Oelamasi, swaratimor.co.id – Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba memanfaatkan Kebaktian Emiritasi Pendeta Christina Amekan – Koan sekaligus perhadapan Pendeta Danial Manu dan Pendeta Petronela Leyloh di Jemaat GMIT Ebenhaezer Matani, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Minggu (16/2/2025) untuk berpamitan dengan warga GMIT dan masyarakat Kabupaten Kupang. Karena tidak lama lagi tugasnya sebagai seorang Penjabat Bupati Kupang akan berakhir.
Kebaktian Emiritasi dan perhadapan Pendeta ini dipimpin Wakil Ketua Sinode GMIT, Pendeta Saneb Blegur.
Alexon Lumba dalam sambutannya memanfaatkan momentum ini untuk berpamitan dengan masyarakat Kabupaten Kupang khususnya warga GMIT. Karena dalam hitungan beberapa hari kedepan dirinya akan menyelesaikan tugasnya sebagai Penjabat Bupati Kupang, seiring dengan akan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang rencananya dilaksanakan 20 Februari nanti.
Alex mengatakan, dirinya berterimakasih atas dukungan yang telah diberikan warga GMIT selama dirinya memimpin Kabupaten Kupang sebagai Penjabat Bupati Kupang dan meminta maaf atas segala kekurangannya saat melaksanakan tugas tersebut.
Menurut Alex, salah satu Panca Pelayanan GMIT adalah Penatalayanan atau Oikonomia, sehingga seorang Pendeta akan melayani dimana pun ia diutus. Dan ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dijalankan secara aktif, dalam persekutuan kesaksian, pelayanan kasih, ibadah, dan penatalayanan.
Dia mengatakan, penatalayanan ketika dipahami secara benar akan menyediakan sebuah model yang unik untuk hidup kreatif, dimana penatalayanan adalah kunci untuk menafsirkan dan mengintegrasikan berbagai dimensi kehidupan individu dan kehidupan Gereja dalam pelayanan.
“Gereja merupakan sebuah komunitas penatalayanan untuk tujuan utama Allah dalam melanjutkan karya penyelamatan umat manusia di dunia dengan memanfaatkan sumber dayanya untuk berkontribusi pada peneguhan dan menyatukan Gereja sebagai persiapan bagi pelayanan dan misinua untuk kesejahteraan Jemaat dan masyarakat pada umumnya,” urai Alexon Lumba.
Pemerintah Kabupaten Kupang, menurut Alexon Lumba, menganggap Gereja adalah wadah yang istimewa dalam berbagai hal. Keterlibatan Gereja dalam program pembangunan menurut Alexon Lumba, akan mempermudah usaha dan upaya sehingga peluang kemajuan dan kesuksesan program pembangunan semakin besar dan nyata.
“Untuk itulah keterlibatan Gereja sangat dibutuhkan Pemerintah dengan kapasitasnya mengoptimalkan penguatan pada aspek spirit Jemaat yang adalah bagian dari masyaramat. Saya berharap agar Gereja para Pendetanya terus menjadi mitra dalam pelaksanaan tugas untuk mengatasi berbagak permasalahan pada semua sektor di Kabupaten Kupang tercinta ini”, jelas Alexon Lumba.
Pendeta Saneb Blegur dalam suara gembalanya mengatakan, persembahan adalah sesuatu yang kita berikan tanpa mengharapkan imbalan dari apa yang kita berikan. Demikian pula kehidupan dari para Pelayan GMIT, yang menurut Pendeta Blegur, wajib mempersembahkan kehidupan mereka untuk melayani Jemaat dimana ia ditempatkan.
“Ibu Pendeta Christina Amekan – Koan telah mempersembahkan hidupnya hingga masa emiritasinya di Jemaat Ebenhaezer hari ini, dan kini adalah tugas dari Pendeta Danial Manu, dan Pendeta Petronela Leyloh, untuk melayani di Jemaat Ebenhaezer Matani”, jelas Pendeta Saneb Blegur.
Turut hadir dalam kebaktian tersebut, Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kupang, Sorta Lumba – Turnip, Ketua Majelis Klasis Kupang Tengah, Pendeta Alfred Waangsir, Beberapa Pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Kupang, Camat Kupang Tengah dan Camat Taebenu, beberapa Kepala Desa di Kecamatan Kupang Tengah, dan warga Jemaat setempat.(epo)