Belu, swaratimor.co.id – Dirjen Perhubungan Darat Kemeterian Perhubungan RI, Irjen Pol Hendro Sugiatno, Minggu (17/9/2023) meresmikan Terminal Barang Internasional di Motaain, Kabupaten Belu sehingga terminal tersebut sudah dapat beroperasi.
Acara peresmian Terminal Barang Internasional yang bertepatan dengan peringatan hari Perhubungan Nasional Tahun 2023 itu dihadiri Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake.
Dalam sambutannya Dirjen Perhubungan Darat Kemeterian Perhubungan RI, Irjen Pol Hendro Sugiatno mengatakan,peresmian terminal barang internasional ini bertujuan memperlancar arus barang dari Indonesia ke Negera Timor Leste.
“Tujuh Pos Lintas Batas tersebut salah satunya adalah Terminal Barang Internasional Motaain yang saat ini akan segera kita resmikan dan segera dioperasionalkan dengan tujuan memperlancar arus barang NKRI ke Negara Timor Leste dan sebaliknya,” kata Hendro.
Adapun enam Terminal Barang Internasional lain yang telah dibangun di perbatasan negara lainnya yaitu Entikong, Nanga Badau dan Aruk di perbatasan Kalimantan Barat dan Malaysia, Skow di perbatasan Papua dan Papua Nugini serta Wini dan Motamasin yang sedang dalam tahap proses pembangunan.
“Wilayah perbatasan menjadi garda terdepan yang memiliki sebuah kawasan terpadu. Bukan hanya TBI, tetapi sebuah kawasan yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Motaain dan sekitarnya,” jelas Hendro.
Lebih lanjut Hendro, mengatakan hal yang terpenting dari pembangunan infrastruktur ini adalah bermanfaat bagi masyarakat. Akan ada ruang yang disiapkan khusus untuk masyarakat setempat membangun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Di samping itu, Ia juga mengimbau sinergitas antara Pemerintah pusat dan daerah harus terus dibangun untuk meningkatkan layanan transportasi.
Dalam pengoperasian Terminal Barang Internasional (TBI) Motaain terdapat beberapa instansi juga yang menyediakan pelayanan, yaitu Bea Cukai, Imigrasi, Karantina Hewan dan Tumbuhan, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Pemda dan instansi terkait lainnya.
“Dengan adanya Terminal Barang Internasional ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Nusa Tenggara Timur bahkan Indonesia untuk meningkatkan daya saing dengan daerah-daerah lain,” katanya lagi.
Sementara Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake dalam kesempatan ini mengungkapkan harapan terkait dresmikannya Terminal Barang Internasional Motaain di Kabupaten Belu ini.
“Kami mengharapkan terminal ini dapat digunakan untuk meningkatkan eksport import antara Indonesia dan Timor Leste dan juga dapat berfungsi sebagai pintu gerbang bagi negara lain untuk memenuhi kebutuhan logistik dan tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Ini adalah peluang bagi masyarakat belu. Kita juga berharap juga akan memperkuat konektivitas nasional,” ungkap Kalake.
“Wilayah perbatasan yang merupakan halaman depan wajah NKRI harus selalu dijaga melalui orientasi Pembangunan Kawasan Perbatasan, yang telah menjadi salah satu komitmen kebijakan pembangunan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Pembangunan Terminal Barang Internasional Motaain merupakan salah satu perwujudan peningkatan kualitas pelayanan dan infrastruktur transportasi di kawasan perbatasan” tambah beliau.
Menurut Kalake, perlu ada kerja kolaborasi dalam membangun suatu bangsa serta suatu daerah agar dapat berkembang maju dengan pesat demi mensejahterakan masyarakat.(ras)