Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, saat meninjau langsung bank sampah. (Prokopim Kota Kupang)

Kupang, swaratimor.co.id – Kehadiran Bank Sampah di Kelurahan Nefo Naek dan Kelurahan Oesapa Barat mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Kupang. Terbukti, Jumat (21/3/2025), Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, meninjau langsung bank sampah yang ada di dua kelurahan tersebut. Pengelolaan memang sampah menjadi salah satu dari tiga fokus utama 100 hari kerja Pemerintahan Wali Kota Kupang,  Christian Widodo dan Wakil Wali Kota, Serena C. Francis.

Kunjungan berawal dari Bank Sampah Unit Asmara Loka yang ada di Kelurahan Nefo Naek. Wawali didampingi Camat Kota Lama, Mohammad A.A. Jalil, SH., MM., Kabag Prokompim Setda Kota Kupang, Daud N. Nafi, S.STP., MM., Lurah Nefo Naek, Josephina N. Ungirwalu, SP., beserta jajaran berkesempatan meninjau dua dari lima titik penimbangan Bank Sampah Unit Asmara Loka. Titik pertama berada di RT 08 RW 03 dan titik kedua berada di RT 17 RW 05 Kelurahan Nefo Naek.

Koordinator Administrasi Bank Sampah Unit Asmara Loka, Sriyanti berterima kasih kepada Wawali, Serena C. Francis yang sudah berkenan mengunjungi mereka. Diakuinya salah satu kendala yang mereka alami saat ini adalah belum tersedianya tempat yang layak sebagai tempat penampungan sementara sampah-sampah yang berhasil mereka himpun dari warga. Akibatnya mereka hanya bisa melakukan penimbangan setiap minggu ketiga dalam bulan. Sampah-sampah yang sudah ditimbang langsung diangkut ke Bank Sampah Induk Mutiara Timor yang ada di Kelurahan Maulafa.

Lurah Nefo Naek, Josephina N. Ungirwalu menambahkan, sejak dibentuk tahun 2023 lalu, Bank Sampah Unit Asmara Loka telah memiliki 77 nasabah. Hingga saat ini mereka telah berhasil mengumpulkan 7 ton sampah, dengan total uang yang dihasilkan sekitar Rp 10 juta.

Kunjungan berlanjut ke Bank Sampah Muara Abu di Kelurahan Oesapa Barat. Wawali dan rombongan disambut Plt. Kadis DLHK Kota Kupang, Matheos A.H.T. Maahury, Camat Kelapa Lima, I Wayan Gede Astawa, serta Lurah Oesapa Barat, Christian E. Chamdra beserta jajaran dan warga setempat. Bank sampah ini berada dalam Lokasi yang sama dengan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Kelurahan Oesapa Barat.

Lurah Oesapa Barat, Christian E. Chamdra menjelaskan Bank Sampah Muara Abu yang terbentuk Juli 2024 lalu mengalami perkembangan cukup pesat. Dari semula hanya memiliki 8 nasabah, kini sudah berjumlah 45 nasabah dan sudah berhasil menjual kurang lebih 2 ton sampah plastik. Diakuinya, saat ini warga sudah makin paham bahwa sampah yang ada di sekitar mereka memiliki nilai ekonomis, yang dapat menambah pendapatan keluarga. Sementara mengenai TPS 3R Oesapa Barat, menurutnya ini merupakan yang pertama dibangun di Kota Kupang, dengan fasilitas berupa alat pencacah sampah dan alat pembuatan pupuk kompos. Bahkan dari hasil sampah olahan sampah, selain pupuk warga juga sudah berhasil memproduksi paving block. Namun diakuinya hingga saat ini mereka masih terkendala ketika hendak memasarkan produk yang sudah dihasilkan.

Camat Kelapa Lima, I Wayan Gede Astawa, S.Sos menambahkan bersama jajaran di Kecamatan Kelapa Lima mereka berupaya untuk mengimplementasikan rencana Wali Kota Kupang, dr. Chrisitian Widodo dan Wawali, Serena C. Francis agar pengolahan sampah bisa diselesaikan di tingkat kecamatan dan kelurahan. Dengan demikian yang dibawah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanyalah residu yang tidak bisa diolah. Dia optimis rencana itu bisa berjalan, karena sudah mendapat dukungan dari Bank Negara Indonesia (BNI) dan Politeknik Negeri Kupang.

Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, mengapresiasi upaya pengolahan sampah yang sudah dilakukan oleh bank sampah bekerja sama dengan warga serta pemerintah kelurahan setempat. Menurutnya ini merupakan hal bagus yang patut menjadi contoh bagi kelurahan-kelurahan lain. “Saat ini kita lagi susun road map penanganan sampah. Kami juga berencana bekerja sama dengan platform Containder, yang didirikan Billy Mambrasar, ide-idenya bagus sekali. Kerja sama dengan mereka sedang kami kaji,” ungkapnya.

Menanggapi sejumlah kendala yang disampaikan para pengelola bank sampah dan warga, Wawali menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan Wali Kota agar segera dicarikan solusi dan dilihat hal-hal apa saja yang bisa dibantu oleh Pemkot Kupang, terutama soal tempat penampungan sementara dan pemasaran produk pupuk hasil olahan sampah.(*/ans)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: