Oelamasi, swaratimor.co.id – Ketua Yayasan Misi Agape tahun 2009-2012, Jerry Manafe merasa namanya dicemarkan lewat beredarnya video di media sosial oleh Paul Dima (PD) yang mengatakan bahwa oknum pejabat di Kabupaten Kupang menikmati uang gereja. Bahkan dalam postingan grup facebook secara jelas ada akun menyebutkan nama Jerry Manafe makan uang Yayasan Agape.

Merasa namanya dicemarkan maka Jerry Manafe yang juga Wakil Bupati Kupang ini menyanggah sekaligus memberikan klarifikasi.

Kepada wartawan di Tarus, Selasa (21/3/2023) Jerry Manafe menilai tudingan yang dilayangkan kepadamya sangat mencoreng nama baiknya apalagi dirinya sedang konsen melayani masyarakat Kabupaten Kupang dalam kapasitasnya sebagai Wakil Bupati Kupang

“Saya Jerry Manafe, saya ingin menyampaikan beberapa hal juga sedikit memberikan klarifikasi mengenai beberapa hal yang beredar beberapa waktu ini dan saya rasa sangat menganggu sehingga saya rasa perlu memberikan penjelasan. Kalau di media sosial itu, saudara PD menyampaikan itu ditujukan kepada bapak Presiden, Kapolri, Mendagri, bapak Kejaksaan dan semuanya tapi kalau saya, saya kira kita ada di dalam masa minggu sengsara jadi saya tujukan kepada Tuhan yang mempunyai kita semua supaya apa yang kita ngomong adalah hal benar dan kebenaranlah yang akan saya sampaikan. Biarlah kalau ada hal yang tidak benar, biarlah Tuhan yang akan menegur kita. Tapi kalau apa yang disampaikan saudara PD hari itu kalau juga ada hal yang tidak benar maka biarlah Tuhan yang menegur semuanya itu tapi saya perlu menyampaikan hal-hal yang penting dan saya beri catatan supaya saya tidak keluar dari konteks yang disampaikan saudara PD di video atau medsos,” kata Jerry Manafe saat membuka kegiatan jumpa pers.

Jerry menyampaikan 10 poin penting tatkala memberikan klarifikasi dan sanggahannya. Ke 10 point tersebut yakni pertama, perlu diketahui apa yang dimuat PD bukan permasalahan uang Gereja, namun uang sekolah Hosana dibawah Yayasan Misi Agape, yang mau diambil oleh PD dengan tidak prosedural karena bukan kewenangannya. Sebab PD adalah Ketua Pembina Yayasan Hosana Agape. Untuk itu, saya sebagai ketua Yayasan Misi Agape telah menyerakan uang sekolah Hosana sejumlah Rp3,5 miliar dan sebuah sertifikat tanah milik sekolah Hosana ke kantor Sinode GMIT untuk dititipkan disana. Uang dan Sertifikat ini telah diterima Ketua dan Wakil Ketua serta Sekretaris Sinode GMIT, sesuai berita acara tanggal 17 Februari 2023.

Kedua, sesuai keterangan PD dalam video, dia sebagai ketua Pembina Yayasan Hosana Agape bukan Yayasan Misi Agape.

Ketiga, uang sekolah Hosana Agape di Bank Artha Graha bukan atas nama Yayasan Misi Agape tapi rekening itu atas nama Sekolah Hosana yang ada dibawah naungan Yayasan Misi Agape.

Keempat, sesuai SK No. 250/GMIT/1.1/VIII/2004 tanggal 15 Agustus 2004 yang diketahui dan ditandatangani Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. DR. Ayub Ranoh, M.Th saya diangkat sebagai Ketua Badan Pengawas dalam organisasi kepengurusan Yayasan Misi Agape.

Jerry Manafe

Kelima, sesuai penyampaian PD dalam video, sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini belum ada Rapat Anggota Lengkap Yayasan Misi Agape. Sehingga sampai dengan saat ini belum ada Badan Pengurus Yayasan Misi Agape yang baru, maka sayalah yang bertanggungjawab akan Yayasan Misi Agape yang mana di dalamnya ada Sekolah Hosana.

Keenam, pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2022 jam 18.00 petang diadakan sidang istimewa bertempat di gedung Jemaat GMIT Agape dengan agenda rapat rencana pembangunan gedung kebaktian Jemaat GMIT Agape dan menyepakati hal-hal yang berkaitan dengan legalitas pembangunan gedung kebaktian.

“Sidang istimewa ini mengikuti tata gereja GMIT tahun 2010 pasal 43 tentang persidangan Jemaat Istimewa. Jadi bukan pembahasan mengenai yayasan. Jikalau majelis Jemaat GMIT Agape memakai dasar persidangan istimewa sesuai tata gereja GMIT tahun 2010, maka seharusnya jemaat GMIT Agape juga Ketua majelisnya harus seorang Pendeta sesuai tata gereja GMIT pasal 58 poin 1. Untuk itu, PD sebagai Ketua Majelis segera mundur karena sudah menyalahi aturan atau tata gereja tahun 2010 pasal 58,” tandas Jerry.

Ketujuh lanjut Jerry, dalam video PD mengatakan mau mengaktifkan kembali Yayasan Misi Agape. Namun setelah diaktifkan Yayasan Misi Agape, PD lalu mematikan kembali dan membentuk yayasan baru dengan nama Yayasan Hosana Agape dengan tujuan mengambil alih aset-aset Yayasan Misi Agape, yakni mengganti nama sertifikat tanah Yayasna Misi Agape menjadi Yayasan Hosana Agape yang dibentuk oleh PD cs, di mana PD sendiri sebagai Ketua Pembina.

“Di atas tanah tersebut berdiri Gereja Agape dan Sekolah Hosana yang uangnya berada di Bank Artha Graha. Apa yang dilakukan PD tidak melalui rapat anggota lengkap sesuai akte nomor 03 tahun 2001,” tegas Jerry.

Kedelapan, uang di Bank Artha Graha atas nama Sekolah Hosana yang dipindahkan ke Bank BRI Tarus juga atas nama Hosana bukan nama pribadi Jerry Manafe. “Silakan di cek pada Bank BRI Tarus. Uang tersebut pun tidak pernah digunakan dan uang itu dipindahkan dari Bank Artha Graha ke BRI Tarus atas kesepakatan dalam rapat bersama di Hotel Aston Kupang pada tanggal 20 Mei 2021. Juga pada saat itu saya mau menyerahkan uang tersebut, tapi tidak ada satu orangpun termasuk PD cs yang mau menerima dengan alasan tidak punya kewenangan (Legal Standing),” uangkap Jerry.

Kesembilan, disinilah terlihat PD cs ingin mengambil dan menguasai uang sekolah Hosana sejumlah 3,7 Miliar. namun saya tidak mungkin memberikan karena kapasitas PD sebagai ketua pembina Yayasan Hosana Agape bukan Yayasan Misi Agape, sedangkan uang tersebut milik sekolah Hosana dibawah naungan Yayasan Misi Agape.

Kesepuluh, pada sidang istimewa tanggal 20 Maret 2022 menyepakati untuk mengidupkan kembali Yayasan Misi Agape. Namun PD cs membuat yayasan baru dengan nama Yayasan Hosana Agape. Jadi, PD harus berbicara dengan jelas nama yayasan. Yayasan Hosana Agape atau Yayasan Misi Agape? Jangan hanya menyebut yayasan saja. Karena membuat asumsi orang seolah-olah apa yang PD katakan ini benar. Tapi sesunggunya PD lagi bersandiwara dengan mengalihkan aset Yatasan Misi Agape ke Yayasan Hosana Agape, yang mana PD tidak mempunyai kewenangan mengambil uang sekolah Hosana dibawah Yayasan Misi Agape.

Ketujuh, dalam video PD mengatakan mau mengaktifkan kembali Yayasan Misi Agape, namun setelah diaktifkan Yayasan Misi Agape, PD lalu mematikan kembali dan membentuk yayasan baru dengan nama Yayasan Hosana Agape dengan tujuan mengambil alih aset-aset Yayasan Misi Agape, yakni mengganti nama sertifikat tanah Yayasna Misi Agape menjadi Yayasan Hosana Agape yang dibentuk oleh PD cs, di mana PD sendiri sebagai Ketua Pembina. Di atas tanah tersebut berdiri Gereja Agape dan Sekolah Hosana yang uangnya berada di Bank AG. Apa yang dilakukan PD tidak melalui rapat anggota lengkap sesuai akte nomor 03 tahun 2001.

Kedelapan, uang di Bank Artha Graha atas nama Sekolah Hosana yang dipindahkan ke Bank BRI Tarus juga atas nama: Hosana bukan nama pribadi Jerry Manafe. Silakan di cek pada Bank BRI Tarus. Uang tersebut pun tidak pernah digunakan dan uang itu dipindahkan dari Bank Artha Graha ke BRI Tarus atas kesepakatan dalam rapat bersama di Hotel Aston Kupang pada tanggal 20 Mei 2021. Juga pada saat itu saya mau menyerahkan uang tersebut, tapi tidak ada satu orangpun termasuk PD cs yang mau menerima dengan alasan tidak punya kewenangan (Legal Standing).

Kesembilan, disinilah terlihat PD cs ingin mengambil dan menguasai uang sekolah Hosana sejumlah 3,7 Miliar. namun saya tidak mungkin memberikan karena kapasitas PD sebagai ketua pembina Yayasan Hosana Agape bukan Yayasan Misi Agape, sedangkan uang tersebut milik sekolah Hosana dibawah naungan Yayasan Misi Agape.

Kesepuluh, pada sidang istimewa tanggal 20 Maret 2022 menyepakati untuk mengidupkan kembali Yayasan Misi Agape. Namun PD cs membuat yayasan baru dengan nama Yayasan Hosana Agape. Jadi, PD harus berbicara dengan jelas nama yayasan. Yayasan Hosana Agape atau Yayasan Misi Agape? Jangan hanya menyebut yayasan saja. Karena membuat asumsi orang seolah-olah apa yang PD katakan ini benar. Tapi sesunggunya PD lagi bersandiwara dengan mengalihkan aset Yatasan Misi Agape ke Yayasan Hosana Agape, yang mana PD tidak mempunyai kewenangan mengambil uang sekolah Hosana dibawah Yayasan Misi Agape.

Sementara itu Paul Dima (PD) yang ditemui wartawan di kompleks Gereja Agape Kota Kupang, Kamis (23/3/2023) berjanji akan memberikan tanggapan menyangkut apa yang disampaikan Jerry Manafe.

“Nanti saya kontak. Sekarang mau ada pemberkatan nikah dan dokumennya sya tidak bawa. 10 poin klarifikasi Pak Jerry sangat mudah saya jawab karena sertifikat dan bukti saya ada simpan. Padahal Pak Jerry selalu hadir saat rapat dan mengetahui hal ini. Nanti saya kontak Pak Pendeta supaya nanti kami sama-sama,” kata Paul Dima disamping Pos jaga Gereja Agape.(epo)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: