Wakil Ketua Sinode GMIT, Pendeta Saneb Blegur bersama Bupati Kupang,Yosef Lede memukul gong sebagai simbol dibukanya Muspel Lansia.(Ist)

Kupang, swaratimor.co.id – Bupati Kupang, Yosef Lede mengaku bersyukur bisa hadir dalam acara Musyawarah Pelayanan (Muspel) warga Lansia yang diselenggarakan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Kamis (5/6/2025) di Jemaat GMIT Bethania Camplong Kecamatan Fatuleu. Sebab dengan menghadiri acara Muspel Lansia ini, dirinya selaku kepala Pemerintahan Kabupaten Kupang di ingatkan untuk bisa mengurus warga lanjut usia (Lansia).

Muspel Lansia ini difokuskan terlebih dahulu pada Klasis-Klasis dalam wilayah teritori Kupang Daratan dan pulau Semau,. Muspel Lansia yang berlangsung selama dua hari ini dibuka Wakil Ketua Sinode GMIT, Pendeta Saneb Blegur bersama Bupati Kupang,Yosef Lede.

Turut hadir Pimpinan Bank NTT Cabang Oelamasi Edwar Hade, Plt.Asisten I Pieter Sabaneno, Kabag Kesra, Kabag Prokopim, Lansia Lingkup Sinode GMIT sebanyak 51 orang, KMK se-Klasis Kupang Daratan dan Semau, Camat Fatuleu, kapolsek Fatuleu, Danramil Fatuleu, dan undangan lainnya.

Bupati Kupang, Yosef Lede mengatakan, dirinya bersyukur bisa hadir dalam acara ini. Karena Pemerintah di ingatkan untuk bisa mengurus lansia. Hal ini akan menjadi perhatian pemerintah. “Saya akan undang Sinode GMIT duduk bersama, dalam konteks penguatan kelembagaan keagamaan kita saling dukung,” katanya.

Melihat semangat lansia dalam mengikuti muspel ini terbersit satu harapan di dalam hati Yos Lede yaitu Tuhan ijinkan umur yang panjang.

“Dari awal acara, melihat semangat opa oma, saya bertanya dalam hati, bisakah kita umur panjang seperti mereka. Hanya Tuhan yang tahu,” ungkap Yos penuh haru.

Acara ini mengingatkan Pemerintah untuk bangun kolaborasi, sinergikan program sinode dan Pemerintah. Pemerintah tidak pernah membatasi kegiatan keagamaan untuk di fasilitasi. Di dalam visi-misi Bupati dan Wabup Kupang, sudah jelas terdapat program penguatan lembaga keagamaan yang perlu untuk diperhatikan.

Bahkan menurut Yos, mengurus Lansia adalah suatu kebanggaan dan kehormatan, penuh makna dan akan diberkati. Semangat lansia menjadi contoh bagi yang muda untuk terus berkarya, khususnya berkarya dalam memuliakan Tuhan. Umur tidak menghambat seseorang untuk berkarya.

“Selamat laksanakan muspel orang-orang tua yang jadi kebanggaan, kehormatan bagi kami yang masih muda. Kiranya senantiasa dalam tuntunan Tuhan agar yang diharapkan, di inginkan dapat terjawab untuk kemuliaan nama Tuhan,”ucapnya.

Sementara Wakil Ketua Sinode GMIT, Pendeta Saneb Blegur dalam suara gembalanya menyatakan lansia harus dapatkan perhatian dalam tugas pelayanan gereja. Lansia, kajian yang tak terpisahkan dalam pelayanan GMIT. Dan GMIT konsisten dengan visi yang kuat karena percaya Tuhan menyertai. Dengan Tema, “Jangan Tinggalkan Aku Tuhan, Harapan dan Iman di Masa Tua, Pendeta Saneb ingin Muspel menjadi wadah penguatan kapasitas kategorial lansia serta forum diskusi untuk menjaring masukan positif bagi pengembangan pelayanan lansia.(epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: