Kupang, swaratimor.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyusun tiga strategi untuk memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi terhadap anak.

Hal ini diungkapkan Bupati Kupang, Korinus Masneno pada kegiatan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tingkat Kabupaten Kupang, Rabu (25/5/2022) di Kecamatan Amfoang Tengah.  

“Tiga strategi itu yakni pertama, penambahan tiga jenis imunisasi rutin dari yang semula 11 jenis menjadi 14 jenis. Ketiga jenis imunisasi tersebut yakni vaksin Rotavirus untuk anti diare, vaksin PVC untuk anti Pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang diberikan untuk anak kelas 5 dan 6 SD guna mencegah potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa. Kedua, digitalisasi data imunisasi dan ketiga, undangan melalui aplikasi. Artinya undangan untuk pelaksanaan imunisasi dilakukan melalui aplikasi,” jelas Masneno di SD Negeri Fatumonas.

Lebih jauh Masneno yang juga mantan Wakil Bupati Kupang ini menjelaskan,  Bian adalah upaya Kementerian Kesehatan untuk menutup kesenjangan imunitas kesehatan di masyarakat, terutama pada anak usia 0 bulan sampai usia 12 tahun sebagai dampak dari pandemi covid 19, dimana cakupan imunisasi anak sangat menurun.

“Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, selama pandemi Covid 19, sebanyak 1,7 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi dasar lengkap. Dari jumlah yang ada, sebanyak 1.672 adalah anak-anak yang berada di wilayah Kabupaten Kupang,” ungkap Masneno.

IMUNISASI – Bupati Kupang, Korinus Masneno tersenyum saat memantau pemberian imunisasi pada anak SD di Fatumonas. (Foto: Mercy/Prokopim Kab.Kupang)

Masneno mengatakan, dalam kurun waktu dua tahun masa pandemi Covid-19 yaitu tahun 2020 dan 2021, capaian imunisasi dasar lengkap pada anak usia 0 – 12 bulan di wilayah Kabupaten Kupang berada pada 80,64% atau 6.963 bayi untuk tahun 2020. Dan sebesar 80,56% atau 6.860 bayi untuk tahun 2021. Sedangkan capaian imunisasi anak usia 0 – 12 bulan pada tahun 2022 untuk masing-masing jenis imunisasi, semua masih dibawah target capaian yang ditetapkan dalam standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Dimana capaian masing-masing jenis imunisasi sampai April 2022 seharusnya berada di posisi 33,33% dari target sasaran yang ada. Sasaran imunisasi pada bayi 0-12 bulan tahun 2022 adalah 8.514 bayi, yang sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap sebanyak 2.305 bayi atau 27,1%, sedangkan capaian imunisasi campak Rubella berada di 27,4% (2.336 bayi).

“Capaian ini tentu belum termasuk yang diharapkan standar pelayanan minimal yaitu 100%, namun tidak juga merupakan capaian yang buruk,” kata Msneno sambal berharap semua pihak di tingkat kecamatan sampai tingkat desa bahu membahu, termasuk para orangtua yang memiliki anak usia 0 – 12 bulan bisa mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

Dikatakan, Bian tahun ini merupakan momen yang sangat baik, agar semua anak memperoleh perlindungan imunitas yang maksimal. Sama halnya dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, telah dilakukan upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat melalui media sosial maupun sarana komunikasi lainnya. Karena itu Masneno mengharapkan imunisasi pada anak usia 0 bulan sampai usia 12 tahun terlaksana tahun 2022 ini.

“Pada 30 Juni 2022 minimal sebanyak 50% sudah mendapatkan vaksin/imunisasi sesuai jenisnya,” harap Masneno.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Robert Amaheka mengaku, Bian turut membantu di bidang pendidikan, yang mana dengn imunisai maka anak-anak sekolah dapat terlindungi dari penyakit saat melakukan aktifitas belajar.

Kepada para tenaga kesehatan, mantan Kepala RSUD Naibont ini berpesan agar bekerja secara maksimal dalam melayani, terutama menunjukkan capaian yang membanggakan dalam memberikan imunisasi kepada anak-anak.

“Capaian imunisasi menjadi tanggungjawab kita Bersama,” tandas Robert.

Acara pencanangan Bian ini dihadiri pejabat yang mewakili Forkopimda Kabupaten Kupang, pimpinan Unicef Provinsi NTT, pimpinan OPD Lingkup Pemkab Kupang, Camat, Kepala Puskesmas, tenaga medis dari Amfoang Tengah maupun Amfoang Selatan, tokoh agama, tokoh masyarakat serta undangan lainnya.(epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: