Oelamasi, swaratimor.co.id – Kabupaten Kupang saat ini telah memiliki beras lokal merk Laharoi dan Opa Taklale setelah Pemerintah Kabupaten Kupang, Jumat (11/8/2023) resmi melaunching dua brand beras milik kelompok UMKM tersebut ke pasaran bersama Pisang Kafendis dalam kegiatan gerakan tanam dan pasar tani.
“Kegiatan ini demi membangkitkan ekonomi daerah selama masa pandemi dan kondisi fluktuatifnya harga komoditas pangan strategis sehingga dibutuhkan lebih banyak inovasi dan terobosan untuk dapat memastikan ketersediaan pangan berkelanjutan, meningkatnya daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas harga pangan strategis di pasaran,” kata Bupati Kupang, Korinus Masneno di area tanam embung civic center Oelamasi.
Menurut Masneno, kegiatan ini bertujuan untuk membangun semangat dan motivasi para petani untuk bangkit dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki. Masneno juga mengakui bahwa petani dan pekebun berpotensi menjadi orang-orang sukses, mengingat potensi alam yang besar dan berlimpah di Kabupaten Kupang.
“Kendati demikian yang menjadi hal penting bagaimana kemauan dan tekad kita dalam mengelola potensi tersebut.Momentum hari ini akan jadi sejarah pertama Kabupaten Kupang mampu memproduksi beras sendiri dengan merk lokal yakni Lahaeroi dan Opa Taklale yang sudah dikemas sedemikian rupa, yang juga merupakan solusi mengatasi krisis ketahanan pangan di Kabupaten Kupang dan sekitarnya. Ini suatu kebanggaan kita dan sekaligus mendorong semangat pasar sebagai daerah produksi pangan yg handal di kab. Kupang,” ungkap Masneno yang juga mantan Wakil Bupati Kupang periode 2014-2019 ini.
Tidak hanya itu, Masneno juga mengatakan meski di tengah isu El Nino, rakyat Kabupaten Kupang tetap semangat dalam bertani dan berkebun. Dirinya berharap agar Pemerintah dan Forkopimda, bisa terus mendorong para petani demi membangun ekonomi di Kabupaten Kupang lebih baik lagi. Meski membangun ekonomi bukanlah hal yang mudah, namun dirinya yakin masyarakat Kabupaten Kupang bisa keluar dari kemiskinan dengan berbagai inovasi baru.
Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyoadi mengatakan, hasil panen petani Kabupaten Kupang cukup bagus. Baik itu Cabai, Bawang, Sorgum maupun Beras. “Hasilnya sudah bagus. Sisa skalanya dan off taker-nya saja. Yang mana, saat menanam, sudah tahu siapa yang akan membeli atau dipasarkan ke mana,” kata Arief.
Dirinya berpesan, agar pihak Pemerintah khususnya Bupati dan Danlanud Eltari Kupang bisa menjadi off taker bagi para petani. “Presiden ingin masyarakat bertani, pemerintah sebagai pasarnya. Soal air, sudah punya pompa air agar ke depannya pertanian di NTT bisa maju. Jangan paksakan menanam tanaman yang tidak produktif. Pilihlah tanaman produktif sebagai kearifan pangan lokal. Karena saya lihat, kearifan pangan lokalnya cukup baik,” tutup Arief.
Kadis Pertanian Kabupaten Kupang, Amin Juariah dalam laporannya, menyampaikan harapan agar kegiatan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Kupang dapat terus berkembang semakin baik. Kegiatan ini juga menunjukan program Pemerintah melalui Revolusi 5 P sudah berjalan dengan baik. Berbagai terobosan diantaranya launching beras dan pisang kavendis yang diharapkan dapat dipasarkan dan memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Kupang dan wilayah sekitarnya. Pembangunan pertanian sendiri, jelas Amin terus berkolaborasi dengan semua pihak termasuk anak-anak muda yang tergabung dalam petani milenial dan kelompok-kelompok tani lainnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penanaman anakan jagung dan senam bersama oleh Bupati Kupang Korinus Masneno, Wakil Bupati Jerry Manafe, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang Sofia Malelak De Haan dan Forkompimda Kabupaten Kupang.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kajari Kabupaten Kupang Muhammad Ilham, Ketua Pengadilan Oelamasi Erianto Siagian, Danbrigif 21 Komodo Kolonel Inf. Andi Andriyanto, Wakapolres Kupang Kompol Yulianus Lau, IOF Pengda NTT (Ketua III) Achmad Likur, Kepala Bank NTT Cabang Oelamasi Fransiskus Boli Tobi, Plt. Sekda Rima Salean bersama Para Asisten, staf Ahli Bupati para pimpinan OPD dan staf lingkup Pemkab Kupang.(epo)