Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe saat membuka acara aksi konvergensi stunting tingkat Kabupaten Kupang.(Ist)

Oelamasi, swaratimor.co.id – Jumlah bayi dibawah lima tahun (Balita) di Kabupaten Kupang yang tergolong stunting saat ini tercatat 3.574 balita atau 12,35% dari total 28.940 balita yang diukur.

Jumlah balita stunting ini diungkapkan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe saat memberikan sambutan pada acara aksi konvergensi stunting tingkat Kabupaten Kupang tahun 2024 tentang aksi  analisa situasi dan rencana kegiatan tahun 2025, Selasa (26/3/2024).

“Data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat,  menunjukkan prevalensi stunting kab. Kupang hasil pengukuran bulan Februari 2024, berada pada angka 12,35 % atau 3.574 balita stunting dari 28.940 balita yang diukur, menurun 3,83% atau 1.325 balita stunting dari pengukuran Februari tahun 2023,” kata Jerry diruang rapat Bupati Kupang di Oelamasi.

Menurut Jerry, penurunan jumlah balita stunting ini tentu tidak terlepas dari kerja sama semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung, baik melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif.

Dikatakan, harus ada kolaborasi dari setiap lembaga terkait baik pemerintah maupun non pemerintah sampai pada sasaran yang benar-benar membutuhkan. “Jangan ada ego sektoral dalam menurunkan angka stunting d Kabupaten Kupang. Karena stunting merupakan masalah kemanusiaan yang harus segera diselesaikan,” ujarnya.

Jerry sebelumnya mengungkapkan, penurunan angka stunting masih menjadi isu strategis dan menjadi program prioritas dalam perencanaan pembangunan tahunan, disamping 4 isu strategis lainnya yaitu pengentasan kemiskinan, pengendalian laju inflasi, antisipasi rawan pangan dan pemenuhan layanan dasar. Ini berarti bahwa penanganan stunting membutuhkan penanganan yang serius, lebih tepat sasaran dan berkelanjutan dengan tujuan tidak hanya menurunkan angka stunting tapi juga mencegah munculnya kasus baru.

“Kita telah memiliki wadah koordinasi dan komunikasi melalui pembentukan TPPS ditingkat kabupaten sampai ke desa. Saya berharap, TPPS dapat menjadi corong yang melibatkan semua unsur dalam penanganan utamanya melalui pemberian edukasi terhadap masyarakat tentang pola asuh, pola makan serta pola hidup bersih dan sehat,’ ungkapnya.

Jerry berharap, perangkat daerah, perangkat kecamatan hingga desa, Puskesmas, instansi maupun  LSM dapat memberikan masukan dan saran untuk penanganan yang lebih baik dan didukung dengan data yang akurat dilapangan.

“Mari kita optimalkan seluruh sumber daya dan potensi yang ada, kita kurangi pembebanan anggaran pada belanja-belanja yang bersifat rutinitas dan operasional semata dan kita tingkatkan belanja barang dan jasa juga belanja modal yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat sehingga target capaian kita dalam RPJMD untuk penurunan stunting di kab. Kupang tahun 2024 menjadi 9,3% dapat tercapai,” ajak Jerry.(epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: