Pj. Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto saat mengikuti rapat di DPR RI.(Radit)

Jakarta, swaratimor.co.id – Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur,  Andriko Noto Susanto mengikuti Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang membahas Persiapan dan Kesiapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024 dengan Komisi II DPR RI. Rapat kerja ini berlangsung di ruang Rapat Komisi II (KK.III) Gedung Nusantara DPR RI, Jl. Jendral Gatot Subroto, Senayan-Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).

Rapat Kerja dan RDP yang juga diikuti oleh Pj. Gubernur Bali dan Pj. Gubernur NTB serta Pj. Bupati /Wali Kota se Provinsi NTT, Bali dan NTB tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong didampingi Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda serta para anggota Komisi II DPR RI lainnya yang hadir. Hadir juga mewakili Mendagri pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto.

Rapat Kerja dan RDP tersebut diawali dengan penyampaian perkembangan  dinamika terkait proses tahapan Pilkada serentak yang sedang berlangsung di tiga provinsi yakni NTT, NTB dan Bali oleh Wamendagri, Bima Arya Sugiarto.

Secara khusus Wamen Bima juga menyampaikan seputar penanganan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, dimana Ia beserta jajarannya telah mengambil langkah antisipasi agar semua warga khususnya pengungsi yang terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki bisa menggunakan hak mereka untuk memilih.

“Kami intens melakukan rapat koordinasi dengan Bawaslu, KPU, temen-temen Forkompinda di NTT Flores Timur dan juga Sikka, dimana kita sudah lakukan langkah-langkah antisipasi agar semuanya bisa memilih. Dukcapil juga telah kami instruksikan untuk mendata dan akan mencetak surat keterangan identitas supaya para pengungsi dapat menyalurkan hak untuk memilih. Secara keseluruhan semua berjalan lancar persiapan-persiapan itu,” jelas Bima seperti dilansir Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT kepada media di Kupang.

FOTO BERSAMA – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Gerindra, Esthon Foenay foto Bersama Penjabat kepala daerah di NTT.(Radit)

Sementara itu dalam paparannya di forum tersebut, Pj. Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto memaparkan keseluruhan kesiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 di NTT.

Dalam penjelasannya, Andriko mengatakan secara terperinci terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT), percepatan perekaman E-KTP bagi masyarakat NTT yang memiliki hak pilih namun terkendala kartu identitas, anggaran dan logistik Pilkada, dukungan personel keamanan, Desk Pilkada, tingkat kerawanan Pilkada di NTT, serta yang paling aktual adalah kondisi khusus proses Pilkada di daerah bencana.

“Kami memiliki total jumlah penduduk NTT sebanyak 5.646.00 jiwa dengan DPT sebanyak 3.988.372 jiwa. Dimana jumlah pemilih laki-laki sebanyak 1.958.444 jiwa sementara pemilih perempuan 2.029.928 jiwa. Kemudian jumlah pemilih disabilitas tercatat sebanyak 54.858 jiwa. Jumlah pemilih tersebut tersebar di 22 Kabupaten/Kota dengan 315 Kecamatan, 3.442 desa dan 9.893 Tempat Pemungutan Suara (TPS),” papar Andriko.

“Terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, terdapat 37 TPS yang terdampak, dengan total 17.044 pemilih. Kami telah menetapkan TPS khusus di lokasi posko bencana yang telah disepakati. Data pemilih terdampak akan dikelola paling lambat 20 November 2024. Kami juga telah mensosialisasikan kepada masyarakat untuk melaporkan jika ada pengungsi- pengungsi baru yang belum terdata untuk segera kita fasilitasi terkait hak pilihnya,” jelas Andriko.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong, menegaskan pelaksanaan Pilkada 2024 merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dan lembaga atau instansi terkait lainnya. Sehingga, ia berharap Pemda bertanggung jawab penuh dalam menjaga kondusifitas dan mengawal kelancaran pelaksanaan tahapan Pilkada 2024.

“Penyelenggaraan Pilkada ini baru pertama kalinya berlangsung serentak di seluruh Indonesia. Sehingga, tugas pemda tidak hanya memberikan dana hibah kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), TNI, dan Polri, melainkan ikut mengawal secara ketat pelaksanaan tahapan dalam Pilkada 2024 yang puncak pencoblosannya tinggal menghitung hari lagi,” jelas Bahtra.

Ia juga mengingatkan Pj. Kepala Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk dapat menjaga netralitas bersama seluruh jajaran ASN selama tahapan Pilkada 2024 berlangsung.

“Sebagian besar Pj. ini adalah pejabat karier. Sayang sekali kalau mengorbankan karier dan integritas hanya untuk berpihak kepada salah satu calon. Juga netralitas ASN harus selalu ditegakkan,” tandasnya.

Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Gerindra, Esthon Foenay yang hadir pada kesempatan tersebut juga memberi perhatian dan menyoroti pentingnya memastikan hak politik masyarakat terdampak bencana tetap dapat tersalurkan dengan baik.

“Bagaimana situasi dan kondisi yang ada di wilayah-wilayah yang terkena bencana harus juga menjadi perhatian utama kita. Kiranya dapat teridentifikasi dengan baik semua pengungsi dan masyarakat yang terdampak sehingga hak-hak politiknya dapat tersalur dengan baik,” kata Esthon yangjuga mantan Wakil Gubernur NTT ini.

Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda juga mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi kepentingan politik terkait dengan bantuan sosial (bansos) di daerah bencana selama tahapan Pilkada 2024 berjalan.

“Peristiwa bencana tetap membutuhkan upaya saling gotong royong sebagai bangsa karena hal ini menyangkut kemanusiaan. Namun pengelolaan bantuan bagi para korban bencana tidak boleh disusupi oleh kepentingan politik kandidat tertentu. Pemerintah harus jeli dan pandai mengawasi potensi pelanggaran tersebut,” katanya.

Rapat Kerja dan RDP yang diadakan di Komisi II DPR RI ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan untuk menyukseskan Pilkada Serentak di seluruh Indonesia, termasuk di seluruh wilayah provinsi NTT. Diharapkan dengan adanya laporan dari berbagai daerah serta penanganan yang cepat, efektif dan efisien, Pilkada dapat berjalan dengan lancar dan aman, serta menghasilkan pemimpin yang dapat membawa perubahan positif dan kemajuan bagi daerah masing-masing.(dit)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: