Kupang, swaratimor.co.id – Masalah kemiskinan dan stunting atau masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada sejumlah anak di NTT pada umumnya dan Kota Kupang pada khususnya ternyata telah menarik perhatian Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok. Terbukti, melalui Konsulat Jendral mereka di Denpasar, Pemerintah Tiongkok menyumbangkan alat Aquair AQ 150 buat masyarakat Kota Kupang Provinsi NTT guna membantu kesulitan mendapatkan air minum yang layak.

“Bantuan Aquair ini untuk membantu pengentasan kemiskinan dan kemakmuran masyarakat di Kelurahan Bakunase II. Saya dapat info kalau wilayah Kelurahan Bakunase II sebagai wilayah prioritas penanganan masalah stunting dan kemiskinan tahun 2020 dan 2021 di Kota Kupang oleh Pemerintah NTT,” kata Konsul Republik Rakyat Tiongkok, Zhu Xinglong dalam sambutannya secara daring menggunakan bahasa China yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, Jumat (9/12/2022).

Menurutnya, alat  Aquair AQ 150 ini diperkirakan akan menghasilkan air minum yang dapat dinikmati 60 orang setiap harinya. Karena itu, dirinya berharap mesin ini dapat membantu masyarakat Bakunase II Kota Kupang dalam meringankan kesulitan mendapatkan air minum.

Sementara Gubernur NTT dalam sambutannya yang diwakili Kepala Balitbangda Setda NTT, Alfonsius Theodorus mengatakan, mengatasi masalah stunting dan kemiskinan di NTT tidak hanya membutuhkan kerjasama dengan Pemerintah setempat tapi juga dengan negara sahabat seperti Republik Rakyat Tiongkok.

“Mengatasi stunting memang dibutuhkan kerjasama tidak hanya dengan Pemerintah setempat, Pemerintah Indonesia tetapi juga butuh kerjasama dengan negara lain. Terima kasih juga bapak Konjen sudah menyampaikan bagaimana Pemerintah Tiongkok dalam mengatasi kemiskinan  di Tiongkok sehingga kemiskinan di Tiongkok saat ini tinggal 5 persen dari 1,4 miliar penduduk hanya 70 juta penduduk yang miskin. Artinya kalau 10 persen berarti 140 juta penduduk tapi kalau 70 juta berarti cuma 5 persen. Sementara NTT dengan kondisi 5,3 juta penduduk, kurang lebih 20,44 persen yang mengalami kemiskinan,” kata Alfons di Aula Kantor Lurah Bakunase II.

Dengan adanya bantuan alat Aquair AQ 150 ini, Pemerintah Provinsi berharap kolaborasi dan  kerjasama yang sudah terjadi dapat terus berlanjut.

“Kami berharap sekali kerja kolaborasi, kerjasama yang sudah terjalin antara Pemerintah Indonesia, Presiden kami Joko Widodo dan Presiden Republik Tiongkok bisa terjadi terus dan kami berharap kerjasama ini bisa sampai ke NTT dan kemudian bisa melihat beberapa kebutuhan yang ada di NTT . Kami berharap juga skema bantuan ini bisa dilakukan secara merata di seluruh Kabupaten yang ada di NTT. Kami berharap ini bukan bantuan yang terakhir tapi masih ada yang berikutnya bagi Provinsi NTT,” kata Alfons lagi sambil mengharapkan bantuan peralatan dari Pemerintah Tiongkok ini bisa digunakan semaksimal mungkin karena peralatan yang ada menggunakan teknologi canggih.

Alat Aquair AQ 150 bantuan Pemerintah Tiongkok. (*)

Sementara itu Asisten Administrasi Umum Setda Kota Kupang Yanuar Dally dalam sambutannya mewakili Penjabat Walikota Kupang mengatakan, Pemerintah Kota Kupang terus berusaha untuk menurunkan angka stunting dengan berbagai upaya. Karena itu, dirinya berharap dukungan dari Pemerintah Tiongkok dapat terus berlanjut.

“Stunting di Kota Kupang sampai dengan saat ini masih ada 16 persen. Kita sudah berusaha menurunkan dari 20 persen menjadi 16 persen sampai hari ini dan masih ada pekerjaan rumah yang masih harus kita tangani bersama dengan dukungan dari Bapak Gubernur dan juga Bapak Presiden dan dari Negara sahabat. Oleh karena itu bantuan yang diserahkan hari ini berupa alat Aquair AQ 150 ini kelihatannya sepele tapi dampaknya sangat luas kepada masyarakat. Karena kebutuhan riil masyarakat Kota Kupang adalah air. Apalagi air yang akan diminum masyarakat Bakunase II ini adalah air yang sungguh-sungguh siap diminum. Dan ini ada korelasi penting dengan upaya penurunan stunting karena dengan mengkonsumsi air yang sehat bisa membantu menurunkan stunting,” kata Yanuar sambil tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kosulat Jendral Republik Rakyat Tingkok di Denpasar.

“Terima kasih kepada bapak Konjen yang sudah ada perhatian besar kepada Pemerintah dan rakyat Kota Kupang. Kami berharap kerjasama ini tidak berhenti disini dan ini adalah langkah awal. Kita akan melakukan kerjasama-kerjasama lagi, kerja kolaborasi yang lebih luas didalam penanganan berbagai masalah didalam masyarakat, salah satunya adalah stunting dan kemiskinan. Karena itu kami sungguh-sungguh memohon perhatian dan dukungan dari Komjen Republik Rakyat Tiongkok yang ada di Denpasar supaya dapat melihat lagi kebutuhan-kebutuhan riil masyarakat, baik di NTT khususnya yang ada di Kota Kupang,” ungkap Yanuar mengakhiri sambutannya.

Acara penyerahan bantuan dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok ini diakhiri dengan foto bersama didepan alat Aquair AQ 150 dan mencicipi air dari peralatan yang diperoleh dari Pemerintah Tiongkok. (ras)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: