SoE, swaratimor.co.id – Calon Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi berziarah ke makam Raja Amantun Selatan, Abraham Zakarias Kolo Banunaek yang berada di Desa Nunkolo, Kecamatan Nunkolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Minggu, 20 Oktober 2024.
Kedatangan Simon Petrus Kamlasi (SPK) disambut Eliasar Banunaek dan Ferdinand Banunaek yang merupakan anak dari Abraham Zakarias Kolo Banunaek.
Simon Petrus Kamlasi yang juga berdarah Amanatun, dalam kesempatan tersebut mengaku sangat kagum dengan sosok Abraham Zakarias Kolo Banunaek sebagai Usif Banunaek. Hal itu karena, sebagai Usif di Amanatun yang hidup di zaman kolonial Belanda, Abraham Zakarias Kolo Banunaek tidak pernah tunduk dengan Belanda.
“Usif Banunaek sudah tunjukan kalau orang Timor punya harga diri dan ini harus kita teladani. Kita harus tunjukan,” ungkapnya.
Eliasar Banunaek mengatakan, Simon Petrus Kamlasi adalah anak kandung Amanatun. Untuk itu dirinya menegaskan, masyarakat seluruh Kecamatan Nunkolo mendukung penuh Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu untuk bisa menang di Pilgub NTT November nanti.
“Sebelum Simon Petrus Kamlasi mendaftar ke KPU, saya sudah bekerja untuk beliau. Saya sudah keliling ke semua untuk kampanye. Saya siap untuk menangkan SIAGA,” tegasnya.
Selain Eliasar Banunaek, nampak juga Ferdinand yang juga anak Abraham Zakarias Kolo Banunaek, serta sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda ikut menyambut kehadiran Simon Petrus Kamlasi yang datang bersama rombongan.

Dukungan Diaspora Rote Ndao
Sejumlah warga asal kabupaten Rote Ndao di desa Tunua, kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), bersepakat untuk memberikan dukungan penuh kepada calon Gubernur dan wakil Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi dan Andre Garu.
Pernyataan dukungan tersebut disampaikan pimpinan paguyuban Rote Ndao, Yoksan Djo, saat cagub SPK melakukan safari politik di Mollo Utara.
“Kami paguyuban Rote Ndao, di Mollo Utara, khususnya desa Tunua, bersepakat untuk mendukung bapak Kamlasi,” tegas Yoksam.
Menurut Yoksam, di dalam diri Simon Petrus Kamlasi mengalir darah Rote Ndao, karena sebagai Orang Rote Ndao, pihaknya berkewajiban mendukung SPK.
“Mamanya pak SPK itu orang Rote marga Aplugi. Artinya beliau adalah saudari kami, sehingga sebagai orang Rote di perantauan kami sangat mendukung pak SPK,” jelas Yoksam.
Dia memastikan ribuan orang Rote di Mollo Utara satu hati untuk paket SIAGA.
“SPK harga Mati, yang lain mati harga,” pungkasnya.(epo)