Oelamasi, swaratimor.co.id – Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe mengapresiasi penggunaan dana desa di Desa Oelatsala Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang dalam mendukung upaya pengentasan masalah stunting atau kekerdilan pada anak di wilayah itu.

“Pertama-tama saya berikan proficiat dan apresiasi kepada kecamatan Taebenu, khususnya desa Oelatasala, karena sudah sangat luar biasa menggunakan dana desa untuk pembagian PMT selama 3 bulan dengan didukung penuh oleh Kapus dan tenaga gizi Puskesmas untuk menjaga dan mengatur menu makanan,”kata Jerry Manafe saat menghadiri kegiatan bulan timbang Februari 2023 di Posyandu Cendana, desa Oelatsala, Kamis, (16/2/2023).

Jerry yang menyaksikan langsung kegiatan timbang badan di Posyandu Cendana yang diikuti 26 anak ini mendapati 6 anak diantaranya masuk kategori anak stunting atau kerdil. Namun Jerry Manafe berkomitmen bersama kades serta tenaga kesehatan di desa Oelatsala agar masalah stunting harus segera diselesaikan tahun ini.

“Saya percaya, lewat Plt. Camat, akan menekan penurunan stunting dan anak kurang gizi di 8 desa di kec. Taebenu. Karena stunting di kecamatan ini cukup besar. Masih ada sekitar 20 orang lebih yang terkena stunting dan kita harapkan bisa menurun pada bulan timbang tahun ini. Hampir 1.313 anak yang diukur pada bulan timbang semua bisa ter-cover dengan baik sehingga pada Agustus mendatang, saya percaya stunting, kurang gizi dan KEK sudah bisa teratasi,” ungkap Jerry yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kupang.

Sementara Kepala Puskesmas Baumata, Semri Kanadjara menerangkan, jumlah bayi balita di Kecamatan Taebenu tercatat 1.313 balita. Dari jumlah itu,  presentase stunting 13,63 % atau 179 anak, gizi buruknya 26 anak, dan ibu hamil yang kurang energy kronis (KEK) 1 orang.

“Khusus desa Oelatsala data stuntingnya ada 16 anak dari sasaran 103 anak dengan presentase 15,53%. Untuk Posyandu Cendana, dari 26 balita, 6 anak terkena stunting. Untuk itu, kami melakukan kegiatan di desa salah satunya pemberian makanan tamabaha atau PMT selama 90 hari atau 3 bulan yang anggarannya bersumber dari dana desa dan pemberian susu bagi anak gizi buruk melalui dana dari Kementerian dan swadaya masing-masing Posyandu,” jelas Semri.

Kepala Desa Oelatsala, Im Bilaut dalam kesempatan ini mengatakan, desanya telah mengalokasikan dana desa sebesar 20 persen untuk pemberian makanan tambahan kepada balita di daerah itu.

“Untuk menekan angka stunting, dari dana desa kami alokasikan 20%  untuk PMT selama 3 tahun dan telah berlangsung selama 3 bulan ini. Ada juga kegiatan lain, seperti penyuluhan untuk pola asuh anak, khusus ibu hamil dan bayi balita. Kami mengupayakan agar angka stunting bisa ditekan sampai habis d desa Oelatsala,” ungkapnya. (epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: