Oelamasi, swaratimor.co.id – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika tulisan ini dibuat sedang melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Pulau Timor, termasuk ke Kabupaten Kupang.

Bupati Kupang, Korinus Masneno bersama Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, Senin (10/4/2023) terlihat menyambut kedatangan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat melakukan kunjungan kerja ke wilayah yang berbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste ini.

Momentum kedatangan orang nomor satu di Provinsi NTT ke Kabupaten Kupang ini digunakan Bupati Kupang, Korinus Masneno untuk menyampaikan geliat pembangunan yang sedang dan telah dilakukan pada masa pemerintahannya. Diantara derap langkah pembangunan yang sedang berlangsung, beberapa diantaranya merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Kupang dibawah kepemimpinan Bupati Kupang, Korinus Masneno bersama Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe terhadap program kerja Pemerintah Provinsi NTT dibawah kepemimpinan Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai Gubernur dan Josef Adrianus Nae Soi sebagai Wakil Gubernur NTT.

Pada Bidang Pertanian, Bupati Kupang, Korinus Masneno dalam sambutannya dihadapan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat di Desa Tesbatan II dan Desa Pathau baru-baru ini mengatakan, selama musim tanam Oktober 2022 – Maret 2023 penanaman Jagung telah dilakukan pada lahan seluas 11.787, 3 Ha dengan luas panennya mencapai 8.803,3 Ha.

“Secara rinci luas tanam ini termasuk didalamnya penanaman melalui pola Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) KUR seluas 106,85 hektar dan sisanya seluas 11. 678,6 Ha. Penanaman dilakukan secara mandiri oleh masyarakat petani yang tersebar di 24 Kecamatan. Untuk mendukung program TJPS dari keseluruhan luas panen, estimasi produksi jagung kami perkirakan akan mencapai 26.409 ton,” kata Masneno.

Rencana penanaman pada musim tanam April-September 2023, lanjut Masneno, yaitu luas tanam Jagung yang direncanakan adalah 783 Ha. Luas tanam Jagung pada musim tanam April-September (Asep) ini akan dilakukan di Kecamatan Taebenu, seluas 119 Ha, Kecamatan Kupang Timur 336 Ha, Sulamu 170 Ha, dan sisanya tersebar di 12 Kecamatan lain yang memiliki sumber daya air yang cukup.

Pada bidang Peternakan, Masneno menjelaskan, sampai Maret 2023, jumlah populasi ternak Sapi di Kabupaten Kupang mencapai 304.056 ekor.  Dari populasi tersebut yang telah dilakukan eartag atau penandaan pada telinga Sapi sebanyak 12.467 ekor atau baru mencapai 4,1 persen.

“Target kami, dipertengahan tahun ini bersamaan dengan rencana vaksinasi 35.000 ekor Sapi atau telah mencapai 11 persen lebih ternak Sapi yang telah berhasil kita lakukan penandaan. Semua kendala kami, baik ketersediaan kandang jepit akan kita sediakan secara mandiri untuk percepatan pelaksanaan eartag,” ungkap Masneno.

Selanjutnya melalui kesempatan ini Masneno mengajak semua masyarakat yang memiliki ternak Sapi untuk segera melakukan penandaan dan tidak percaya begitu saja terhadap berita hoax yang berkembang di masyarakat.

“Berbagai hoaks yang berkembang, misalnya adanya pajak yang besar dan pergantian kepemilikan Sapi dari masyarakat ke Pemerintah setelah terjadinya penanda, semua itu adalah informasi yang keliru dan tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Terkait dengan masalah stunting, mantan Wakil Bupati Kupang periode 2014-2019 ini menjelaskan,  sesuai data hasil timbang bulan Februari 2023, jumlah Balita stunting di Kabupaten Kupang sebanyak 4.899 anak dari total balita sasaran sebanyak 30. 271 anak (Pravelensi 16,18%). Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan dari kondisi bulan timbang Agustus 2022 lalu yang jumlah balita stunting nya masih 6.118 anak dari total balita sasaran sebanyak 30.772 balita (Pravelensi 19,88%). Mulai tahun ini dicanangkan gerakan orang tua asuh balita stunting di Kabupaten Kupang. Semua instansi beserta personilnya dilibatkan.

Kemudian masalah kebencanaan, Masneno menyampaikan, sampai saat ini Kabupaten Kupang masih mengalami dampak dari cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar pulau Timor sejak Desember tahun lalu hingga Maret 2023 lalu.

