Kupang, swaratimor.co.id – Pemerintah Kabupaten Kupang dibawah pimpinan Korinus Masneno sebagai Bupati dan Jerry Manafe sebagai Wakil Bupati, terus berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Data Manusia (SDM) bidang Kesehatan. Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Kupang, Senin (14/3/2022) adalah workshop dan pelatihan pengenalan dini penanganan kegawatdaruratan bagi tenaga kesehatan (Nakes) di wilayah itu.

Workshop dan pelatihan pengenalan dini penanganan kegawatdaruratan bagi tenaga kesehatan ini dibuka staf ahli Bupati Kupang, Pandapotan Siallagan dan berlangsung di Aula Kantor Bupati Kupang di Oelamasi.

Bagian Protokol dan Pimpinan Daerah Setda Kabupaten Kupang dalam rilisnya menyebutkan, kegiatan ini dihadiri Direktur. PT. Modern Kaya Farma (Philips) Dhyki Sianto, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang dr. Tjokorda I.S.F. Swastika, para narasumber dan 40 tenaga kesehatan dari Puskesmas dan RSUD Naibonat.

POSE BERSAMA – Kadis Kesehan, Robert Amheka (kedua dari kanan) pose bersama narasumber pelatihan di Oelamasi. (Foto : Nicky/Humas Kab Kupang)

Bupati Kupang, Korinus Masneno dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pandapotan Siallagan, menyatakan peningkatan kapasitas Sumber Data Manusia (SDM) dibidang Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM. Hal ini merupakan salah satu upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan sejalan dengan visi misi kepemimpinan Bupati Kupang masa bakti 2019-2024, yang bertujuan mewujudkan masyarakat Kabupaten Kupang yang maju, mandiri dan sejahtera.

Dijelaskan, pelayanan gawat darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh korban/pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan.

“Angka kematian pasien baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit (RS) merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan yang disebabkan karena keterlambatan dalam proses rujukan pasien ke RS dari Puskesmas maupun Fasilitas Kesehatan (faskes) lainnya serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam pengenalan dini gawat darurat,” kata Siallagan.

Tidak hanya itu, Siallagan juga menyatakan, angka kematian merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas maupun RS.

“Masih tingginya angka kematian tersebut disebabkan dari bagaimana attitude pelayanan terhadap pasien serta kurangnya pengetahun dan keterampilan tenaga kesehatan dalam pengenalan dini kegawatdaruratan yang juga menjadi tantangan bagi kita,” ungkap Siallagan.

“Oleh sebab itu perlu diadakan pelatihan dan workshop pengenalan dini kegawatdaruratan di Puskesmas agar penanganan dapat dilakukan sesuai standar pelayanan yang di tetapkan serta standar akreditasi sehingga dampak pada penurunan angka kematian serta dapat mewujudkan  SDM Kabupaten Kupang yang berkualitas, berdaya saing dan bermartabat,” sambungnya.

Sementara Direktur. PT. Modern Kaya Farma (PHILIPS) Dhyki Sianto dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kupang dan tim pelaksana kegiatan yang sudah menyediakan tempat dan mendukung agar terlaksananya kegiatan ini.

Dhyki Sianto berharap, dengan dilakukan workshop ini, sumber daya manusia dari NTT, khususnya Kabupaten Kupang bisa berkembang terutama dibidang Lingkungan Sehat (LS) sehingga dapat mengurangi tingkat kematian yang tinggi.

Kegiatan pelatihan dan workshop Pengenalan Diri Kegawatdaruratan di dukung  dan dibiayai oleh PT. Philips Indonesia.(epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: