Kupang, swaratimor.co.id – Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat (VBL), Senin (5/6/2023) melakukan kunjungan kerja ke SMA Kristen Pandegha Jaya di Desa Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.

Kehadiran orang nomor satu di NTT tersebut disambut tarian para siswa SMA Kristen Pandegha Jaya dan berlanjut dengan room tour sekolah dengan penjelasan dari beberapa siswa ditiap ruangan mengenai lingkungan sekolah mereka.

Dalam sesi tatap muka Ketua Yayasan, Bobby Lianto menjelaskan, sekolah ini memberikan beasiswa atau lebih tepatnya program orang tua asuh bagi siswa yang diterima. Lewat dukungan orang tua asuh ini setiap siswa mendapat beasiswa sebesar 1,5 juta per bulan.

“Tidak mudah pada awalnya namun dengan cara Tuhan, kita dapat dukungan dari para orang tua asuh dan sekarang sudah 1,7 juta per anak di sekolah. Dengan beasiswa ini anak-anak bisa sampai biayai kehidupan selama sekolah. Meskipun sudah ada program orangtua asuh namun peran orang tua para siswa juga sangat dibutuhkan terlepas soal biaya anak-anaknya,” jelas Bobby dikutip dari Bagian Prokopim Kabupaten Kupang.

Kepala SMA Kristen Pandegha Jaya, Jonanis Oenunu dalam laporannya, menyampaikan jumlah siswa di sekolah ini ada 87 siswa dengan 15 orang guru dan 8 karyawan. Setiap siswa memiliki mentor masing-masing dan para guru juga tinggal di asrama sehingga memudahkan kegiatan belajar siswa.

“Selain itu, para siswa juga dibantu oleh helper yang juga merupakan alumni sekolah itu yang sementara kuliah di Kota Kupang, mereka ikut membantu hal teknis di sekolah ini,” ungkap Johanis.

Pelajar SMA Kristen Pandegha Jaya. (Foto: Bagian Prokopim Kab Kupang)

Johanis lebih jauh menerangkan, ada hal baik yang dilakukan para siswa, seperti mengaplikasikan program belajar dengan mengumpulkan anak-anak di desa dan siswa kelas 10 sampai kelas 12 membantu mengajar anak-anak tersebut.

“Setiap satu semester juga mereka melakukan pengabdian masyarakat dengan share dan diskusi di setiap rumah dan juga saling mendoakan,” terang Johanis lagi.

Dalam sesi dialog yang berlangsung santai tersebut, ada beberapa siswa yang memberikan pertanyaan bukan hanya kepada Gubernur Laiskodat namun juga kepada Kadis Pendidikan Provinsi NTT, Linus Lusi yang juga hadir saat itu.

Dewi Bahak dari kelas 11 IPS paling pertama bertanya alasan Gubernur berkunjung ke sekolah mereka. Siswa lain Kristina Oktaviani, siswa Kelas 10, justru bertanya apa motivasi menjadi gubernur padahal latar belakang gubernur adalah adalah seorang pebisnis sebelum terjun ke dunia politik. Yared Abidetado juga meminta pendapat Gubernur tentang Nono dan apa yang harus dilakukan siswa seperti mereka untuk bisa sukses. Siswa lain, Novita bertanya tentang nilai-nilai kepemimpinan yang dipegang Gubernur selama masa kepemimpinannya. Tara juga bertanya pandangan Gubernur soal pendidikan sekarang ini dan apa terobosan yabg sudah dilakukan terutama jajarannya yakni Kadis Pendidikan dan Kebudayaan. Dirinya juga bertanya apa harapan terbesar Gubernur yang belum terwujud selama memimpin NTT. Lalu siswa terakhir, Ririn bertanya soal apa strategi Gubernur dalam menata kawasan wisata di NTT dan apa strategi dalam  meningkatkan pendapat keuangan di NTT serta upaya dan tindakan untuk memajukan literasi d NTT.

Gubernur Victor Laiskodat  menjawab semua pertanyaan mereka satu persatu. Yang mana kehadiran dia disana karena mendengar banyak perubahan hebat dari anak-anak disana, mereka yang hidup tanpa kepercayaan diri namun dilatih dengan sistem pendidikan yang memunculkan rasa percaya diri.

Laiskodat mengatakan, membangun NTT, anak muda dipersiapkan dengan baik untuk menggantikan dirinya dan pemimpin daerah dalam membangun mimpi besar demi NTT lebih maju, mandiri dan sejahtera.

“Saya bersyukur sejak hadir disni dan berkunjung, dan berdiskusi, saya temukan pertanyaan yang memberi gambaran bahwa sistem pendidikan yang mestinya menjadi sistem pendidikan NTT. Karena itu pertanyaan kepada kadis tadi itu, agar semua karakter dan model sekolah di NTT seperti ini. Pemimpin itu berdiri tegak menerima segala yang terjadi. Punya keberanian saat orang lain takut, selalu terdepan dan berpengetahuan. Karena itu kita memiliki kapasitas pemimpin bila punya keberanian. Agar bisa melihat potensi NTT . Contoh kelor, adalah tumbuhan yang oleh WHO disebut pohon ajaib yang menghasilkan daun yang memiliki nutrisi jauh melampau apapun. Pengetahuan tentang budaya dan populasi NTT dijelaskan dengan baik agar jika pergi dari NTT bisa menjadi duta NTT dimanapun berada,”ungkapnya.

Dirinya berharap agar kehadirannya bisa memberi motivasi bagi para siswa di SMA Kristen Pandegha Jaya. “Tidak semua bisa punya kesempatan brtemu Gubernur. Karena itu saya hadir untuk menyampaikan bagaimana luar biasanya Propinsi NTT, dimana pertemuan Presiden se ASEAN yang dilaksanakan di Labuan Bajo, belum pernah terjadi dimaanapun di ibu kota kabupaten dan sukses. Ini merupakan suatu kesempatan bagi para kaum muda untuk bisa membangun NTT lebih baik lagi.

Turut hadir mendampingi Gubernur yakni staf ahli Bupati Kupang Marthen Rahakbaw, Kepsek SMA Kristen Pandhega Jaya  Jonanis Oenunu, Kadis Pendidikan  NTT Linus Lusi, Plt. Camat Kupang Tengah Robby Meok, Direktur Pandega Jaya Devy, Ketua Yayasan I Boby Liyanto, dan wakil Ketua Yayasan Lidia Gosalim. (epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: