Kupang, swaratimor.co.id – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT, Julie Sutrisno Laiskodat kembali membuat gebrakan dengan menampilkan sejumlah pakaian hasil karya para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di NTT pada ajang nasional Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) di Kelapa Gading, Jumat (2/8/2022).
Dalam zoom meeting dengan wartawan, Sabtu (3/8/2022), Julie Sutrisno Laiskodat menjelaskan, sebelum mampu menghasilkan pakaian-pakaian berkualitas, para pelajar asal 8 SMK di NTT ini terlebih dahulu dilatih oleh 3 desainer nasional, yakni Defrico Audy, Maya Ratih dan Prasetyo.
“Mereka (Defrico Audy, Maya Ratih dan Prasetyo) persiapkan anak-anak dari ukur pola pakaian sampai bajunya bisa tampil di JF3. Di JF3 itu panggung tunggal hampir 80 baju kita tampilkan disitu, sebagian hasil karya anak-anak SMK,” jelas Julie.
Julie mengatakan, yang ditampilkan Dekranasda NTT di ajang JF3 Jakarta kali ini adalah pakaian adat NTT dari beberapa Kabupaten. Sedangkan tujuan mengikutsertakan pelajar SMK diajang JF3 ini adalah untuk melestarikan tenunan asal NTT dan mengembangkan potensi para pelajar SMK dari jurusan Fashion/Tekstile.
Julie mengaku, saat pertama datang ke NTT dan bertemu dengan sejumlah Ibu penenun, mereka seperti tidak percaya diri. Karena itu, dirinya kemudian mendatangkan sejumlah desainer nasional untuk melatih para Ibu di NTT agar yakin punya kemampuan sebagai desainer juga.
“Pertama saya datang ke NTT itu, ibu-ibu ini mengaku mereka penjahit dan bukan desainer. Jadi tugas kita Pemerintaah itu adalah mengangkat potensi tenun NTT dan para penenunya agar percaya diri kalau mereka itu juga desainer yang tidak kalah dari yang lain,” kata Julie lagi.
Julie menambahkan, setelah ajang JF3 di Kepala Gading maka Dekranasda NTT kembali segera mempersiapkan para pelajar ini untuk mengikuti Jakarta Fashion Week pada bulan Oktober mendatang. Namun dia mengaku Dekranasda tidak mungkin bekerja sendiri. Karena itu, Dekranasda kemudian menggandeng instansi terkait seperti Dinas Pendidikan Provinsi dan instansi lainnya.
“Pada ajang Jakarta Fashion Week Oktober nanti anak-anak SMA juga minta mereka juga dilibatkan sehingga nanti kita akan ikutsertakan anak-anak SMK dan SMA di Jakarta Fashion Week Oktober nanti,” tambah Julie.
Sementara itu dua orang Kepala Sekolah Menengah Kejuruan di Kupang, yakni Semi Ndolu dari SMKN 4 dan Yesaya Banunaek dari SMKN 3 sepakat mengaku merasa senang dan bangga karena para pelajar dari SMK yang dipimpin mereka diikutsertakan dalam ajang nasional JF3 Kelapa Gading.
“Tahun ini kami sungguh berbangga karena Bunda Julie memberikan perhatian kepada siswa-siswa kami untuk ikut ajang JF3. Karena itu terima kasih kepada Bunda Julie yang sudah memberikan perhatiannya kepada siswa kami,” kata Semi Ndolu.
“Kami bangga dan senang karena SMKN 3 dipercayakan ikut JF3 dan anak-anaknya dilatih oleh desainer nasional. Terima kasih Bunda Julie,” sambung Yesaya Banunaek.
Sedangkan 3 pelajar masing-masing dari SMKN 3, SMKN 4 dan SMK Katolik Kusuma Atambua yang diminta komentarnya melalui zoom meeting, serempak mengucapkan terima kasih kepada Julie Sutrisno Laiskodat dan berharap pelajar SMK di NTT terus diikutsertakan dalam ajang-ajang bergengsi seperti JF3 sehingga memotivasi mereka untuk terus maju.
“Terima kasih Bunda Julie dan harapannya keikutsertaan siswa SMK di JF3 terus berlanjut agar memotivasi kami untuk maju,” kata Natasha pelajar SMKN 3 Kota Kupang.
Seorang guru SMKN 3 yang diikutsertakan ke JF3 Jakarta, Maria Paulus ketika diminta Julie Laiskodat untuk memberikan komentarnya, mengatakan ini merupakan kali kedua para siswa SMK 3 Kupangikut ajang JF3. Karena itu, dirinya berterima kasih kepada Bunda Julie yang masih mempercayakan SMKN 3 dalam event-event nasional. (epo)