Oelamasi, swaratimor.co.id – Lembaga internasional United Nations International Children’s Emergency Fund (Unicef) NTT/NTB mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Kupang dalam memerangi masalah stunting atau masalah kekerdilan di wilayah yang berbatasan dengan Negara Republik Timor Leste tersebut.
“Kami dari Unicef mendukung upaya pencegahan stunting dengan pengobatan bagi Ibu Hamil KEK dan ASI ekslusif yang merupakan titik kunci mencegah lahirnya anak stunting baru. Pihak Unicef siap mendukung segala program yang ada dengan kemampuan dan kapasitas kami,” kata”Kami dari Unicef mendukung upaya pencegahan stunting dengan pengobatan bagi Ibu Hamil KEK dan ASI ekslusif yang merupakan titik kunci mencegah lahirnya anak stunting baru. Pihak Unicef siap mendukung segala program yang ada dengan kemampuan dan kapasitas kami,” kata Nutrition Officer UNICEF NTT/NTB Ha’i Raga Lawa Nutrition Officer UNICEF NTT/NTB Ha’i Raga Lawa, Selasa (14/2/2023) pada kegiatan sosialisasi Perbup Kupang tentang RAD Percepatan Penurunan Stunting dan AKI/AKB dan Penyusunan Surat Edaran Penguatan 8 Intervensi Spesifik Gizi di Kabupaten Kupang.
Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melaksanakan Rencana Sosialisasi Perbup Kupang tentang RAD Percepatan Penurunan Stunting dan AKI/AKB dan Penyusunan Surat Edaran Penguatan 8 Intervensi Spesifik Gizi di Kabupaten Kupang di Naka Hotel.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Kupang didukung pihak terkait kiranya bisa menekan angka stunting sebesar 12 atau 13 % di tahun 2023.
Rasa optimis tersebut Jerry ungkapkan karena saat turun ke lapangan dan memantau proses ukur timbang bayi dan anak, dia melihat betul kehadiran Ibu dan Balita disana. Itu berarti sudah ada kesadaran dari semua pihak dalam menurunkan angka stunting. “Memang tiap bulan ada ukur timang, tapi setiap tahun kita tetapkan bulan ukur timbang itu di bulan Februari dan Agustus, bulan ini ada kemungkinan naik karena jumlah yang datang timbang hampir 100 %,” ungkap Jerry Manafe.
Sebagai Ketua TPPS Kabupaten Kupang, Jerry mengakui ada kesadaran dari semua pihak terkait penurunan stunting, salah satunya penanganan di akhir tahun 2020 ke 2023, dimana pemberian makanan tambahannya cukup bagus seperti yang terjadi di desa Pakubaun.
“Dalam Perbup 54 tahun 2022 , yang sudah dibuat, sebagai dasar hukum agar jangan kerja setengah-setengah. Tapi mari lakukan dengan sungguh-sungguh agar bisa menjadi lebih baik. Harapannya, kalau bisa pak Selan, agar ada anggaran untuk evaluasi. Agar mendorong dinas yang belum bekerja. Lakukan evaluasi 1 atau 2 bulan sekali. Karena masih ada beberapa OPD yang belum masuk dalam kegiatan ini. Jangan sampai ditaruh di jumlah stunting yang tinggi tapi tidak terlalu kuat kerjanya,” jelas Jerry.
Tidak hanya itu, mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang ini juga meminta untuk dilihat lagi, daftar kegiatan masing-masing dinas untuk mengintervensi dalam penurunan stunting, AKI/AKB/KEK atau anak-anak kurang gizi.
“Contoh dinas perikanan, tidak lagi memberikan bibit ikan tapi lewat desa bisa diberikan ikan jadi atau ikan siap makan. Karena kasihan jika masyarakat di desa terpencil di Amarasi atau di Amfoang jika diberikan alat penangkap dan bibit ikan agak sulit. Perlu di evaluasi kembali apakah sudah tepat atau tidak,” terang Jerry lagi.
“Saya cukup bangga dan senang karena kerja kolaborasi kita menghasilkan suatu kebanggaan. Terlebih kolaborasi dengan NGO yang ada di kab. Kupang, ada nilai tambah bagi masyarakat kab. Kupang. Juga Dinas BP2KBP3A, rekrut PLKB agar disesuaikan koordinasi dengan kepala wilayah, agar pendamping desa harus merupakan anak daerah di wilayah tersebut sehingga bisa lebih aktif di desa,” sambung Jerry.
Dirinya juga berbicara tentang Revolusi 5P yang harus ada dampaknya pada tahun 2023 agar bisa menurunkan angka stunting.
Sementara Ketua Bappeda Kabupaten Kupang, Dikson Selan menambahkan, secara konseptual Bapedda akan mendukung Wabup Kupang untuk mengkoordinasi penataan wilayah LSM terkait yang ada di Kabupaten Kupang sekaligus melakukan penyesuaian kembali seluruh kegiatan terkait stunting di tahun 2023.
Turut hadir, para pimpinan serta perwakilan OPD terkait Penanganan Stunting salah satunya Kadis PMD Kab. Kupang Charles Panie, Koordinator Program Gizi Sanggar Suara Perempuan Debora Doeka, Wakil Ketua Pokja 4 TP PKK Kab. Kupang Tati Sadipun.(epo)