Kupang, swaratimor.co.id – Sebanyak 13 negara dipastikan akan ikut ambil bagian dalam kegiatan balap sepeda internasional Tour De EnTeTe yang akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur mulai 10 September nanti.
Kepastian keterlibatan 13 negara dalam tour sepeda internasional pertama di bumi Flobamorata ini disampaikan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam konferensi Pers, Jumat (5/9/2025).
“Ada kurang lebih 13 negara yang akan terlibat dalam Tour De EnTeTe ini, yang dari luar negeri di luar tim yang dari Indonesia. Dari persiapan teknisnya sudah berjalan sangat baik dan tim Filipina sudah masuk bahkan sudah mulai berlatih. Nanti yang tim lain dari berbagai negara akan masuknya hari Minggu ini Prancis dan Iran dan nanti akan ada negara lain seterusnya. Jadi mulai besok hari Minggu ini Tim Perancis, Iran dan berbagai negara akan masuk. Saya pikir ini adalah event internasional pertama yang dibuat oleh Pemda NTT,” jelas Melki Lala Lena didampingi Asisten II Sekda NTT, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas PUPR, Pengurus Daerah Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia dan tim Jelajah Sprot sebagai penyelenggara dari acara tour.
Gubernur Melki menjelaskan, Tour De EnteTe adalah event internasional pertama yang dibuat Pemda NTT dan bukan event nasional yang pindahkan ke NTT.
“Ini bukan event nasional yang pindahkan ke sini. Ini beda ya. Ada juga memang event yang dibuat oleh Kementerian, lembaga ataupun swasta ataupun Koni dan berbagai macam olahraga dibuat dari Jakarta bawa ke sini. Tapi ini saya merasa senang karena ini menjadi kerja dari seluruh pemerintah daerah provinsi kabupaten kota di NTT dan ini adalah event yang melibatkan banyak pihak,” terang Gubernur Melki lagi.
Ketua DPD I Partai Golkar NTT ini lebih jauh menjelaskan, Tour De EDnteTe ini rencana akan mulai tanggal 10 September dengan tiga rute berada didaratan Timor. Rute pertama adalah Kupang ke Timor Tengah Utara (TTU). Rute kedua dari TTU ke Atambua melalui Wini.
“Jadi kita akan menyisir rute dari pesisir Pantai dan nanti rencananya pembalap akan berputar juga di pusat bebas batas negara, area antara kita dan Timor Leste,” beber Gubernur Melki.
Kemudian, lanjut Gubernur Melki, pembalap akan diangkut melalui jalan darat dari Atambua ke Kupang. Sampai di Kupang nanti pembalap akan naik kapal Dharma Rucitra ke Waingapu. Ada 2 etape di Waingapu ke Tambolaka kemudian pesawat akan memberangkatkan para pembalap dari Tambolaka ke Sikka dan dari Sikka para pembalap akan menggunakan jalan darat lagi ke Flores Timur dan dari Flores Timur akan kembali ke Maumere Ibu Kota Kabupaten Sikka lalu menuju ke Ende. Seterusnya sampai di Labuan Bajo dan diperkirakan sampai di Labuan Bajoi itu tanggal 21 September,
Gubernur Melki mengaku, Pemerintah Provinsi NTT juga sudah siap mengantisipasi berbagai kendala alam seperti erupsinya Gunung Lewotobi dan tanah longsor di jalan-jalan yang akan dilewati para pembalap.
“Apabila ada force mayor yang terjadi kami juga tentu mempersiapkan beberapa alternatif agar penyelenggaraan ini tetap berjalan dengan baik melewati 10 rute,” ungkap Gubernur Melki lagi.
Walaupun persiapan telahmaksimal namun Gubernur Melki mengakui pasti terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan nanti. Nanti adanya kekurangan tersebut dinilai wajar sebab kegiatan ini merupakan kegiatan pertama Pemda NTT dalam menyelenggarakan tour bersepada.
Sementara itu perwakilan dari jelajah Sport dalam kesempatan ini menjelaskan,
Tour de EnteTe ini belum masuk dalam kalender organisasi balap sepeda dunia atau Union Cycliste Internasional (UCI) karena rencana kegiatan ini dibuat setelah UCI mengeluarkan jadwal penyelenggaraan balap sepeda dunia.
Walaupun belum terdaftar di UCI namun penyelenggaraan Tour De EnTeTe kali ini tetap akan mengikuti regulasi atau aturan yang dibuat UCI.
Ditambahkan, sejumlah pembalap sepeda yang akan bertanding dalam ajang Sea Games akan ikut serta dalam Tour De EnTeTe ini.(epo)
