Soe, swaratimor.co.id – Sebuah gereja tua yang berlokasi di titik nol Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menjadi saksi bisu dari peristiwa iman yang dialami Simon Petrus Kamlasi (SPK).
Gereja itu bernama Maranatha yang merupakan bagian dari Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). 48 tahun lalu, tepatnya tanggal 2 Januari 1976, Simon Petrus Kamlasi saat masa kecilnya dibaptis atau dipermandikan di gereja itu.
Saat dipermandikan, Simon Petrus Kamlasi diantar langsung kedua orang tuanya, Moses Kamlasi (almarhum) dan Janse Helena. Baptisan kudus merupakan tanda Simon Petrus Kamlasi menjadi pengikut Yesus Kristus, sebagaimana keyakinannya Kristen Protestan.
Mengenang masa kecilnya itu, Minggu (22/9/2024), Simon Petrus Kamlasi ditemani ibunya Janse Helena mengikuti kebaktian bersama jemaat di Gereja Maranatha Soe. Hadir pula mendampingi mantan Bupati TTS 2 periode Paul Mella.
Ibdah minggu di Gereja Maranatha Soe yang dihadiri Simon Petrus Kamlasi dan Ibunya Janse Helena dipimpin oleh Pendeta Yohanes Salukh Feto.
“Ditempat ini, terjadi dua peristiwa iman yang sangat luar biasa yakni saya di baptis sebagai pengikut Kristus dan peristiwa iman kedua itu bapak dan mama saya disatukan dalam pernikahan kudus,” ujar Simon Petrus Kamlasi usai ibadah.
Menurut Simon Petrus Kamlasi, dirinya kembali ke Gereja Maranatha Soe, untuk kembali mengenang memori indah dan peristiwa iman yang terjadi pada 48 tahun lalu.
Jenderal TNI berpangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) yang kini menjadi Calon Gubernur NTT periode 2024-2029 ini mengaku berdoa meminta kekuatan dari Tuhan menghadapi kontestasi Pemilihan Gubernur NTT 2024.
“Berdoa meminta kekuatan untuk maju, besok sudah penetapan (KPU) dan ambil nomor urut,” pungkasnya. (*/epo)