Kupang, swaratimor.co.id – Bank Indonesia perwakilan NTT berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT akan menyelenggarakan sebuah event istimewa dan memiliki potensi besar untuk mengangkat pesona budaya dan ekonomi NTT, yakni Exotic Tenun Fest 2023.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun kepada wartawan menjelaskan, Exotic Tenun Fest atau yang disingkat ETF merupakan ajang tahunan dimana pihaknya akan membawa ide-ide baru yang akan ditunjukkan pada ETF 2023 ini yang menurut rencana akan diadakan di Pantai Lasiana Kota Kupang sesuai keinginan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Donny mengatakan, pihaknya telah menggelar sejumlah kegiatan jauh sebelum event ETF ini dan nanti ada post event.

“Jadi konsepnya ini kita melakukan pembinaan secara berkelanjutan kepada UMKM kita. Yang kita harapkan, dari kegiatan ini usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kita bisa memiliki daya saing yang lebih bagus dari waktu ke waktu,” kata Donny diruang Lasiana Kantor BI NTT, Senin (21/8/2023).

Sebagai bagian dari kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, kata Donny, pihaknya telah merencanakan serangkaian pre-event untuk membangun antusiasme dan kolaborasi terkait ETF 2023.

“Rangkaian kegiatan yang mencakup pre-event ETF 2023 antara lain, Business Matching  11-12 Agustus 2023 di Atambua. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli potensial baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” jelas Donny.

Pre-event lain, lanjut Donny, sertifikasi produk UMKM yang dilaksanakan sepanjang bulan Agustus bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk pasar UMKM unggulan dari NTT. Kemudian lomba terkait tenun NTT seperti lomba desain busana menggunakan tenun khas NTT sebagai bahan utama.

Donny lebih jauh menjelaskan, Exotic Tenun Fest 2023 adalah event yang didedikasikan untuk mempromosikan kepada khalayak umum mengenai keindahan dan keunikan tenun tradisional NTT.

“Disisi lain ETF 2023 juga dilaksanakan untuk mendukung pengembangan UMKM local. Event iniakan menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk memamerkan produk-produk mereka, menjalin hubungan bisnis dan mendapatkan pelatihan serta dukungan yang mereka butuhkan.

Donny menambahkan, Bank Indonesia (BI) mengadakan ETF 2023 karena BI inginmemberikan penghargaan kepada budaya tradisional NTT yang memiliki nilai seni dan kultural yang tinggi. Kemudian, event ini memiliki tujuan ekonomi yang kuat.

“Melalui ETF 2023, kami ingin mendorong pertumbuhan UMKM local dan memperluas pasar bagi produk-produk unggulan daerah kita. Dalam rangkaian kegiatan ini kami juga akan memberikan pelatihan dan edukasi kepada para pelaku UMKM agar dapat berkembang dengan baik,” ungkap Donny lagi.

Sementara itu Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat dalam kesempatan ini menjelaskan, penyelnggaraan ETF terus maju dari tahun ke tahun dan tidak stagnan.

“Tangganya ETF ini terus naik, tidak stagnan atau copy paste,” kata Julie.

Istri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ini lebih jauh mengatakan, pihak BI Perwakilan NTT telah mengkopi hampir semua ide yang ada dalam Dekranasda dan dalam kepala Gubernur NTT.

“Di tahun ketiga ini BI ini sebenarnya sudah menjiplak, mengcopy hampir semua otak kami dan Pak Gubernur punya otak sebagian ada ditangan mereka sekarang karena saya tahu program-program ini akan dilanjuti,” kata Julie lagi.

Menurut Julie, sebuah kain tenun di NTT akanmemiliki nilai jual yang tinggi jika kain tenun tersebut bisa mengikuti keinginan pasar.

“Kalau kain tenun kit aitu halus dan berwarna alam pasti akan laku seperti kacang goreng.Saat ini baru 3 Kabupaten yang menyesuaikan hasil tenunan daerahnya dengan kebutuhan pasar, yakni Kabupaten Manggarai, Nagekeo dan Sabu Raijua,” ungkap Julie lagi. (epo)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: