Kupang, swaratimor.co.id – Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Ignasius R. Lega, S.H., mewakili Wali Kota Kupang, menghadiri kegiatan Bersih-Bersih Sungai Perkotaan yang diselenggarakan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II, Jumat (10/10), bertempat di Pantai Paradiso, Kelurahan Oesapa Barat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Parlinggoman Simanungkalit, S.T., MPSDA., beserta jajaran, Kepala Dinas PUPR Kota Kupang, Maxi N. Dethan, S.T., M.Si., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Matheos A. H. T. Maahury, Camat Kelapa Lima, Lurah Oesapa Barat, serta komunitas dan masyarakat sekitar yang terlibat langsung dalam aksi bersih-bersih tersebut.
Dalam sambutannya, Ignas Lega menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BBWS Nusa Tenggara II atas kolaborasi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan sungai di wilayah Kota Kupang. Ia berharap kegiatan semacam ini tidak berhenti pada satu momentum, tetapi terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi instansi lain untuk turut serta menjaga kebersihan kota.
Ignasius juga menyinggung pentingnya perhatian terhadap kesehatan para petugas kebersihan DLHK yang setiap hari bekerja menjaga kebersihan kota. Ia meminta agar Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan kembali mengaktifkan program pemeriksaan kesehatan rutin bagi para petugas.
“Teman-teman DLHK ini adalah pahlawan kebersihan. Mereka bangun paling pagi untuk memastikan kota tetap bersih. Tahun depan, saya minta agar pemeriksaan kesehatan mereka dihidupkan kembali agar mereka tetap sehat dalam bekerja,” tegas Ignas Lega seperti dikutip dari rilis Bagian Prokopim Kota Kupang kepada media.
Lebih lanjut, Ignas mengingatkan bahwa dengan mulai turunnya hujan di Kota Kupang, perhatian terhadap saluran air dan drainase perlu ditingkatkan untuk mencegah penumpukan sampah di selokan. Ia juga mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat di Kelurahan Oesapa Barat yang berulang kali terlibat dalam kegiatan serupa bersama berbagai pihak.
Menutup sambutannya, Ignasius mengutip pesan inspiratif dari Wali Kota Kupang tentang pentingnya kerja kolaboratif. “Kalau kita mau jalan cepat, jalan sendiri. Tapi kalau mau jalan jauh, mari kita jalan bersama. Mari terus bekerja dalam semangat kasih untuk mewujudkan Kota Kupang sebagai kota kasih, rumah bersama yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Nusa Tenggara II, menyampaikan bahwa kegiatan bersih-bersih sungai ini merupakan langkah nyata dalam menghadapi musim hujan yang mulai tiba. Kegiatan ini dinilai penting untuk mengurangi risiko banjir sekaligus menjaga kelestarian lingkungan perkotaan agar tetap bersih dan tertata.
Ia menjelaskan bahwa tema ‘Bersih Sungai’ dipilih karena sungai memiliki peran vital sebagai sumber kehidupan. Sejak masa lampau, peradaban dan permukiman manusia selalu berkembang di sekitar sungai, sebab air merupakan sumber utama bagi keberlangsungan hidup. Oleh karena itu, menjaga kebersihan sungai berarti menjaga sumber kehidupan agar tetap sehat dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, Parlinggoman menekankan bahwa kegiatan bersih-bersih sungai tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Lingkungan yang bersih membantu menekan penyebaran penyakit dan turut mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Melalui kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak, diharapkan kebersihan sungai dapat terjaga sehingga daya tampung dan aliran air meningkat, serta risiko banjir dapat diminimalkan menjelang musim hujan.
Ketua RT 07 Kelurahan Oesapa Barat juga menyampaikan beberapa aspirasi warga kepada pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa masyarakat sangat membutuhkan tanggul penahan kali di wilayah mereka, karena ketika air pasang terutama pada masa bulan purnama, air laut sering meluap hingga ke pemukiman warga. Kondisi kali yang sudah dangkal menyebabkan air masuk hingga ke rumah-rumah warga, sehingga warga berharap adanya pembangunan tanggul sepanjang 600 meter dengan tinggi sekitar dua meter di kedua sisi sungai untuk melindungi mereka dari banjir pasang tahunan.
Selain itu, ia juga menyampaikan harapan warga agar pemerintah dapat membangun tanggul penahan laut di pesisir Oesapa Barat yang sering terdampak gelombang besar pada musim barat. Warga juga berharap disediakan kontainer sampah agar masyarakat dapat membuang sampah dengan tertib dan tidak lagi membuangnya ke sungai atau laut.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih bersama di sepanjang bantaran Kali Oesapa Barat yang melibatkan ASN, masyarakat, dan komunitas lingkungan. Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh semangat gotong royong serta kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan dan kesejahteraan bersama.(chris)