Oelamasi, swaratimor.co.id – Proyek Tekad Bersama Untuk Kesehatan Perempuan Nusa Tenggara Timur (Takenusa) diluncurkan, Rabu (13/9/2023) di Kantor Bupati Kupang.

Peluncuran proyek ini bersamaan dengan program harmonisasi rencana kerja bersama di Kabupaten Kupang, yang merupakan kerjasama kemitraan Pemkab Kupang dan Yayasan Inisiatif Perubahan Akses Menuju Sehat (IPAS).

Acara peluncuran ini dibuka secara resmi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kupang, Juhardi D.Selan.

Mengawali sambutannya, Juhardi mengatakan pihaknya menyambut baik kehadiran Yayasan IPAS ke Kabupaten Kupang, yang berkontribusi baik terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi serta penurunan stunting sehingga kerjasama lintas sektor di Pemerintah, tokoh agama, tokoh adat dan lainnya memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan proyek ini. Melalui kerjasama ini, dirinya ingin secara bersama berjuang mengatasi permasalahan kemanusiaan di Kabupaten Kupang.

Di kesempatan tersebut, Juhardi Selan menjelaskan tentang upaya penanganan stunting di Kabupaten Kupang.

“Upaya penurunan prevalensi angka stunting terus digenjot Bupati Kupang melalui Gerakan Orangtua Asuh Balita Stunting, yang turut melibatkan pimpinan perangkat daerah, TNI, Polri, Kejaksaan, Instansi Vertikal, Lembaga Keagamaan, Swasta, LSM dan pihak lainnya. Dan diharapkan mampu menurunkan prevalensi angka stunting di tahun 2024 menurun di angka 9,3 persen,” katanya.

Lanjut ia menambahkan, berdasarkan hasil pengukuran bulan timbang dan ukur di Agustus tahun 2023, stunting menurun di angka 12,97 persen, sehingga pihaknya bersyukur melampaui target RPJMD Kabupaten Kupang. Untuk itu, Juhardi mengajak IPAS turut bersinergi, kolaborasi dan harmonisasi menyelesaikan permasalahan kemanusiaan di Kabupaten Kupang salah satunya penanganan stunting.

Baginya, prioritas pembangunan kabupaten Kupang, khusus di bidang kesehatan diarahkan pada dua hal yaitu menjaga kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas penguatan bersama.

Sementara Direktur Yayasan IPAS Indonesia, dr.Marcia Soumokil MPH dalam sambutannya menjelaskan IPAS Indonesia adalah Lembaga yang bekerja untuk isu sosial dan kemanusiaan bersifat non profit dan terdaftar pada Kemenkumham RI berdiri sejak tahun 2018. Lanjut ia jelaskan, Proyek Takenusa dilakukan di 3 wilayah di NTT yaitu Kabupaten Kupang, TTS dan Flores Timur.

Untuk Kabupaten Kupang, jelas Marcia,  di Puskesmas Camplong melakukan intervensi terkait Proyek Takenusa di 2 desa dampingan yaitu Oebola Dalam dan Ekateta. Begitu juga Puskesmas Sulamu di desa Oeteta dan Pariti, termasuk RSUD Naibonat.

Takenusa bertujuan memperkuat penyelenggaraan layanan Asuhan Pasca Keguguran (APK) Komprehensif, peningkatan akses kepada layanan Keluarga Berencana yang berbasis kepada hak, serta penyediaan akses informasi dan edukasi kesehatan reproduksi, yang sesuai dengan kebutuhan perempuan dan remaja perempuan.

“Kesehatan reproduksi perempuan dan remaja perempuan adalah isu kita bersama. Program Takenusa ingin berkontribusi dalam memastikan menurunnya angka kesakitan dan kematian perempuan karena masalah kesehatan reproduksinya dapat dicegah. Salah satunya dengan menjaga jarak kehamilan,” terang dr.Marcia.

dr.Marcia menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kupang yang telah menerima proyek Takenusa.

Dikatakan, model kerja lintas sektor yang akan digunakan oleh proyek ini diharapkan dapat memperkuat struktur dan mekanisme yang sudah ada di Kabupaten Kupang untuk merespon tantangan penurunan AKI yang kemudian dapat berkontribusi kepada kualitas generasi muda yang sehat dan bebas stunting. Acara ditandai dengan penandatanganan Komitmen Bersama peserta yang hadir, dan dilanjutkan dengan pemaparan terkait proyek Takenusa, hasil baseline survey Kabupaten Kupang, dan pemaparan usulan harmonisasi Rencana Kerja Bersama Proyek Takenusa di Kabupaten Kupang.(epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: