Oelamasi, swaratimor.co.id – Program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia atau yang disingkat Pasti merupakan program kemitraan antara BKKBN Pusat dengan Mitra pendanaan seperti USAID, Tanoto Foundation, PT. Amman Mineral Nusa Tenggara, Yayasan Bakti Barito, dan PT. BCA Tbk.
“Kemitraan ini bertujuan untuk mengakselerasikan percepatan penurunan stunting, yang mana program ini akan dilakukan selama 4 tahun yakni dari 2023 sampai 2026 dan diimplementasikan oleh mitra utamanya Wahana Visi Indonesia. Program ini diimplementasikan di 4 provinsi, termasuk di provinsi NTT dan tahun pertama ini dilakukan di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Sumba Barat Daya,” kata Chief of Party dari Program PASTI, dr. Maria Adrijanti dalam pemaparannya saat audiensi bersama Pemerintah Kabupaten Kupang, Kamis (31/8/2023).
Tidak hanya itu, Maria Adrijanti juga mengatakan ada 3 pendekatan yang dilakukan dalam program PASTI yakni mendukung perubahan perilaku pada keluarga yang beresiko stunting, meningkatkan perilaku remaja dan calon pengantin agar siap menghasilkan anak yang sehat dan menguatkan TPPS dari desa, kabupaten hingga provinsi.
“Tidak hanya dengan penguatan TPPS dan mengikut sertakan para tokoh agama untuk bisa mendampingi para remaja dan calon pengantin agar bisa menghasilkan generasi sehat, namun kami juga menggunakan pendekatan spesifik yakni dengan Pos Gizi Dasyat dari PASTI dan BKKBN serta PMT dari Kemenkes,” jelasnya.
“Terkait pola pengukuran stunting, kami mengikuti dari data yang disediakan pemerintah untuk diintervensi pada pendekatan yang ada di program PASTI. Tujuan kami, ingin belajar tentang penanganan stunting di kab. Kupang dan bagaimana program PASTI ini bisa turut serta berproses disini hingga angka stunting pada tahun 2024 bisa menurun demi generasi selanjutnya. Semoga kita bisa terus mengaplikasikan program PASTI di Kabupaten Kupang,” sambungnya.
Sementara Asisten II Sekda Kabupaten Kupang, Mesak Elfeto dalam kesempatan ini mengatakan, penanganan stunting terus dilakukan Pemkab Kupang. Terbukti, stunting di Kabupaten Kupang terus mengalami penurunan.
“Pada tahun 2019 angka stuntingnya 33% dan dengan kolaborasi bersama semua pihak telah turun menjadi 16,18% pada Februari 2023. Sesuai RPJMD, target yang harus kami capai pada tahun 2024 adalah 9%. Oleh karena itu, Pemkab Kupang telah menerapkan program Orang tua asuh dan berkolaborasi dengan seluruh pihak/ para stakeholder terkait melakukan operasi penurunan stunting di seluruh pelosok demi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kupang,” kata Mesak Elfeto.
Mesak juga mengucapkan terimakasih kepada tim PASTI dan para stakeholder lainnya yang telah membantu Pemda dalam rangka penurunan stunting di NTT terkhusus di Kabupaten Kupang.
“Besar harapan dukungan semua pihak upaya meningkatkan taraf hidup sehat masyarakat dapat terus dicapai. Kami berterima kasih atas dukungan Program PASTI yang masuk di Kabupaten Kupang dan diharapkan menambah daya gedor pelayanan kesehatan masyarakat,” kata Mesak lagi.
Kegiatan ini dihadiri para pimpinan OPD terkait stunting yakni, Kepala BP4D Juhardi Selan, Kepala DP2KBP3A Yesay Lanus, Kadis Kesehatan dr. Robert Amaheka, Kadis Perikanan dan Kelautan Jakson Baok, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Amin Djuariah, perwakilan USAID Desy Sagala, perwakilan PT. Amman Mineral Nusra Dimas P. Purnama, perwakilan BKKBN Pusat Rina Windiasari.(epo)