemiskinan ekstrim, pemberian bantuan sarana produksi tanaman pangan dan hortikultura seluas 910 HA sebesar Rp.592.793.700,00,- dan juga pemberian bantuan sebesar Rp. 2.604.634.700,- untuk penanganan perbaikan jalan provinsi di kabupaten Belu serta Penyerahan materi vokasi dari Direktur Bank NTT kepada Bupati Belu yang merupakan program vokasi dan training Industri ke Jerman yang digagas oleh Gubernur NTT untuk para pelajar lulusan SMA/SMK se-NTT.(*/ras)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: