Oelamasi, swaratimor.co.id – Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan sekaligus mencegah penyerbaran penyakit menular, Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) wilayah Administrasi Khusus Oecussi Ambenu dan Daerah Khusus Ekonomi Sosial Pemasaran Timor Leste (RAEORA e ZEESM TL)  berkerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang melaksanakan penyuluhan kesehatan terpadu di Puskesmas Oepoli, tepatnya di Desa Netemnanu Kecamatan Amfoang Timur, Selasa (29/8/2023).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Kupang Korinus Masneno dan turut dihadiri oleh Wakil Presidente Otorita Oecussi-Ambenu Urusan Kesehatan Maximiliano Neno, Sekretaris Nasional Urusan Kesehatan Manuel Da Costa, Sekretaris Nasional Urusan Administrasi Marthinol Banielu, Kepala Dinas Kesehatan Distrik Oecusse, Camat Nikibe Distrik Oecussi, Kapolres Raiwa, Anggota DPRD Kabupaten Kupang Ferdi Lafu Daos, Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Kupang dr. Kuji Lita Riwu Kaho, Camat Amfoang Timur Alfered Tameses, Danki Pamtas RI-RDTL, Kapolsek Amfoang Timur dan tokoh masyarakat, tokoh Agama.

Bupati Kupang Korinus Masneno dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya kegiatan penyuluhan kesehatan terpadu yang tentunya bermanfaat bagi derajat kesehatan masyarakat. Ditambahkannya bahwa persoalan kesehatan merupakan persoalan bersama yang harus diantisipasi dengan baik sehingga menghindarkan masyarakat dari wabah penyakit. “Berbicara penyakit menular penting untuk diantisipasi secara dini. Wabah penyakit tentunya tidak mengenal batas teritori, atau negara apa dan dimana, sehingga kebersamaan dalam mengantisipasi penyakit menjadi penting dilakukan bersama,” ungkap Masneno seperti dikutip dari rilis Bagian Prokopim Setda Kabupaten Kupang.

Menurut Masneno, kesulitan dan keterbatasan bukan pilihan tetapi realita yang dihadapi dan pilihannya ialah bagaimana bergandengan tangan bersama untuk mengatasi persoalan kesehatan dan membawa masyarakat semakin sehat.

“Kita berkumpul bersama untuk menyatukan hati demi kemanusiaan di dua tempat yang kita cintai. Wabah penyakit Covid 19 yang dialami seluruh dunia membuktikan bahwa penyakit tidak mengenal batas teritorial dan batas waktu, sehingga bisa masuk kewilayah manapun tanpa membeda-bedakan,” pesannya.

Mantan Wakil Bupati Kupang ini berharap dengan kegiatan ini menjadi sarana bersama Pemeirntah RDTL terkhusus Pemerintah Regional Daerah Administrasi Khusus Oecussi Ambenu bersama Pemkab Kupang untuk mewujudkan wilayah perbatasan yang sehat dan terhindar dari penyakit AIDS, Malaria dan TBC.

Menyinggung penyakit AIDS, dijelaskan Masneno, penyakit tersebut masih jarang dijumpai di Kabupaten Kupang apalagi daerah Kecamatan dan Desa, Namun langkah antisipasi melalui sosialisasi perlu dilakukan mengingat asimilasi tinggi di kota-kota besar bisa berpengaruh dan dibawa pulang oleh basudara dari kota besar.

Begitu pula dengan penanganan TBC, Pemerintah di Indonesia jelasnya, telah menyediakan obat dan penanganan langsung secara cepat dan baik.

Masneno juga menjelaskan bahwa penanganan kesehatan di Kabupaten Kupang sudah dijamin Negara melalui BPJS secara gratis bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kupang, baik di Puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya di seluruh

“Upaya lainnya dengan pencegahan stunting melalui program gerakan orang tua asuh yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bayi balita sejak dini,” terangnya.

Diakhir sambutannya Bupati Kupang Korinus Masneno mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah RDTL terkhusus Regional Daerah Administrasi Khusus Oecussi Ambenu yang bersama-sama melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat perbatasan.

