Oelamasi, swaratimor.co.id – Sebanyak 6118 balita stunting di Kabupaten Kupang yang tercatat saat ini akan memiliki Bapak dan Mama asuh. Penetapan orangtua asuh bagi balita stunting ini guna mempercepat penurunan kasus stunting di Kabupaten Kupang.
Guna mewujudkan rencana tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Kupang, Jumat, (10/2/2023) melakukan pertemuan bersama Forkompimda Kabupaten Kupang, para pimpinan OPD dan perwakilan dari LSM Nutrition International di ruang rapat Bupati Kupang di Oelamasi. Pertemuan ini bertujuan menetapkan pendamping dan lokasi pendampingan bapa asuh balita stunting Kabupaten Kupang Tahun 2023.
“Balita-balita stunting yang ada di Kabupaten Kupang yang jumlahnya kurang lebih 6118 orang akan mempunyai bapak/ibu asuh yang tak lain adalah Forkopimda, perangkat daerah Kabupaten Kupang, baik Pemda maupun dari Kementerian Agama Kabupaten Kupang,” kata Bupati Kupang, Korinus Masneno.
Masneno dalam kesempatan ini mengajak semua pihak bekerjasama, berkolaborasi dan lebih fokus melakukan upaya percepatan penurunan stunting, yang sesuai data kondisi terakhir di bulan Agustus 2022 menurun menjadi 19,88%.
“Bapak asuh yang terdiri dari OPD harus memberikan pendampingan bagi balita stunting dengan baik. Selain itu, perlu perhatian dan pendampingan juga bagi ibu-ibu hamil yang terdata biar janin dalam kandungan bisa tumbuh sehat dan tidak berkekurangan gizi. Disaat waktu senggang pimpinan OPD turunlah ke kecamatan untuk kontrol anak-anak asuhnya. Bawah berkat lebih buat mereka berupa susu atau makanan sehat lainnya. Sebab akan dievaluasi nantinya, kira-kira penanganan balita stunting melalui pola bapa asuh bisa lebih baik atau kebalikannya,” kata Masneno lagi.
Mantan Wakil Bupati Kupang ini sangat berharap di tahun 2023 dan di akhir masa jabatan dirinya bersama Jerry Manafe selaku Wakil Bupati Kupang, presentase balita stunting bisa menurun 10% bahkan di bawah atau 9% .
“Saya bersama Pak Jerry di akhir masa jabatan kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kupang, tentu menginginkan agar pencapaian program kerja, visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD bisa sesuai target. Kami berdua meminta dukungan semua pihak dapat membantu kami untuk mencapainya terutama dalam hal memanusiakan manusia menjadi lebih baik terutama dalam penurunan stunting,” ungkap Masneno.
Masneno menegaskan, secara nasional presentase stunting di tahun 2023 harus menurun menjadi 14%. Tapi ia bertekad di Kabupaten Kupang presentasenya bisa menurun di bawah 14%.
Sementara itu Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting meminta dukungan semua OPD dan kesiapan dalam menangani balita-balita stunting sesuai pembagian wilayah di 24 kecamatan yang sudah dibagikan. Dirinya berharap semua OPD menerima tanggung jawab ini dengan tulus dan aksi nyata di lapangan.
“Apa yang menjadi kendala, terbuka ruang untuk bersama-sama berdiskusi, memikirkan langkah-langkah percepatan, sehingga stunting di Kabupaten Kupang bisa menurun sesuai yang diharapkan,” kata Jerry.
Jerry Manafe kembali menegaskan pernyataan yang disampaikan Bupati sebelumnya bahwa jangan hanya balita yang mendapat pendampingan dari OPD saja, tapi para ibu hamil juga perlu didata, lalu didampingi dan diberi pengetahuan tentang pentingnya menjaga kandungan biar tumbuh kembang janin dalam kandungan bisa sehat.
“Ada hal lain yang menyebabkan anak terlahir stunting yaitu hamil di luar nikah. Tak hanya itu alat timbang atau alat ukur yang digunakan di layanan kesehatan harus sesuai standar dan akurat,” tambah Jerry.
Sementara Dandim 1604/Kupang, Muhammad Iqbal Lubis menyatakan siap berkolaborasi dalam mengatasi persoalan stunting di Kabupaten Kupang. Dirinya yakin dengan kekuatan TNI-Polri dilapangan Babinsa dan Bhabinkamtibmas maka intervensi penurunan stunting bisa dilakukan dengan baik.
Sesuai pembagian yang diberikan, Lubis mengaku akan membagi tugas bagi para anggota sehingga pola Bapa Asuh yang diterapkan Bupati Kupang dapat memberikan hasil nyata dalam upaya memerangi stunting.
Hadir pada pertemuan tersebut Kabag Ops Polres Kupang Julius Lau, Koordinator LSM Nutrition International Mariana Leba, Plt.Sekda Kabupaten Kupang Novita Foenay, Kadis Kesehatan Robert Amaheka, Kepala BP4D, Dikson Selan dan pejabat lain lingkup Pemkab Kupang lainnya.(epo)