Kupang, swaratimor.co.id – Pekerjaan bendungan Manikin di wilayah Kabupaten Kupang yang sempat dihentikan beberapa waktu lalu akan segera dilanjutkan. Untuk mewujudkan rencana kelanjutan pengerjaan bendungan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kupang yang saat ini dipimpin Korinus Masneno sebagai Bupati dan Jerry Manafe sebagai Wakil Bupati, Rabu (12/5/2022) menggelar rapat pemantapan diruang rapat Wakil Bupati Kupang di Oelamasi.
Dalam arahannya Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe berharap semua pihak terkait bisa membantu Pemkab Kupang dalam rencana pembangunan bendungan Manikin ini.
“Pembangunan bendungan ini bisa berjalan dengan baik, apalagi dana juga sudah tersedia langsung dari Pusat. Meski ada hal yang menjadi persoalan dalam proses pengerjaan, kiranya kita yang hadir saat ini dapat memberi solusi terbaik dan transparan jika ada hambatan dan masalah yang terjadi dilapangan,” kata Jerry.
Jerry yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Kabupaten ini tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kajari dan Kapolres yang bersedia membantu proyek bendungan Manikin agar bisa berjalan dengan baik. Dirinya berharap proyek ini tidak menjadi hambatan dan bisa diselesaikan sebelum akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo.
Sementara Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto, mengungkapkan tujuan pertemuan ini agar semua pihak terkait bisa bekerja sama sehingga progres pengerjaan bendungan Manikin bisa dilaksanakan dan segera diselesaikan.
Arianto menerangkan, pembangunan bendungan Manikin ini merupakan program prioritas nasional. Oleh sebab itu, dirinya bersama Kajari Oelamasi akan membantu melakukan pengawalan pada setiap proses pembangunan yang dilakukan.
“Kami sudah melakukan pendekatan penggalangan suara hati masyarakat yang terdampak bendungan, dan dari permasalahan tentang 2 desa yang ada dan masyarakat juga siap untuk melakukan pengukuran,” kata Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto.
Dia juga berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Kupang turut memfasilitasi pihaknya agar progress ini bisa berjalan dengan baik.
Kapolres Kupang juga beraharap BPN segera melakukan pengukuran dan dari BWS yang berencana membangun fasilitas umum yaitu Kapela/Gereja agar segera dibangun. Sebagai Kapolres Kupang, dirinya hanya memfasilitasi segala kebuntuan yang sudah terjadi selama 3 tahun ini. Besar harapannya agar proses pembangunan bendungan Manikin segera diselesaikan.
“Segala mekanisme maupun tahapan ke depan jika terjadi kendala dan hambatan sebaiknya dikomunikasikan dengan baik,” katanya sambil menegaskan kalau dirinya menjamin keamanan yang ada disekitar bendungan Manikin.
Sedangkan Kajari Oelamasi, Ridwan Ansar dalam kesempatan ini mengatakan, terkait posko dan fasilitas umum yang disampaikan Kapolres Kupang, kiranya segera dilaksanakan demi kepentingan masyarakat.
Ansar menerangkan, lokasi pembangunan bendungan Manikin ini berada di kawasan hutan yang juga berdekatan dengan tempat tinggal masyarakat. Karena itu, perlu disepakati langkah yang akan diambil.
“Turun ke lapangan dan lakukan pengerjaan agar jangan hanya menjadi wacana namun harus bangkit untuk melaksanakan pembangunan bendungan Manikin. Kita sama-sama kawal dan menikmati manfaat dari bendungan ini,” kata Ansar.
Perwakilan Kepala BPKH (Balai Pemantapan Kawasan Hutan) Wilayah XIV Kupang, Kustanto, menerangkan kegiatan penataan batas sudah dimulai sejak awal 2021 lalu dan terkait dengan bagian dari genangan, sudah menjadi bagian review tata ruang dan sudah diluar kawasan hutan dan setelah selesai, itu merupakan bagian dari pihak BPN untuk menindaklanjutinya.
Kustanto menjelaskan, dari perkembangan proses pengerjaan, baru diselesaikan sebagian yaitu 6 desa dan masih tersisa 2 desa.
“Berbagai persoalan yang terjadi dilapangan waktu lalu, kiranya bisa disepakati untuk diselesaikan bersama saat dilapangan,” harapnya.
Dirinya menegaskan akan sesegera mungkin menyelesaikan persoalan tapal batas dibantu aparat TNI/Polri dalam melakukan pengawalan dilapangan. Kustanto juga berharap semoga pihak BPN bisa melakukan pengukuran dibagian genangan barat sungai.
Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kupang, Bernadus Poy mengaku pihak BPN siap secara simultan untuk pengukuran 2 desa namun dengan syarat memberi pernyataan hasil dari rapat saat ini.
Pada kesempatan ini juga, Perwira Penghubung Kodim 1604 Parada Napitupulu mengatakan pihak TNI akan membantu kelancaran pembangunan, baik dalam tahap negosiasi hingga mengawal tim yang akan melakukan pengukuran.
Kepala Satuan kerja BWS II, Franky Welkis saat itu juga memohon bantuan pengawalan agar setelah ini tidak ada lagi hambatan yang terjadi dilapangan.
“Dengan sudah terukurnya sebagian desa, bisa dibayarkan terlebih dahulu dengan mekanisme yang ada. Harapan kami juga kiranya ada asas manfaat yang diperoleh bagi kabupaten Kupang.Terkait fasilitas umum, akan segera dilaksanakan dan kiranya dibantu agar lahan bisa diakses sehingga harapan masyarakat segera dilaksanakan,” kata Welkis.
Bupati Kupang Korinus Masneno yang baru hadir usai mengikuti kegiatan di Provinsi mengharapkan agar masalah pembangunan bendungan Manikin ini bisa segera diselesaikan. Sebab sebelumnya telah dilakukan rapat diikuti dengan penandatanganan berita acara kesepakatan untuk ditindaklanjuti. Namun, muncul permasalahan ditengah proses pembangunan bendungan Manikin. Karena itu, Masneno berharap agar pengukuran tapal batas dari 2 desa yang tersisa bisa segera diselesaikan.
“Kalau kita mau cepat, pengukurannya bisa dipercepat juga. Umumkan saja peta 6 desanya agar masyarakat mengetahui bahwa kita ada bersama-sama dengan mereka dan proses pengerjaannya sedang berjalan. Yang penting proses ini jalan agar masyarakat tidak merasa ditipu oleh pemerintah,” pinta Masneno.
Hadir dalam pertemuan ini Kadis Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang, Maclon J. Nomseo, perwakilan Kapolsek Kupang Tengah, perwakilan masyarakat sekitar bendungan Manikin, serta insan Pers.(epo)