“Ini merupakan soal-soal kemanusiaan lintas negara. Dalam keterbatasan kita telah lakukan penyuluhan dan disertai niat baik akan mendapatkan berkat dari Tuhan yang maha Kuasa. Langkah pertama sudah dilakukan dan akan ada langkah-langkah selanjutnya yang tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

Wakil Presidente Otorita Oecussi-Ambenu Urusan Kesehatan Maximiliano Neno dalam sambutannya menyatakan terima kasih atas terlaksananya kegiatan penyuluhan kesehatan di perbatasan ini.

“Hari ini saya mendapat kehormatan bisa bertemu Bupati dan masyarakat disini. Kami sangat mendukung kegiatan ini dan berharap masyarakat dapat terjaga kesehatannya dan terhindar dari penyakit-penyakit menular,” ungkapnya.

Dijelaskan Maximiliano, panjangnya batas negara, letak geografis dan terbatasnya personel perbatasan menjadi kendala dalam mengantisipasi penyebaran penyakit yang mungkin terbawa oleh masyarakat yang melewati jalan tikus. Persoalannya jelas dia, jalan tikus yang dilalui oleh masyarakat yang belum memiliki dokumen lengkap dan pastinya terlepas dari pemeriksaan kesehatan sehingga selain pengawasan, perlu dilakukan sosialisasi kesehatan bersama dalam rangka penyadaran akan bahaya penyakit-penyakit menular tersebut.

“Jalan tikus akhirnya menjadi jalan pengertian semenjak pandemi covid 19 lalu karena pintu perbatasan ditutup, secara kemanusiaan ada masyarakat yang melewati jalan tersebut baik untuk pergi berobat, pergi bertemu dengan keluarganya. Jalan itupun menjadi Pintu masuk keluar manusia dan barang sehingga menjadi kekuatiran menjadi sumber penularan penyakit,” jelasnya.

Karena itu Pemerintah Regional Daerah Administrasi Khusus Oecussi Ambenu melalui  sekretaris regional urusan kesehatan dan persetujuan Kemenkes RDTL telah berupaya keras melakukan koordinasi pihak terkait dalam upaya mengendalikan laju penularan penyakit menular yang akhir-akhir ini prevelensinya menular cukup signifikan. Serta seiring dengan perkembangan sosial ekonomi termasuk peningkatan jumlah penduduk di Oecussi Ambenu, yang ditahun 2023 ini jumlahnya mencapai 87.683 jumlah penduduk, dengan mobilitas penduduk baik didalam daerah maupun keluar negara seperti kewilayah perbatasan Belu, TTU, dan Kabupaten Kupang. Kerjasama kita untuk mempererat kontrol termasuk wilayah perbatasan akan menguntungkan wilayah di RDTL dan Indonesia.  Dengan bersinergi bersama diharapkan dapat mencegah dan memberantas penyakit menular guna melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat guna tercapainya perbatasan darat yang bebas dan aman dari penyakit menular di 2 negara yang ada dipulau Timor ini.

“Kita memiliki pulau Timor yang sehat, aman dan terkendali dengan baik tanpa terkontaminasi oleh penyakit-penyakit yang dapat kita cegah. Atas nama Pemerintah regional Daerah Administrasi Khusus Oecussi Ambenu saya mengucapkan terima kasih dan selamat atas dialog dan penyuluhan terpadu hari ini,” ucapnya.

“Mari kita cegah dan berantas penyakit menular secara sistematik dan terukur demi sehatnya masyarakat kita,” sambungnya.

Selain kegiatan Sosialisasi dan penyuluhan kegiatan tersebut juga dirangkai dengan dialog, Skrining dan pengambilan specimen untuk pemeriksaan TBC untuk masyarakat yang ada diwilayah Perbatasan, pelayanan pemeriksaan kesehatan berupa pengambilan darah masal untuk pemeriksaan Malaria, HIV dan juga Diabetes Melitus.(epo)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: