Kupang, swaratimor.co.id – Di tengah persaingan media massa pers yang ada di daerah ini, khususnya di Badan Publik, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang sebagai salah satu badan publik sebagaimana diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik maka kualitas sumber daya manusia yang ada di Humas dan Protokol harus memiliki kemampuan komunikasi yang hebat.
“Selain komunikasi yang hebat juga harus memiliki referensi ilmu pengetahuan yang luas serta mampu mengelola emosi dan respons publik,” tandas Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si di depan peserta Work Shop Kajian Ilmu Komunikasi dan Pelayanan Publik Tenaga Kependidikan di Lingkungan IAKN Kupang di Hotel On the Rock Kupang, Selasa 13 Desember 2022.
Kegiatan Work Shop ini diikuti 50 peserta yang terdiri dari dosen dan staf Sub Bagian Tata Usaha dan dibuka secara resmi oleh Rektor IAKN Kupang, Dr. Harun Yeremia Natonis, M.Si yang digelar selama tiga hari terhitung Senin 12 Desember 2022 hingga Rabu, 14 Desember 2022.
Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT ini lebih lanjut menjelaskan, agar IAKN Kupang semakin dikenal maka sumber daya Humas dan Protokol juga harus memiliki kompetensi kognitif, kompetensi afeksi dan kompetensi psikomotorik yang baik.
“Memang tidak mudah untuk menjadi Humas yang profesional. Ini pekerjaan yang tidak banyak orang sukai. Tapi ketika dipercaya pimpinan sebagai juru bicara maka harus tampil dan menjadi corong untuk membangun image atau citra yang positif, menjaga kepercayaan atau trust dan memenangkan opini di publik. Itu kerja kehumasan,” tandas doktor penyuluh pembangunan Institut Pertanian Bogor.
Orang Humas kata Marius, harus selalu tampil dan mengusai setiap permasalahan dengan baik. Sehingga ketika ditanya atau diwawancarai media, bisa dijawab atau direspons dengan baik dan tepat. “Manfaatkan media-media termasuk media sosial yang ada seperti face book, instagram, youtube dan website. Ke depan IAKN Kupang harus ada juru bicara dan semakin masif dalam mendukomentasi dan mempublikasi berbagai kegiatan yang ada kampus,” pinta mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT.
Dalam sesi dialog, salah seorang peserta Work Shop, Deby Mada mengapresiasi sekaligus mempertanyakan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan IAKN Kupang untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi kehumasan?
Pertanyaan senada diungkapkan Yeshekial Saudale. “Mahasiswa IAKN sangat potensial. Karena itu, dalam konteks work shop ini apa yang harus kami lakukan agar kualitas anak-anak mahasiswa mencapai standar dengan mahasiswa lain yang ada di Provinsi NTT. Juga out put IAKN Kupang mampu terserap di pasar kerja,” tanya Yes Saudale.
Sedangkan Efraim Nalle mempertanyakan, trik jitu bagi humas jika informasi yang disampaikan pimpinan ke publik ternyata salah atau keliru.
Terhadap aneka pertanyaan yang dilontarkan para peserta work shop, Jelamu Ardu Marius mengatakan, perlu trik dan strategi yang baik dalam mengkomunikasikan hal-hal yang perlu disampaikan ke publik. “Kita perlu trik dan kita tidak boleh mempersalahkan pimpinan kita. Sebagai orang humas kita bicara terukur dan normatif saja. Kita undang media untuk mengklarifikasi hal-hal tersebut dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh publik,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kasubag Tata Usaha, Perlengkapan dan Rumah Tangga IAKN Kupang, Difat Saetban, M.Pd.K meminta kepada peserta work shop agar senantiasa menjaga image yang positif terhadap lembaga IAKN Kupang. “Karena kita makan di IAKN maka kita harus bela IAKN Kupang. Jangan kita sampaikan informasi yangf justru merugikan lembaga IAKN Kupang,” ucap Difat, mengingatkan.
Di akhir kegiatan work shop, Jelamu Ardu Marius menyampaikan apresiasi kepada pimpinan IAKN Kupang dan segenap jajaran khususnya Sub Bagian Tata Usaha, Perlengkapan dan Rumah Tangga IAKN Kupang yang menyelenggarakan kegiatan ini. “Apresiasi yang tulus kepada pimpinan IAKN Kupang. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk teman-teman yang ada di Sub Bagian Tata Usaha, Perlengkapan dan Rumah Tangga IAKN Kupang. Harus bangga bekerja di IAKN Kupang, karena ini kebun atau ladang kita untuk menghidupkan keluarga kita yang ada di rumah,” ucap Marius, sambil tersenyum.
Kegiatan work shop ini dimoderatori, Kasubag Kepegawaian dan Umum Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi NTT yang juga mahasiswa Pascasarjana IAKN Kupang, Valerius P. Guru. (*/verry guru)