Oelamasi, swaratimor.co.id – Bupati Kupang, Korinus Masneno bersyukur karena dipenghujung kepemimpinannya sebagai kepala daerah Kabupaten Kupang, dirinya masih dapat menghadiri kegiatan persidangan Klasis Amarasi Timur ke-37, Rabu (29/11/2023).
Persidangan tersebut berlangsung di Gedung Kebaktian Jemaat Sonafhonis Oekabiti. Persidangan ini diawali dengan ibadah dipimpin Pendeta Anita Toelle, S.Th, dan dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Klasis Amarasi Timur, Pendeta Jacob Niap, S.Th yang ditandai dengan pemukulan gong.
Dalam suara gembalanya, Pendeta Jacob Niap seperti dikutip dari Bagian Prokopim Kabupaten Kupang, menyampaikan persidangan Klasis Amarasi Timur ke 37 yang dilaksanakan selama dua hari untuk mengevaluasi pelayanan periodik tahun 2020-2023, sekaligus melakukan suksesi kepemimpinan dengan memilih Majelis Klasis Amarasi Timur dan Majelis Klasis Amarasi Selatan yang baru di mekarkan untuk periode pelayanan Tahun 2024-2027.
“Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau. Semua hal ada awalnya dan akan sampai pada akhirnya. Bila kita bisa berjalan sampai akhir, pasti akan ada banyak cerita. Mari kita sama-sama bergumul, lengkapi yang kurang, perbaiki yang salah, dan semoga di periode pelayanan yang baru, kita tetap optimis menuju masa depan jemaat yang lebih baik,” ungkap Pdt. Jacob.
“Terima kasih bapak Bupati Kupang yang sepanjang dua periode saat menjabat wakil Bupati sampai dengan Bupati, terus ada bersama-sama dengan kami di Klasis Amarasi Timur. Doa kami, kebersamaan ini akan terus abadi. Bagi pemimpin klasis yang baru, baik itu di Klasis Amarasi Timur dan Klasis Amarasi Selatan, saya ingin agar kita memilih sesuai hati nurani, pilihlah pemimpin yang takut akan Tuhan. Terpilih atau tidak terpilih kita tetap bersaudara dalam Tuhan melayani Jemaat menuju sejahtera,” sambung Pdt. Jacob.
Sementara Bupati Kupang, Korinus Masneno dalam sambutannya menyatakan rasa syukurnya karena dapat menghadiri persidangan Klasis Amarasi Timur. Di kesempatan itu juga, Masneno mengakui bahwa peran gereja dalam pembangunan masyarakat Kabupaten Kupang sangat membantu.
“Selama ini Sinode GMIT telah sama-sama bangun Kabupaten Kupang. Bangun manusia tidaklah mudah, pembangunan manusia selain ilmu pengetahuan, harus dibarengi dengan mental dan spiritual yang baik. Apalah artinya memiliki ilmu pengetahuan yang baik, tapi kerjanya terus menjatuhkan orang lain. Kita harus bisa memanusiakan manusia sebagaimana Tuhan mengasihi kita. Bagi saya kekuatan para pendeta adalah keteladanan,”kata Masneno.
“Mengakhiri perjalanan dengan sebuah kebahagiaan itulah yang diharapkan. Saya percaya KMK dan pengurus Klasis Amarasi Timur telah menjalankan tugas pelayanan secara baik. Yang baik dipertahankan dan terus di tingkatkan demi Jemaat. Pentingnya pendekatan pelayanan iman kepada Jemaat. Bagi pemimpin Klasis yang akan terpilih nanti, siapkan mental untuk menerima tugas pelayanan, buka diri dan bangun kebersamaan bersama Jemaat juga pemerintah. Perjalanan dalam melayani pasti ada yang kurang, namun dengan kekurangan yang ada, bisa dilengkapi dengan kelebihan orang lain,” lanjut Masneno.
Hadir dalam persidangan ini Kepala Dinas Kesehatan Robert Amaheka, Kepala Dinas Perikanan Jakson Baook, Kabag Organisasi Eliazer Teuf, Camat Amarasi Maher Ora, Kapolsek Amarasi Ipda Thomas M.W.Radiena.(epo)