“Di bagian utara wilayah Amfoang yakni Kecamatan Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Timur dan Kecamatan Amfoang Utara masih mengalami permasalahan aksesibilitas akibat dari putusnya tiga unit jembatan diruas jalan Oelmasi-Naikliu yang merupakan ruas jalan Provinsi,” katanya.

Sesuai data yang terekap, jumlah kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Kupang berjumlah 25 kejadian dengan jumlah warga terdampak sebanyak 649 KK dan 2.050 jiwa. Lima orang terdata meninggal dunia. Jumlah rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 27 unit, fasilitas umum yang mengalami kerusakan 1 unit sekolah dan 8 ruas jalan.

Melalui koordinasi tim Kabupaten, Provinsi dan pusat, berbagai masalah kebencanaan bisa diatasi, termasuk penyaluran bantuan makanan dan kebutuhan primer lainnya sampai penanganan bendung Pukdale serta perbaikan ruas jalan Timor raya akibat bergesernya gunung di Kelurahan Takari. Selanjutnya, kami akan terus membangun koordiasi teknis dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah pusat untuk mengatasi dampak perubahan iklim sekaligus mempercepat proses penanganan berbagai utilitas transportasi yang mengalami kerusakan pada periode bencana Desember 2022-Maret 2023.

Pada bidang Pendidikan, berbagai permasalahan dibidang Pendidikan secara konstruktif Pemkab Kupang terus memperbaiki performancenya. Melalui pemenuhan berbagai target pelayanan sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan Pemerintah pusat. Pada level operasional, melalui kerjasama dengan pihak Astra Indonesia, Pemkab Kupang telah berhasil menyediakan 2 unit sekolah dasar dengan akreditasi “A” yaitu, SD Bokong I dan SD Sonraen. Di level SMP, Pemkab Kupang juga telah menyediakan  SMPN1 Amarasi Selatan sebagai SMP dengan akreditasi “A”.  Selanjutnya dengan pola pembinaan dan pembelajaran yang diterapkan, dibidang prestasi Kabupaten Kupang telah hasilkan Nono sebagai salah satu champion anak berprestasi. Kedepan, melalui pembiayaan yang terbataPemkab Kupang akan terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah sekolah yang berakreditasi “A” dari total 367 unit SD dan 173 unit SMP, juga pada 85 unit SMA/SMK yang ada di Kabupaten Kupang.

Pemkab Kupang juga akan meningkatkan lagi prestasi siswa-siswa SD yang berjumlah 41. 976 murid, SMP yang berjumlah 20. 459 murid dan SMA/SMK yang berjumlah 10.552 murid.

Pemkab Kupang juga sedang berupaya bersama lembaga mitra untuk mengatasi problem dunia kependidikan di Kabupaten Kupang yaitu masalah anak tidak sekolah/variable yan gmenyebabkan anak tidak sekolah akan kita atasi secara stimultan mulai dari anak putus sekolah hingga anak tidak pernah sekolah.

Sementara Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Kupang dalam menekan angka stunting di Kabupaten Kupang pada kegiatan bulan timbang dan ukur pada Februari 2023.

Gubernur VBL juga menilai gerakan orangtua asuh yang ditetapkan Pemkab Kupang dengan melibatkan pimpinan OPD, Forkopimda, Perbankan, Instansi Vertikal, LSM/NGO merupakan langkah nyata menurunkan angka stunting di Kabupaten Kupang.

Mantan anggota DPR RI ini juga menyinggung akan pentingnya membangun peradaban baru sehingga jauh dari ketertinggalan, salah satunya dengan membangun sumber daya manusia yang baik yaitu melalui pendidikan.

:Sesungguhnya pendidikan itu bukan prioritas mengejar gelar, orang tidak tertarik dengan gelar yang panjang, terpenting adalah bagaimana kita memberikan dampak bagi lingkungan sekitar menjadi bermakna. Dunia pendidikan itu pasti berelasi langsung dengan Pemerintah. Manusia hanya bisa maju apabila dalam dirinya memiliki input pengetahuan yang tinggi dan selalu mengikuti dan menguasai setiap perkembangan iptek yang terjadi dengan sangat cepat,” kata Viktor.(Advetorial Kerjasama Bagian Prokopim Kabupaten Kupang)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: