Oelamasi, swaratimor.co.id – Status Gereja Santa Maria Immaculata Battuna berubah dari Stasi menjadi Paroki setelah Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, dan Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Sabtu (27/12/2024), meresmikan dan menthabiskan gedung Gereja yang terletak di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang tersebut.
Peresmian dan penthabisan gedung Gereja tersebut juga dirangkai dengan perayaan penetapan Romo Julis F. X. Benlay atau yang lebih dikenal dengan Romo Jefry menjadi Pastor Paroki, dan pelantikan pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah NTT.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Kupang Alexon Lumba mengatakan, gedung Gereja Santa Maria Immaculata Battuna diresmikan dan dithabiskan bukan hanyalah sebagai bentuk sebuah gedung, tetapi adalah tempat dimana kehadiran Tuhan yang hidup dirasakan, tempat hati yang letih mendapat penghiburan, tempat dosa diampuni, dan tempat jiwa dikuatkan oleh firmanNya.
Lebih dari itu menurut Alexon Lumba, Gereja bukan hanya tempat untuk umat datang dan berdoa, tetapi juga tempat untuk diutus menjadi pengikut Kristus yang dipanggil untuk menjadi saksi di tengah masyarakat. Gereja Sta. Maria Immaculata Battuna juga diharapkannya akan menjadi pusat spiritual yang hidup, tempat tumbuhnya solidaritas, persaudaraan, dan cinta kasih sejati.
“Saya merasa bangga dan bersyukur bahwa Kabupaten Kupang terus bertumbuh tidakhanya dalam pembangunan fisik tetapi juga dalam pembangunan iman dan moral. Kehadiran Gereja ini adalah salah satu wujud sinergitas antar Pemerintah, Gereja dan masyarakat. Pemerintah mendukung penuh upaya masyarakat untuk membangun faasilitas keagamaan seperti ini, karena kita percaya pembinaan iman memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang berkarakter, beretika, dan bermoral tinggi. Saya berharap Gereja ini dapat menjadi pusat spiritual sekaligus pendorong bagi terciptanya kehidupan bermasyarakat yang harmonis, rukun dan damai, yang menjadi modal penting dalam pembangunan daerah,” kata Alexon Lumba.
Sementara Mgr. Hironimus Pakaenoni mengatakan, perjalanan pendirian gedung Gereja Santa Maria Immaculta Battuna yang panjang hingga diresmikan dan dithabiskan, sejalan dengan tema Natal tahun 2024 dari PWI dan KWI yaitu “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”, dimana dalam melakukan suatu perjalanan yang panjang, tentu kita harus berjalan secara bersama – sama dan mampu bekerja bersama, agar perjalanan kita berhasil. Ditambahkan, berdirinya Rumah Tuhan ini adalah bentuk hasil kerjasama semua Romo yang pernah bertugas disini, dengan semua umat Sta. Maria Immaculata Battuna, yang menyumbang dari apa yang ada dalam diri mereka sendiri, sehingga gedung Gereja yang megah itu bisa diresmikan dan dithabiskan.
“Gereja yang diresmikan dan dithabiskan bukan sekedar aula, ruangan, ataupun museum, tetapi adalah tempat untuk memberkati dan memberi berkat bagi sesama terutama untuk memuliakan Tuhan. Sebagai anggota rumah tangga Allah dengan Kristus sebagai kepalanya harus terus dimuliakan dari Gereja ini hingga ke hati tiap – tiap umatNya,” tegas Mgr. Roni.
Rangkaian kegiatan – kegiatan tersebut dihadiri tokoh – tokoh penting, diantaranya Penjabat Gubernur NTT yang diwakili Asiten 1 Sekda Provinsi NTT, Bernadeta Usboko, Kapolda NTT yang diwakili Inspektorat Pengawas Daerah Polda NTT, FX Irwan Arianto, Bupati Kupang terpilih, Yosef Lede, Penjabat Walikota Kupang, Linus Lusi, Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Marthen Rahakbauw, Plt. Asisten 1 Sekda Kabupaten Kupang, Piter Sabneno, salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Benidiktus Humau, dan beberapa pimpinan OPD dilingkup Pemerintahan Provinsi NTT, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang, serta utusan Ketua Pemuda Katolik pusat.(epo)